Terkait makelar yang disampaikan, Wahyu menjelaskan makelar yang dimaksud yaitu perilaku dari tiga utusan PDI Perjuangan yang menemuinya. Hal ini disebut karena ketiganya terus berusaha memperjuangkan Harun meski telah mendapat penolakan KPU.
Wahyu juga menjelaskan kode 'siap mainkan', menurutnya kalimat itu bukan merupakan permintaan uang. Melainkan meminta PDI Perjuangan untuk mengirimkan surat PAW yang sesuai aturan kepada KPU.
Selain itu, Wahyu menyebut tidak pernah memperjuangkan Harun dalam PAW caleg PDIP. Dia mengaku keputusan KPU telah bulat dengan menolak permintaan PDI Perjuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelahnya Wahyu tak bercerita banyak. Dia mengaku sudah berkomitmen dengan penyidik KPK untuk tidak terlalu buka-bukaan lantaran akan berpengaruh pula pada proses hukumnya.
"Saya juga sudah berkomitmen jadi KPK memilah-milah tidak semua saya sampaikan di sini. Jadi mohon maaf tidak bermaksud tidak terbuka tetapi jelas terkait dengan dugaan ketidakprofesionalan tentu saya menyerahkan kepada majelis hakim," kata Wahyu.
"Oleh karena itu dalam hati yang paling dalam saya mohon maaf kepada penyelenggara pemilu, DKPP, Bawaslu, perlu ada pada terutama kepada ketua dan atas peristiwa tapi perlu diketahui bahwa yang terjadi adalah masalah saya pribadi dikatakan karena sikap kelembagaan sudah jelas bahwa kita tidak terima surat DPP PDIP karena tidak sesuai," pungkasnya.
(dwia/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini