"Disaksikan KNKT prancis, disaksikan biar semua sesuai dengan prosedur," Ketua Investigator KNKT untuk AirAsia, Prof Mardjono Siswosuwarno kepada detikcom, Selasa (13/1/2015).
Tim KNKT hari ini akan mempersiapkan proses pengunduhan. Bila kondisi FDR bagus, maka data dalam rekaman dipindahkan ke komputer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dikonversikan jadi tabel dan kolomnya, matriknya, parameter penerbangan, ketinggian, arah, kecepatan, udara, angin di atas pesawat gimnana, guncangan ke atas, kalau ke bawahnya itu waktu detik ke detik," ujarnya.
Setelah data FDR menjadi tabel, tim nantinya akan mengkonversikannya ke dalam bentuk grafik. "Paling cepat 2 minggu, grafik. Baru kemudian diartikan," tuturnya.
Flight Data Recorder (FDR) berukuran 49 x 12,5 cm. Alat ini merekam data-data teknis pesawat seperti ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, auto pilot dan lain-lain. Ada 5 sampai 300 parameter data penerbangan yang direkam dalam black box ini.
Sedangkan CVR yang berukuran 30 x 12,5 cm berfungsi untuk merekam percakapan pilot, kopilot, pilot dengan ATC, serta para awak pesawat. Sedangkan Flight Data Recorder (FDR) berukuran lebih panjang, 49 x 12,5 cm.
Pagi ini rencananya Tim Penyelam TNI AL akan melakukan pengangkatan CVR yang disebut Basarnas lokasinya tidak jauh dari penemuan FDR kemarin, Senin (12/1). Selain itu, Basarnas juga melanjutkan pencarian korban AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014 lalu.
(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini