"Kita harapkan hari ini kita bisa me-download, mudah-mudahan semuanya βberjalan baik. Mudah-mudahan sore ini sudah selesai me-download," kata Investigator KNKT, Santoso Sayogo di kantornya, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2015).
Data βblack box yang sedang diunduh itu berasal dari FDR. Butuh persiapan seperti membersihkannya dan mengeringkan chip-nya, serta protokol khusus sebelum mengunduh data-data berupa kecepatan, arah, temperatur, tekanan udara dan lainnya. Data dari FDR itu berupa kode binary sehingga perlu software khusus yang mampu mengubah data binary menjadi tabulasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βSantoso menyatakan tidak ada kendala dalam proses mengunduh data-data tersebut, selain mengeringkannya dan memindahkan memory modulnya ke alat khusus. "Tidak ada kendala, hanya kemarin black box masuk ke laut jadi harus kita bersihkan dulu. Setelah itu kita menggunakan beberapa software dalam rangka me-download data itu," ujarnya.
βDalam proses download ini, KNKT dibantu oleh 2 spesialis dari Prancis dan 3 analis dari negara yang sama. Namun proses ini juga dibantu oleh perwakilan dari Singapura 5 orang dan Korea Selatan 2 orang.
"Mereka hanya membantu sampai proses download, setelah dapat hasil download, kita akan kerja masing-masing dari waktu ke waktu, akan berkoordinasi," ucap Santoso.
Selain FDR, KNKT juga membutuhkan Cockpit Voice Recorder (CVR) QZ8501 yang saat ini masih berada di perairan Kalimantan Tengah. Diharapkan, CVR itu sudah tiba di Jakarta sore ini untuk di-download rekaman suara yang ada di dalamnya.
"βCVR sekarang sedang berada di salah satu kapal dan akan dibawa ke Pangkalan Bun. Mudah-mudahan sore nanti, kalau bisa sampai ke Pangkalan Bun, bisa sampai ke Halim," ucap Santoso.
(vid/spt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini