Jabar Hari Ini: Pipit 'Preman Pensiun' Meninggal-Ridwan Kamil Berat Maju Pilpres

Jabar Hari Ini: Pipit 'Preman Pensiun' Meninggal-Ridwan Kamil Berat Maju Pilpres

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 19:12 WIB
Aneka peristiwa berlangsung di Jabar hari ini, Jumat (29/1/2021). Mulai kabar meninggalnya Pipit Preman Pensiun, lalu penilaian pengamat yang menyebut Ridwan Kamil akan berat maju Pilpres 2024, hingga seorang warga di Kabupaten Bandung yang dikurung selama 10 tahun dalam gudang.
Foto: dok.detikcom dan dok.Instagram/pipit_firmansyahpitra
Bandung -

Aneka peristiwa berlangsung di Jabar hari ini, Jumat (29/1/2021). Mulai kabar meninggalnya Pipit 'Preman Pensiun', lalu penilaian pengamat yang menyebut Ridwan Kamil akan berat maju Pilpres 2024, hingga seorang warga di Kabupaten Bandung yang dikurung selama 10 tahun dalam gudang.

Berikut rangkuman berita di Jabar hari ini:

Pipit 'Preman Pensiun' Meninggal

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pipit Firmansyah, salah satu pemeran sinetron Preman Pensiun meninggal dunia. Dia dikabarkan sempat pingsan saat syuting Preman Pensiun (PP) 5.

Pemilik nama lengkap Firmansyah Pitra ini meninggal pada Jumat (29/1/2021), sekira pukul 14.00 WIB. Ia meninggal saat dirawat di RS Muhammadiyah Bandung.

ADVERTISEMENT

Salah satu rekan Pipit, Heri Bima mengatakan, dia sempat pingsan usai syuting sinetron Preman Pensiun 5.

"Tadi abis jumatan, sebelumnya syuting PP 5 kang tiba tiba aja," ujar Heri Bima saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (29/1/2021).

Pipit Preman PensiunPipit 'Preman Pensiun' (Foto: Dok. Instagram/pipit_firmansyahpitra)

Secara tiba-tiba, kata Heri, Pipit pingsan saat akan menuju base camp Preman Pensiun. Rekannya pun langsung membawa Pipit ke Rumah Sakit Muhammadiyah.

Namun, sayang nyawanya tidak tertolong. Ia dikabarkan meninggal dunia sekira pukul 14.00 WIB.

"Leres ieu (betul ini) saya yang bawanya pas ke rumah sakit, ini lagi dibawa ke Rancaekek (rumah duka di Kabupaten Bandung)," ujar Heri.

Sejauh ini, Heri belum tahu pasti penyebab meninggalnya Pipit. Saat ini, jenazah-nya sedang dalam perjalanan menuju rumah duka di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Kabar duka tentang meninggalnya pria yang akrab disapa Kang Pipit itu pertamakali diketahui dari postingan rekannya di serial tersebut, Epy Kusnandar. Di situ, ia membagikan sebuah pantat truk yang memajang foto dirinya bersama Pipit.

"Innalillahi wainnailaihi raji'uun. Telah berpulang ke rahmatullah ICA NAGA pemeran PIRMANSYAH PITRA @pipit_firmansyahpitra teman sepaket @kangmurad8 dalam PREMAN PENSIUN," tulis Epy.

Selain itu ada pula beberapa rekan dan fans Kang Pipit yang memposting kabar duka tersebut di media sosial.

Pada tahun lalu, Pemilik nama asli Firmansyah Pitra atau yang dikenal sebagai Kang Pipit sempat kritis dan tak sadarkan diri. Pada beberapa foto yang beredar pun tampak pria berkepala plontos itu tengah ditempeli alat Elektrokardiogram (EKG) saat dirawat di RS Intan Husada Garut.

Kabupaten Bogor Paling Banyak Kasus Kematian COVID-19

Kabupaten Bogor menduduki peringkat pertama dengan kasus kematian akibat COVID-19 terbanyak di Jawa Barat. Dari data yang dilaporkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) hingga Kamis (29/1/2021) total kematian di Bogor mencapai 304 kasus.

Penambahan itu tak lepas dari laporan harian kasus COVID-19 di Jabar yang dilakukan pemerintah pusat kemarin. Saat itu, Jabar mencetak dua rekor sekaligus, yakni penambahan kasus terbanyak sejak pandemi dengan 4.532 kasus dan 200 kasus kematian.

Dari peta sebaran kematian yang dirilis laman Pikobar, dari 200 kasus kematian 188 atau nyaris seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor. Sedangkan sisanya berasal dari Kabupaten Karawang (5 orang), Kota Tasikmalaya (5 orang) dan Kota Bekasi (2 orang).

Bila dilihat dari total kasus terkonfirmasi di Kabupaten Bogor, secara akumulatif terdapat 5.559 kasus, dengan 662 orang yang dirawat/isolasi dan 4.593 orang sembuh.

Penambahan kasus kematian di Kabupaten Bogor ini menjadikan daerah berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu menduduki peringkat pertama sebagai daerah dengan kasus kematian karena COVID-19 terbanyak di Jabar.

Sedangkan daerah dengan kasus kematian terbanyak kedua adalah Kota Depok dengan total 280 kasus, disusul Kabupaten Karawang dengan 198 kasus kematian.

Dari segi jumlah kasus COVID-19, berdasarkan laporan Pikobar, 4.532 kasus tersebut setengahnya 2.290 kasus adalah laporan pasien yang sembuh atau menjalani isolasi. Sedangkan 2.042 kasus lainnya merupakan laporan warga yang menjalani isolasi atau dalam perawatan.

Saat ini total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar mencapai 139.049 kasus, total pasien yang dirawat 27.308 orang, 109.903 orang dinyatakan sembuh atau selesai isolasi dan total kematian sebanyak 1.838 orang.

Rukmana Dikurung 10 Tahun di Gudang

Nasib malang menimpa Rukmana (34). Sudah 10 tahun ia dikurung di dalam sebuah gudang. Ia dikurung oleh orang tuanya karena tidak dapat mengurus Rukmana yang lumpuh.

Saat ditemui detikcom, Rukmana sedang berbaring di sebuah kasur tipis di rumah milik kakaknya di Kampung Cinta Asih, RT 02, RW 11, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Kakinya yang lumpuh nampak menekuk dan kaku. Badannya pun terlihat kurus dan pucat. Sehari-harinya, ia hanya tertidur di kasur. Apabila ingin ke toilet ia pun harus dibantu oleh sang kakak.

Kakak dari Rukmana, Siti Aisyah (51) nampak begitu sedih melihat kondisi sang adik yang lumpuh dan tak berdaya. Ia pun tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan nasib sang adik.

Aisyah menuturkan, sejak 10 tahun lalu Rukmana dikurung di dalam sebuah gudang oleh orang tuanya. Ia dikurung karena sering kali marah-marah dan dianggap gila sejak dirinya mengalami kelumpuhan.

Aisyah tidak tahu pasti sejak kapan adiknya itu lumpuh. Sejak berumah tangga, ia tidak banyak mengetahui kabar sang adik. Namun, sejak sekolah dasar Rukmana sempat mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kepalanya terluka parah. Bahkan, Rukmana sempat menyelesaikan sekolahnya hingga jenjang STM.

"Awalnya, tertabkar ketika 1 SD. Sampe sembuh di RS Imanuel. Normal sampai lulus, SMP. Sempet sekolah STM," tutur Aisyah sembari menitipkan air mata.

"Semakin ke sini, saya rumah tangga tidak tahu kondisinya bagaimana. Saya dengar dia banyak ngamuk. Dia disebut gila, dan dikurung," tuturnya.

Pilu warga Bandung yang dikurung di gudang selama 10 tahun akibat lumpuhPilu warga Bandung yang dikurung di gudang selama 10 tahun akibat lumpuh. (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)

Di tempat pengurungan, Rukmana sering diberi makan oleh sang bapa. Namun, sejak bapanya meninggal, Rukmana tidak mendapatkan perhatian dari keluarga maupun tetangga.

Aisyah yang merasa iba dengan nasib sang adik memutuskan untuk membawa Rukmana dari gudang. Secara sembunyi-sembunyi, pada pukul 10 malam di bulan Agustus 2020 ia pun membawa Rukmana ke rumahnya. "Saya teh sempat ada obrolan dengan kakak saya, tadinya takut bikin emak (ibu Rukmana) marah. Tapi ya sudah saya bawa saja, saya gak tega lihat adik saya begitu," tutur Rukmana.

Sejak Agustus 2020, ia sudah meminta bantuan kepada sejumlah pengurus desa setempat. Namun, hingga hari ini, belum ada bantuan sedikit pun. Ia mengaku tidak memiliki cukup uang untuk mampu menghidupi keluarganya bersama sang adik.

"Dari desa sudah ada yang mendata, tapi gak ada bantuan ke sini juga," keluhnya.

Ridwan Kamil Berat Maju ke Pilpres 2024

Sejumlah pihak mendukung Pilkada Serentak digelar pada tahun 2024. Hal itu dinilai baik dari segi penyeragaman sehingga beban pelaksanaan Pilkada di masa depan akan lebih teratur dan ringkas waktu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bila rencana tersebut diwujudkan, tentu akan berpengaruh kepada sebagian tokoh potensial yang dinominasikan bertarung pada Pilpres 2024. Terlebih bagi tokoh-tokoh non partai politik (parpol).

Saat ini terdapat sejumlah tokoh non parpol yang dinominasikan untuk maju di bursa Pilpres 2024. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Seperti Anies Baswedan misalnya, Anies akan kehilangan panggung saat berakhirnya masa tugas sebagai gubernur dan menjaga relasi dengan publik tentu jauh lebih sulit dan energi yang lebih besar," kata Dedi saat dihubungi detikcom, Jumat (29/1/2021).

"Kecuali, ia segera merapat ke Parpol, maka kerja politinya bisa saja tetap berlangsung dengan mesin politik yang sudah mapan," kata Dedi melanjutkan.

Sementara itu, Dedi menilai Ridwan Kamil juga akan menemui kesulitan yang sama bila tak masuk ke dalam parpol, andaikata Pilkada Serentak digelar 2024. Menurutnya, kans Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih baik daripada Ridwan Kamil bila dihubungkan dengan Pilpres 2024.

"Peluang Ganjar masih lebih baik karena ia kader Parpol, sehingga pertarungan Ganjar bukan lagi panggung gubernur, melainkan di internal PDIP. Sementara RK akan alami nasib serupa Anies," ujarnya.

"Menjaga elektabilitas dan popularitas politik bukan kerja individu, dengan itu RK memerlukan Parpol, agar mesin politik tetap bekerja meskipun tidak lagi menjabat Gubernur. Setidaknya untuk saat ini, Parpol masih diperlukan untuk kepentingan RK jika hendak berkuasa kembali, jikapun bukan untuk Pilpres, setidaknya untuk keterusungan di Pilgub 2024," ujarnya.

Bergabung dengan parpol, ujar Dedi, merupakan salah satu pilihan bijak seandainya tak memangku kekuasaan. "Kecuali Ridwan Kamil memiliki sumber daya sendiri, dengan tetap menjaga ritme popularitasnya di tengah masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, DPR tengah menggodok revisi Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu). Draf RUU Pemilu yang saat ini sudah diserahkan ke Badan Legislasi DPR mengatur jadwal Pilkada 2022.

Pasal mengenai jadwal Pilkada 2022 tertuang dalam Pasal 731 ayat (2) draf RUU Pemilu yang diterima dari Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi (Awiek). Berikut ini bunyi lengkap Pasal 731 Draf RUU Pemilu:

(1) Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2020.

(2) Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2017 dilaksanakan pada tahun 2022.

(3) Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2018 dilaksanakan pada tahun 2023.

Hampir 20 Ribu Anak di Jabar Kena Corona

Penularan virus Corona tak hanya mengancam orang dewasa, anak-anak pun bisa tertular. Sejak pandemi COVID-19 merebak pada awal Maret 2020 lalu, sebanyak 19.776 anak (usia 0 - 18 tahun) di Jawa Barat terpapar oleh virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Mayoritas virus tersebut menginfeksi anak usia sekolah (6-18 tahun) dengan jumlah 15.395 kasus. Dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) virus Corona menyerang 7.597 anak lelaki usia anak sekolah dan 7.798 anak perempuan usia anak sekolah.

Dari 19.766 kasus penularan yang terlaporkan pada anak, 3.790 dinyatakan masih dalam masa perawatan atau isolasi. 202 di antaranya merupakan anak bayi (0-1 tahun). Sedangkan 15.789 anak telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi.

Belasan ribu kasus COVID-19 pada anak ini pun tak lepas dari kasus anak yang meninggal. Tercatat 197 anak meninggal dunia akibat COVID-19 selama 10 bulan terakhir. Anak yang paling banyak meninggal anak usia sekolah.

Pikobar merinci, dari 197 kasus kematian pada anak hampir setengahnya merupakan kematian anak usia sekolah. Rinciannya 29 anak lelaki dan 39 anak perempuan. Sementara itu terdapat 7 laporan bayi yang meninggal akibat COVID-19.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, peran orang tua sangat penting dalam menjaga keluarganya agar tak terpapar COVID-19. Ia meminta agar orang tua pun bisa mengurangi aktivitas di luar rumah anak, selain menekankan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

"Harus dijaga agar anak-anaknya tidak banyak keluar rumah," ujar Daud saat dihubungi detikcom, Jumat (29/1/2021).

Dokter Spesialis Anak dari RSHS Bandung Kusnandi Rusmil mengatakan usia anak sekolah paling rentan terpapar virus. Kemungkinan, ujar Kusnandi, anak-anak tersebut tertular dari lingkungan sekitarnya atau keluarga dekat.

"Di (RS) Hasan Sadikin banyak yang diisolasi usia remaja, karena dia paling aktif ke mana-mana, main bola segala macam, untuk tingkat fatalitasnya tergantung ketahanan tubuhnya sendiri, kita sedang belajar, kita belum banyak (informasi) mengenai ini, sedang belajar," kata Kusnandi di kediamannya di Bandung, Kamis 5 November 2021.

Oleh karena itu, kata Kusnandi, ia meminta agar orang tua memastikan anak memenuhi protokol kesehatan selama berkegiatan di luar. Selain, itu orang tua pun mesti proaktif juga untuk menjaga kebersihan apabila masuk ke dalam rumah.

Pemerintah melaporkan penambahan 13.802 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (29/1/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.051.795 kasus COVID-19. Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi per 29 Januari 2021 yakni 3.835, disusul DKI Jakarta dengan 3.448 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.495 kasus.

Halaman 2 dari 5
(bbn/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads