Hingga hari ke-17 pada Selasa (13/1/2015) ini pukul 19.45 WIB, jenazah yang ditemukan, menurut data Basarnas, mencapai 48 jenazah. Sedangkan yang sudah diidentifikasi, menurut data Disaster Victim Identification (DVI) Polri adalah 36 jenazah.
Berikut perkembangannya operasi SAR AirAsia QZ8501:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan final kecelakaan AirAsia QZ8501? Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, minimal dibutuhkan waktu 10 bulan.
Pukul 18.35 WIB

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah memastikan bahwa Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan adalah kotak hitam AirAsia QZ8501. CVR ini akan langsung dibawa ke Jakarta malam ini.
Pukul 18.15 WIB
Dari berbagai serpihan dan puing-puing AirAsia QZ8501 yang berhasil dievakuasi, belum ditemukan ada bekas ledakan atau terbakar. Investigasi penyebab kecelakaan pesawat tersebut saat ini masih ditangani KNKT.
Pukul 17.52 WIB
Cockpit Voice Recorder (CVR) AirAsia QZ8501 resmi diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT mengapresiasi para penyelam yang menemukan dan mengangkat bagian black box pesawat nahas tersebut.
Pukul 17.31 WIB
Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) Widodo secara resmi menyerahkan Cockpit Voice Recorder (CVR) Air Asia QZ8501 kepada ketua KNKT, Tatang Kurniadi. Penyerahan dilakukan di KRI Banda Aceh, Selasa (13/1/2015).
Pukul 16.45 WIB
Dalam proses investigasi kecelakaan pesawat, seperti AirAsia QZ8501, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membutuhkan data dari black box. Data yang terdiri dari Flight Data Record (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) nantinya akan dilakukan simulasi.
Pukul 16.35 WIB

Selain Cockpit Voice Recorder (CVR) yang diangkat ke KRI Banda Aceh, sejumlah puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 juga dibawa. Dari banyak benda itu terdapat satu botol parfum yang masih tercium harumnya.
Pukul 16.15 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah mengunduh data dari black box AirAsia QZ8501. Diperkirakan 1.200 jenis data itu akan selesai diunduh sore ini.
Pukul 15.52 WIB
Meski mulai mengalami kendala identifikasi karena buruknya kondisi jenazah tidak membuat tim DVI dalam dan luar negeri putus asa. 2 Jenazah kembali teridentifikasi berkat data DNA yang ditemukan kecocokan antara korban dan keluarga.
Pukul 15.08 WIB
Cockpit Voice Recorder (CVR) diduga milik Pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat dari dasar laut. Untuk memastikan CVR itu memang milik pesawat AirAsia yang jatuh di sekitaran Laut Jawa dekat Perairan Pangkalan Bun itu, KNKT pun terbang ke KRI Banda Aceh untuk memastikannya.
Pukul 14.27 WIB

Puing-puing pesawat AirAsia masih berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Puing-puing tersebut kemungkinan tidak diangkut ke Jakarta.
Pukul 14.05 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ade Supandiβ meminta keluarga penumpang AirAsia QZ8501 tidak usah khawatir. TNI akan tetap berupaya keras melakukan pencarian korban.
Pukul 13.19 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kembali sambangi Posko gabungan SAR Pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng. Jonan pun lalu menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai untuk mengecek bagian ekor pesawat yang disimpan di sana.
Pukul 12.54 WIB
Bureau d'Enquetes et d'Analyses (BEA) mengirimkan 2 spesialis dan 3 analis untuk membantu Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengolah data blackbox QZ8501. BEA adalah KNKT-nya Prancis.
Pukul 12.53 WIB
Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi korban, badan pesawat, serta Cockpit Voice Recorder (CVR) dari AirAsia QZ8501. Kepala Basarnas Marsma FHB Soelistyo menyampaikan bahwa pihaknya mendapat bantuan bahan bakar dari SKK Migas untuk kelancaran proses evakuasi tersebut.
"Kami dapat bantuan dari SKK Migas yaitu bahan bakar jumlahnya ada total 3.500 Kiloliter (KL). Itu sudah kami tandatangani. Dari Pertamina juga ada angka-angkanya yang belum bisa saya sampaikan di sini," ungkap Soelistyo dalam Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/1/2015).
Pukul 12.41 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan tiba di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tidak berselang lama Menhub dan rombongan berangkat menuju Pelabuhan Utar Kumai.
Pukul 12.35 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menegaskan bahwa operasi evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 belum dihentikan meski blackbox dan korban ditemukan. Masih ada proses analisis evakuasi.
Pukul 11.54 WIB
Komisi V DPR mempertanyakan kemungkinan masih adanya penemuan korban di hari ke-16 pencarian tragedi pesawat AirAsia QZ8501. Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengungkapkan taktiknya.
Soelistyo menjelaskan pencarian korban di dalam air tidak mungkin dilakukan tanpa dibantu sistem. Dia mengaku Basarnas dan KNKT memiliki fokus yang berbeda namun bisa berjalan beriringan.
"Saya punya taktik sendiri, untuk cari korban yang mengapung lebih sulit daripada yang sudah di dalam air. Kita cari korban, KNKT cari black box sehingga pada waktu itu kita kepung dulu kemudian kalkulasi dari sistem navigasi internasional," jawab Soelistyo.
Pukul 11.45 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menyampaikan penjelasan mengenai proses evakuasi AirAsia QZ8501 dalam RDP di Komisi V DPR RI. Dalam penjelasan tersebut Soelistyo menyampaikan mengenai alasan perpanjangan waktu evakuasi.
Pukul 11.29 WIB
Basarnas menyatakan telah menemukan main body Pesawat AirAsia QZ8501. Diprediksi di badan pesawat ini masih banyak jenazah korban yang terperangkap di dalamnya.
"Main body dari (lokasi penemuan) ekor pesawat arah timur lautnya. Sekitar 1,7 mil laut," ungkap Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa (13/1/2015).
Pukul 10.26 WIB
Basarnas memastikan pencarian jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 tetap menjadi prioritas. Segala upaya dikerahkan untuk menemukan main body pesawat AirAsia.
Pukul 09.40 WIB
Beredar informasi di Posko gabungan SAR di Pangkalan Bun bahwa Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat AirAsia QZ8501 pagi ini telah diangkat dari dasar laut. Menanggapi hal itu, Basarnas belum mengantongi laporannya.
Pukul 09.32 WIB
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box sudah diambil dan diperiksa KNKT. Sedang Cockpit Voice Recorde (VCR) masih di bawah laut dan akan segera diambil. Kedua data ini akan saling melengkapi untuk diteliti penyebab kecelakaan.
Namun sejauh ini, sudah banyak spekulasi bermunculan terkait kecelakaan AirAsia. Mulai dari karena cuaca hingga karena yang lainnya. Ada yang menyebut pesawat meledak di udara, namun ada juga yang mengatakan pesawat meledak di air.
Pukul 07.54 WIB
Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan tim penyelam namun posisinya terjepit di bawah sayap pesawat. Untuk bisa diambil, bagian sayap akan terlebih dahulu dievakuasi dengan diangkat menggunakan lifting bag.
Pukul 07.06 WIB
Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501 sudah berada di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hari ini KNKT akan mengunduh data dari FDR dengan disaksikan oleh tim KNKT Prancis.
Pukul 06.00 WIB
Penyelam TNI AL hari ini kembali terjun ke dasar laut untuk pengangkatan Cockpit Voice Recorder (CVR). Lokasi CVR berada 20 meter dari lokasi penemuan Flight Data Recorder (FDR).
Pukul 05.18 WIB
Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 akan kembali dipotong hari ini setelah lagi-lagi gagal dimasukkan ke gudang Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat. Pemotongan akan dilanjutkan agar serpihan pesawat nahas itu bisa disimpan di dalam gudang pelabuhan.
(nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini