"CVR sebenarnya letaknya tidak jauh dari FDR, menurut perkiraan (jaraknya) 20 meter, tertimpa wing pesawat sehingga sangat berat, mustinya menggunakan lifting bag, mudah-mudahan besok (hari ini) bisa diangkat," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Senin (12/1/2015).
CVR yang berukuran 30 x 12,5 cm berfungsi untuk merekam percakapan pilot, kopilot, pilot dengan ATC, serta para awak pesawat. Sedangkan Flight Data Recorder (FDR) berukuran lebih panjang, 49 x 12,5 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FDR QZ 8501 sudah berada di Kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Jakarta. FDR akan langsung diproses untuk dibaca.
"Mudah-mudahan cepat, kalau normal setelah kering semua, 3 jam download selesai. Untuk mengetahuinya, tergantung apa isinya. Masalahnya kompleks di sana," terang Masruri di Kantor KNKT di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (12/1).
Masruri mengatakan, selama ini KNKT paling cepat melaporkan hasil kecelakaan pesawat memakan waktu 7 bulan.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebut ada 81 penyelam yang bersiaga di KRI Banda Aceh. Dia memastikan pencarian body pesawat jadi prioritas pencarian sebab diduga banyak korban yang masih terjebak di dalamnya.
AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Sampai saat ini baru 48 korban yang berhasil ditemukan.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini