Kabasarnas Jelaskan Proses Evakuasi QZ8501 yang Diperpanjang Hingga Kini

Kabasarnas Jelaskan Proses Evakuasi QZ8501 yang Diperpanjang Hingga Kini

- detikNews
Selasa, 13 Jan 2015 11:45 WIB
Jakarta - Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menyampaikan penjelasan mengenai proses evakuasi AirAsia QZ8501 dalam RDP di Komisi V DPR RI. Dalam penjelasan tersebut Soelistyo menyampaikan mengenai alasan perpanjangan waktu evakuasi.

"Saya ingin sampaikan sampai kapan evakuasi akan dilakukan. Saya patuh kepada undang-undang dan saya perhitungkan kondisi di lapangan. Di undang-undang waktu evakuasi adalah 7 hari dan saya evaluasi setiap hari. Pada 7 hari pertama kami perpanjang sampai 7 hari, dan hingga sekarang. Operasi tak mungkin tak berakhir tapi saya berharap bisa selesai dengan aman," ujar Soelistyo di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/1/2015).

Namun kekuatan personel evakuasi sudah mulai ditarik sedikit demi sedikit. Sebagian besar bantuan personel yang berasal dari negara lain sudah mulai ditarik sejak beberapa hari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan lihat dalam tiga sampai empat hari ke depan. Pada hari ini pun saya akan menemui keluarga korban di Surabaya untuk memberikan penjelasan. Saya harap keluarga bisa mengerti mengenai kondisi di lapangan," imbuh Soelistyo.

Dia juga menjelaskan bahwa pada hari pertama hingga ketujuh fokus pencarian Basarnas adalah korban, sedangkan KNKT mencari black box. Pada hari ketiga sudah ditemukan informasi titik serpihan pesawat dan jenazah korban sehingga posko taktis berpindah dari Pangkal Pinang ke Pangkalan Bun.

Pada hari kesebelas, ekor pesawat AirAsia ditemukan dan proses evakuasi memasuki babak baru. Fokus kemudian lebih kepada pencarian black box, sementara sebagian personel masih tetap mencari korban.

Salah satu anggota Komisi V dari F-Demokrat kemudian bertanya mengenai kemungkinan pencarian korban masih dilanjutkan. Dia ingin memastikan apakah masih ada korban yang ditemukan.

"Menurut pengalaman kami dan pengalaman internasional bahwa menemukan korban di bawah air lebih sulit ketimbang di permukaan. Awalnya kami berpikir bahwa akan banyak korban ditemukan masih berada dalam badan pesawat. Tetapi dari total 48 jenazah yang ditemukan itu sudah berasal dari tempat duduk yang tersebar," jawab Soelistyo.

Rapat Dengar Pendapat pada hari ini juga dihadiri oleh Dirut AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, Dirut AirNav Indonesia Bambang Tjahjono, perwakilan BMKG, perwakilan KNKT, dan perwakilan dari Kementerian Perhubungan.


(bpn/spt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads