Otoritas Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa upayanya meluncurkan satelit mata-mata militer terbaru berujung kegagalan pada Senin (27/5) waktu setempat. Pyongyang mengakui bahwa mesin roket yang baru dikembangkan meledak di udara.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5/2024), upaya itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Korut merilis peringatan bahwa mereka berencana meluncurkan satelit pada 4 Juni mendatang, yang akan menjadi satelit mata-mata kedua Pyongyang di orbit luar angkasa.
Namun ternyata, peluncuran itu menjadi kegagalan terbaru Korut, menyusul dua insiden besar lainnya tahun lalu. Pyongyang sebelumnya berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit luar angkasa pada November tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (28/5/2024):
- Cuaca Panas Menggila, Suhu di Pakistan Tembus 52 Derajat Celsius!
Gelombang panas tengah menyelimuti wilayah Pakistan, dengan suhu udara melampaui 52 derajat Celsius di salah satu kota di Provinsi Sindh yang ada di selatan negara tersebut. Suhu itu tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang musim panas, dan mendekati rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat di Pakistan.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5/2024), tim ilmuwan internasional menyebut suhu udara ekstrem yang menyelimuti seluruh kawasan Asia dalam sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Seorang pejabat senior pada Departemen Meteorologi Pakistan, Shahid Abbas, mengatakan kepada Reuters bahwa di area Mohenjo Daro, sebuah kota yang Provinsi Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi, suhu udara meningkat hingga 52,2 derajat Celsius dalam 24 jam terakhir.
- Ribuan Orang Demo di Paris Memprotes Serangan Israel di Rafah
Sekitar 10.000 orang berpartisipasi dalam unjuk rasa di dekat Kedutaan Besar Israel di Paris, Prancis, untuk memprotes serangan mematikan Tel Aviv terhadap area pengungsi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang menewaskan puluhan orang.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (28/5/2024), para demonstran berkumpul di area berjarak ratusan meter dari gedung Kedutaan Besar Israel yang ada di pusat kota Paris pada Senin (27/5) waktu setempat.
Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan "Kami semua adalah anak-anak Gaza" dan "Bebaskan Gaza", serta meneriakkan slogan pro-Palestina lainnya.
- Presiden Peru Dituduh Terima Suap Jam Tangan Rolex
Jaksa Agung Peru menuduh Presiden Peru Dina Boluarte menerima suap dalam bentuk jam tangan mewah Rolex, sebuah skandal korupsi terbaru yang mengguncang pemerintahannya yang tidak populer.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (28/5/2024), Jaksa Agung Juan Carlos Villena mengatakan, menerima barang mewah dari gubernur sama saja dengan menerima suap.
Villena "mengajukan pengaduan konstitusional terhadap Dina Boluarte sebagai tersangka pelaku korupsi pasif," kata kantornya dalam postingan di X, sebelumnya Twitter.
Skandal ini meletus pada bulan Maret lalu dengan ditemukannya sejumlah jam Rolex dan perhiasan milik presiden yang tidak diumumkan.
- Serangan Israel di Rafah Renggut 50 Nyawa, Netanyahu: Kami Menyelidiki
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengomentari pengeboman Tel Aviv terhadap area pengungsi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang memakan puluhan korban tewas. Netanyahu menyebut serangan mematikan itu "insiden tragis" yang sedang diselidiki oleh pemerintahannya.
"Di Rafah, kami telah mengevakuasi satu juta warga yang tidak terlibat dan, meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, sebuah insiden tragis terjadi kemarin," ucap Netanyahu saat berbicara kepada parlemen Israel atau Knesset, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (28/5/2024).
Dia merujuk pada serangan udara Israel terhadap Rafah pada Minggu (26/5) waktu setempat, yang oleh Tel Aviv diklaim menargetkan "kompleks Hamas" yang menjadi tempat "para teroris Hamas beroperasi" di wilayah Rafah.
- Korut Gagal Luncurkan Satelit Mata-mata, Roket Meledak di Udara
Otoritas Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa upayanya meluncurkan satelit mata-mata militer terbaru berujung kegagalan pada Senin (27/5) waktu setempat. Pyongyang mengakui bahwa mesin roket yang baru dikembangkan meledak di udara.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5/2024), upaya itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Korut merilis peringatan bahwa mereka berencana meluncurkan satelit pada 4 Juni mendatang, yang akan menjadi satelit mata-mata kedua Pyongyang di orbit luar angkasa.
Namun ternyata, peluncuran itu menjadi kegagalan terbaru Korut, menyusul dua insiden besar lainnya tahun lalu. Pyongyang sebelumnya berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit luar angkasa pada November tahun lalu.