Sayap AirAsia QZ 8501 yang Tindih CVR akan Diangkat dengan Lifting Bag

AirAsia Ditemukan

Sayap AirAsia QZ 8501 yang Tindih CVR akan Diangkat dengan Lifting Bag

- detikNews
Selasa, 13 Jan 2015 07:54 WIB
Pangkalan Bun, - Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan tim penyelam namun posisinya terjepit di bawah sayap pesawat. Untuk bisa diambil, bagian sayap akan terlebih dahulu dievakuasi dengan diangkat menggunakan lifting bag.

"Akan digunakan lifting bag di KRI Banda Aceh untuk mengangkat sayap, mereka gunakan balon. Kemungkinan CVR segera diambil. Kondisi belum tahu, menurut perhitungan (CVR) masih baik karena dia masih bisa tahan tekanan," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi.

Hal tersebut diungkap Supriyadi di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa (13/1/2015). Menurutnya pengangkatan sayap harus menggunakan alat karena berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayap yang menindih merupakan tangki cukup berat dan tebal. CVR sebenarnya letaknya tidak jauh dari FDR, sekitar 20 meter. Mudah-mudahan bisa diangkat hari ini. Penyelam sudah mengetahui pastinya, sudah melihat langsung," kata Supriyadi.

"Ini yang masih konsen di lokasi 7 kapal. Ada KRI Banda Axeh, Jadayat, GeoSurvey, Java Enterprise, Trisula, KRI Usman Harun, KRI Hasanuddin yang berkaitan dengan penyelaman," sambungnya.

Para diver saat ini disebut Supriyadi sudah melakukan penyelaman untuk merangkai lifting bag. Fokus pertama adalah untuk mengambil CVR, baru kemudian jika memungkinan dilakukan pengangkatan terhadap sayap pesawat yang menimbun CVR.

"Lifting bag ada 2 sementara. Mereka sudah menyelam sekarang untuk merangkai. Rencana mau diambil semua, termasuk sayapnya. Tapi masih nunggu kapal pengangkut. Kalau belum kita tunggu," Supriyadi menjelaskan.

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan akan berkoordinasi dengan jajarannya untuk pengangkatan body pesawat. TNI akan melakukan simulasi terlebih dahulu.

"Kita sudah diskusi dengan kepala staf angkatan bagaimana membangun simulasi pengangkatan badan pesawat itu. Itu nanti akan kita diskusikan di Jakarta dengan Pangarmabar dan Pangkoops 1," jelas Moeldoko di posko gabungan di Pangkalan Bun, Senin (12/1).

"Apakah kita perlu ponton, crane atau yang lain. Ini sudah kita pikirkan," tutur Jenderal Bintang 4 itu.

Moeldoko menjemput langsung FDR (Flight Data Recorder) AirAsia yang berhasil dievakuasi oleh para penyelam TNI AL. FDR tersebut pun diserahkan ke KNKT dan saat ini sudah berada di kantor KNKT di Jakarta untuk diinvestigasi guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat nahas itu.

(ear/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads