Sepanjang tahun 2020 saat pandemi COVID-19, kepala daerah di Jawa Timur satu per satu terpapar COVID-19. Total ada 7 kepala daerah positif COVID-19 dan 3 di antaranya meninggal dunia.
1. Plt Bupati Sidoarjo Meninggal Positif COVID-19
Bermula Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, kepala daerah pertama meninggal positif COVID-19. Cak Nur sapaan akrabnya meninggal usia 57 tahun, Sabtu (22/8/2020).
Meninggalnya pria yang juga Wakil Bupati Sidoarjo ini mengejutkan masyarakat. Selain tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, suami Hj Turidatus Salimah ini masih beraktivitas normal. Bahkan Rabu (19/8/2020). bapak dari Chulliatul Murodah, Muhammad Abdul Aziz dan Muhammad Hanif Mubarok, masih menghadiri rapat paripurna DPRD Sidoarjo.
Namun kisah lain diceritakan Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan. Dia mengaku almarhum sudah mengalami keluhan sejak sepulang dari Jakarta, Rabu (19/8) dan minta diperiksa.
Atas permintaan itu, pihaknya kemudian melanjutkan pemeriksaan paru dengan foto thorax. Pemeriksaan itu dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui ada pneumonia di parunya. Karena hasil tersebut, Atok kemudian menyarankan untuk dilakukan rawat inap di rumah sakit. Namun Wabup Sidoarjo itu menolaknya dan hanya minta obat. Sebab sorenya harus menghadiri rapat paripurna
"Saya foto sekitar pukul 2 ternyata ada pneumonia. Kemudian saya tawarkan dirawat inapkan. Tapi bilang 'waduh nanti sore pukul 6 ada rapat paripurna. Saya minta rawat jalan saja'. Beliau hanya minta obat," terangnya.
![]() |
Karena menjalani rawat jalan, Atok kemudian berinisiatif menanyakan kabar Plt Bupati Sidoarjo itu melalui apliaksi percakapan pada Kamis (20/8) dan Jumat (21/8). Namun saat itu tidak dibalas oleh Cak Nur.
"Hari Kamis Jumat kan libur. Saya WA beliau menanyakan kondisinya. Mungkin istirahat tidak sempat dijawab. Tadi pagi, saya dihubungi bilang mau diopname. Akhirnya pukul 9.00 kami jemput ke rumah dinas. Akhirnya kami infus. Kami periksa semua," tuturnya.
Atok mengungkapkan, selama di rumah sakit, Cak Nur harus diinfus. Sebab selama 2 hari tidak mau makan. Dan saat menjelang siang, Cak Nur kemudian bersikeras turun dari bed untuk melaksanakan salat zuhur.
"Beliau bersikeras untuk turun sambil duduk ingin salat zuhur. Saat itu sesak mendadak. Ya akhirnya kami nastesi dan pasang ventilator. Setelah dipasang stabil (Kondisinya). Tapi jantung berhenti mendadak," tandas Atok.
Atas meninggalnya Wakil Bupati Sidoarjo, 30 orang menjalani swab. Terdiri dari 22 orang yang menghuni rumah dinas termasuk keluarga dan 8 orang yang mengikuti perjalanan almarhum Wabup Bupati Sidoarjo ke Jakarta. Di antaranya ajudan, protokol, sopir, keamanan anak-anaknya hingga juru masak di rumah.
Tonton juga 'Tangkal Virus Corona Ala Menristek: 3M dan Jaga Imun Tubuh':
2. Bupati Dadang Meninggal Positif COVID-19
![]() |
Bupati kedua yang meninggal positif COVID-19 yakni H Dadang Wigiarto. Bupati Situbondo meninggal COVID-19 sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis (26/11/2020) setelah berjuang selama 3 hari. Bupati Situbondo ini kondisinya sempat membaik sejak dirawat di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, setelah sebelumnya sesak nafas dan batuk, pada Selasa (24/11).
Siangnya Bupati Dadang kondisinya cukup stabil. Meski masih dalam masa observasi oleh tim dokter. Hari kedua, Rabu (25/11) kemarin, kondisi almarhum sempat drop. "Rabu setelah subuh atau 05.30 WIB, tensi darah almarhum sempat drop 97/62. Padahal beliau punya hipertensi," papar Sekda Pemkab Situbondo, H Saifullah kepada wartawan di RSUD dr Abdoer Rahem, Kamis (26/11/2020).
Namun kondisi itu berhasil dinormalkan kembali. Sehingga, sambung dia, pagi tadi sempat rapat antara keluarga dengan tim dokter. Mereka bersepakat untuk merujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya, agar penanganannya lebih tepat dan cepat.
"Karena kalau di sini mungkin fasilitasnya dinilai masih kurang," papar dia.
Namun, kondisi almarhum kembali drop. Oksigen dalam darah almarhum turun hingga di bawah 80, hingga dipasang ventilator. Saat itu, tim dokter sempat memberi kesempatan kepada keluarga untuk komunikasi terakhir.
"Karena ketika ventilator dipasang, almarhum secara total akan diistirahatkan," sambung Saifullah.
Menurut Saifullah, rencana rujukan tetap akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB. Namun hingga pukul 12.00 WIB, kondisi almarhum masih stabil. Namun menginjak pukul 12.45 WIB, kondisi almarhum terus mengalami penurunan hingga akhirnya meninggal dunia pukul 16.31 WIB.
Sebelum terkonfirmasi positif COVID-19, Bupati Dadang sempat melakukan berbagai aktivitas kedinasan. Baik di dalam maupun di luar Kota Situbondo. Salah satunya, menghadiri World Clean Up Day dalam rangka HUT Korpri, di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan, Sabtu (21/11) lalu.
Bupati Dadang juga ikut dalam gerakan penghijauan, dengan menanam bibit pohon di sekitar TPI Desa setempat. Namun, saat itu Bupati Dadang tetap berbesar hati, hingga terus beraktivitas.
"Kalau terpaparnya di mana, kita tidak tahu. Cuma waktu acara HUT Korpri di Panarukan itu, bapak bupati memang sempat mengeluh kalau badannya serasa agak tidak nyaman," tambahnya.
3. Wawali Probolinggo meninggal positif COVID-19
![]() |
Pejabat di Jatim yang meninggal positif COVID-19 yakni Wakil Wali Kota (Wawali) Probolinggo, HM Soufis Subri. Politisi Partai Demokrat itu berjuang melawan COVID-19 selama 17 hari di RSU dr Soetomo Surabaya.
"Iya benar. Beliau datang Minggu (22/11/2020) dan tadi pagi beliau meninggal sekitar pukul 05.50 WIB," kata Direktur Penunjang Medik RSU dr Seotomo Prof Dr dr Hendrian SpMK kepada detikcom saat dihubungi, Rabu (9/12/2020).
Selama ini, jelas Prof Hendrian, pasien dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSU dr Seotomo. RIK digunakan untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi tingkat kritis. Selain itu RIK biasanya digunakan rujukan. dari rumah sakit lain di Jawa Timur.
"Beliau dirawat sudah lama di RIK," tegasnya.
Wawali Probolinggo sempat dirawat di RSUD Dr Mochamad Saleh Kota Probolinggo, selama 2 hari, Sabtu (21/11) dan Minggu (22/11). Saat itu Wawali Subri sempat menghadiri kunker anggota DPR RI Komisi 4 menuju Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Mayangan Kota Probolinggo.
Usai menerima kunjungan kerja DPR RI, Wawali Subri mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Kota Probolinggo. Saat pidato itulah, yang bersangkutan terlihat batuk-batuk, hingga akhirnya dirawat di RSUD Dr Mohamad Saleh.
![]() |
"Wakil wali kota mulai terlihat batuk-batuk dan demam," kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin.
Tim Satgas COVID-19 dan Dinkes Kota Probolinggo, melakukan tracing kontak erat dan sterilisasi. Baik pihak keluarga dan lingkungan Pemkot Probolinggo. Dan belum ada yang terkonfirmasi positif COVID-19. Meski begitu tidak ada penutupan kantor pemkot.
Jenazah orang nomor 2 di Kota Probolinggo, ini dimakamkan di pemakaman keluarga Jalan Cangkring, Kelurahan Kebonsari Kulon. Suara doa takbir terus berkumandang dari para petakjiah, sambil melihat prosesi pemakaman petugas berpakaian APD (Alat Pelindung Diri).
Di tengah gerimis, jenazah Wawali Probolinggo disalatkan dan didoakan di halaman Pemkot Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman. Almarhum menjabat sebagai wali kota selama 2 tahun. Dalam pidatonya, Wali Kota Habib Hadi mengaku almarhum selalu istiqomah dan amanah.
"Beliau merupakan orang baik saat mendampingi menjadi Wakil Wali Kota Probolinggo. Semoga amal kebaikan selama ini diterima oleh Allah SWT," kata Wali Kota Habib Hadi di hadapan ASN dan petakziyah.
Dia juga mengimbau kepada warga Probolinggo tetap menjaga protokol kesehatan dan tertib bermasker. Kepergian almarhum membuat shock ASN di lingkungan Pemkot Probolinggo. Almarhum dikenal ahli di bidang infrastruktur hingga membuat pembangunan di Kota Probolinggo sangat berkualitas.
"Almarhum meninggal terpapar COVID-19, mari warga Kota Probolinggo agar lebih tertib menjaga kesehatan dan protokol kesehatan terus dijaga, agar penyebaran COVID- 19, tidak terus meluas," tegasnya.
4. Wali Kota Malang Sutiaji Positif COVID-19
![]() |
Sementara beberapa pejabat positif COVID-19 dan sembuh yakni Wali Kota Malang Sutiaji. Sutiaji positif COVID-19 tanpa gejala, Senin (1/12/2020) malam berdasarkan hasil uji swab. Pernyataan Sutiaji mengenai dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 disampaikan melalui akun instagram resminya @sam.sutiaji.
Dalam unggahan video pendek berdurasi 4 menit 42 detik itu, Sutiaji menjelaskan bagaimana dirinya dinyatakan positif COVID-19. Sekaligus menjawab teka-teki mengapa dirinya membatasi aktivitas kedinasan. Serangkaian tahapan pemeriksaan medis, sebelumnya telah dilalui.
"Kami awalnya batasi diri sambil tunggu hasil dari beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh Labkesda dan RSUD. Tahapan- tahapan yang kami lakukan adalah rapid, hasilnya negatif, terus cek darah generasi check up non reaktif. Karena saya merasa badan gak enak, maka saya harus batasi diri, sehingga tidak bisa beraktivitas," tutur Sutiaji.
Sutiaji meminta doa agar segera bisa beraktivitas kembali karena banyak pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan. Dan diakuinya ia belum bisa memberikan yang terbaik. Tak hanya Wali Kota Malang Sujiati, istri dan anak sulungnya juga terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka kini menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
Itu diketahui dari akun tik tok @almiradea_ mengunggah video pendek berjudul 'strories Covid 19 part 1'. Terlihat Sutiaji bersama istri dan anaknya menjalani tes swab. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) yang melakukan tes usap.
Penanganan untuk Sutiaji, istri dan putri sulungnya dilakukan oleh Dinkes serta RSUD Kota Malang. Selama menjalani isolasi mandiri, agenda kedinasan Sutiaji diserahkan kepada Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.
Selain Wali Kota Sutiaji, Sekda Wasto juga terindikasi positif COVID-19. Wasto saat ini menjalani perawatan di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Belasan ASN di lingkungan Pemkot Malang juga diduga terpapar virus COVID-19. Setelah dua kali hasil rapid test mengarah kepada terkonfirmasi positif COVID-19.
![]() |
Dan sepekan kemudian, kondisi mereka membaik dan hasilnya negatif COVID-19. Baik Sutiaji dan Sekda Wasto memilih bersepeda setelah dinyatakan sembuh. Mereka juga melihat pelaksanaan beberapa proyek mercusuar yang tengah berjalan di Kota Malang.
Peninjauan proyek-proyek fisik yang hampir rampung pengerjaannya itu adalah Kayutangan Heritage, mini block office berada di komplek belakang Balai Kota Malang. Di antaranya kawasan kayu tangan, Islamic centre, Jembatan Kedungkandang dan ruas ruas jalan di kota Malang. Seperti Islamic Center dan pembangunan Jembatan Kedungkandang.
Selama bersepeda, Sutiaji dan Wasto disebut memakai atribut lengkap dari helm, kacamata sepeda dan bermasker, sehingga menjadikan orang lain tak sadar kalau itu Sutiaji dan Wasto. Disiplin 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan terus dikampanyekan Sutiaji kepada masyarakat, agar tidak terpapar virus COVID-19.
5. Bupati Lumajang Positif COVID-19
![]() |
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif COVID-19. Pengumuman ini disampaikan Thoriq melalui video yang diunggah di twitternya @thoriqul_haq, pagi ini pukul 06.00 WIB.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyarakat Lumajang yang saya cintai. Saya ingin menyampaikan beberapa informasi penting untuk diketahui secara umum, khususnya masyarakat Kabupaten Lumajang berkenaan dengan saya yang telah melakukan dua kali tes swab," kata Thoriq dalam video yang diunggah di twitternya @thoriqul_haq yang dilihat detikcom di Surabaya, Jumat (11/12/2020).
Dari hasil swab pertama yang dilakukan Rabu (9/11), Thoriq mengatakan dirinya sempat dinyatakan negatif. Lalu, Thoriq melakukan swab ulang pada esoknya (10/12), barulah diketahui jika hasilnya positif COVID-19.
"Yang pertama hari Rabu tanggal 9 Desember, tes swab yang pertama itu saya dinyatakan negatif COVID-19. Kemudian keesokan harinya, tepatnya tadi malam saya dilakukan tes swab kedua dan hasilnya saya dinyatakan positif COVID-19," tambah Thoriq.
Dalam menghadapi COVID-19 ini, Thoriq meminta doa kepada masyarakat agar lekas diberi kesembuhan dan bisa kembali bekerja seperti sediakala.
Untuk itu, Thoriq meminta doa kepada masyarakat Lumajang agar dirinya lekas diberikan kesembuhan. Selain itu, Thoriq mengatakan dirinya juga tengah melakukan isolasi. Dan roda pemerintahan tetap berjalan dipimpin Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
"Pelayanan kepada masyarakat akan tetap berjalan dan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Lumajang akan dipimpin Wakil Bupati Lumajang," ujarnya.
![]() |
Sementara saat dirawat di ruang isolasi RSUD dr Haryoto Lumajang, Thoriqul Haq yang disuapi tenaga kesehatan berhazmat. Fotonya pun viral di media sosial dan aplikasi percakapan. Bukan tanpa alasan Thoriqul terpaksa disuapi.
"Saya disuapi perawat saat makan karena tangan bengkak. Kalau nyendok kuat, tapi nekan sendok untuk ambil makanan tangan terasa sakit," ujar Thoriqul saat dihubungi detikcom, Minggu (13/12/2020).
Thoriqul mengaku tangan kirinya bengkak karena dua hari lalu ada 7 obat yang diinjeksikan kepadanya. Karena itu suntik infus dipindah ke tangan kanan yang akhirnya tangan kanan bengkak juga.
Dan Sabtu (19/12/2020), dinyatakan sudah negatif dari COVID-19 setelah menjalani tes swab. Meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, ia akan menjalani pemulihan di rumah dinasnya, sebelum kembali menjalankan tugas sebagai Bupati Lumajang. Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendoakan dirinya, hingga akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19.
"Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mendoakan saya," imbuhnya.
Dia mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan di air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak, guna memutus penyebaran wabah virus COVID-19 di Kabupaten Lumajang.
"Saya berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak untuk menjaga diri sendiri dan orang lain dari COVID-19," pungkasnya.
6. Bupati Jombang Positif COVID-19
![]() |
Bupati Jombang Mundjidah Wahab positif COVID-19. Ia sudah 14 hari menjalani isolasi secara mandiri maupun di rumah sakit. Kabar Mundjidah positif COVID-19 dibenarkan putrinya, Ema Umiyyatul Chusnah. Ia juga membenarkan, Bupati Jombang tersebut telah menjalani isolasi selama 14 hari.
"Sekarang ibu sudah menjalani 14 hari perawatan. Jadi, virusnya sudah tidak berbahaya," kata Ema saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/11/2020).
Anak ketiga Mundjidah ini menjelaskan, ibunya menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati Jombang selama 10 hari. Mundjidah lantas dirawat di RSU dr Soetomo, Surabaya sejak Senin (23/11).
"Karena untuk mempercepat pemulihan saja, pemulihan dari COVID-19," terang Ema, menjawab pertanyaan wartawan terkait alasan Mundjidah hingga dirawat di RSU dr Soetomo.
Ema memastikan, sampai hari ini Mundjidah belum dinyatakan sembuh dari COVID-19. Karena hasil tes swab kedua masih positif.
"Hasil kedua masih positif COVID-19. Insyaallah besok atau lusa keluar hasil swab ketiga, tapi kondisinya bagus," tandasnya.
Sementara Sekda Kabupaten Jombang Ahmad Jazuli mengatakan, saat ini pihaknya kesulitan untuk melacak asal virus Corona yang menginfeksi Bupati Mundjidah. Terlebih lagi, ibu enam anak itu banyak menemui tamu dan menghadiri kegiatan.
Hanya saja sebelum terpapar COVID-19, lanjut Jazuli, Mundjidah pernah ke Jakarta. Yakni menghadiri acara rapat koordinasi lintas sektor membahas rencana Perda perubahan RTRW Kabupaten Jombang tahun 2020-2040.
Baca juga: Ajudan Bupati Jombang Juga Positif COVID-19 |
"Kegiatan terakhir beliau paparan RTRW di Jakarta didampingi OPD terkait, ada Bappeda, ada PU, bahkan Wabup dan Ketua DRPD ikut ke Jakarta," kata Jazuli kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).
Menurut dia, Mundjidah mengeluh sakit sepulang dari Jakarta. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan keluhan tersebut akibat kunjungan ke ibu kota atau tidak.
Sementara ajudan Bupati Jombang berinisial YS juga terkonfirmasi positif COVID-19. YS menjadi satu dari 4 orang yang mempunyai riwayat kontak erat dengan Bupati Mundjidah Wahab.
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran mengatakan, Mundjidah dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang keluar Jumat (13/11). Sejak saat itu, Mundjidah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Bupati Jombang.
Bupati periode 2018-2023 itu dirawat dan diisolasi di RSU dr Soetomo, Surabaya sejak Senin (23/11). Keesokan harinya, Selasa (24/11), hasil tes swab kedua keluar. Mundjidah masih positif COVID-19.
Menurut dia, YS tidak mengalami gejala klinis, atau tergolong orang tanpa gejala (OTG). "Satu positif saat ini isolasi mandiri di Probolinggo. Yaitu ajudan beliau," terangnya.
7. Bupati Sumenep Positif COVID-19
![]() |
Bupati Sumenep, KH. Busyro Karim dan Istrinya Nur Fitriana terkonfirmasi positif COVID-19. Kabar tersebut disampaikan Direktur RSUD Moh. Anwar Sumenep dr Erliyati. Kini, keduanya dirujuk ke RS di Surabaya. Sesuai informasi yang didapat dari Satgas COVID-19, keduanya dirujuk ke RS Husada Utama Surabaya. Dan kondisinya sudah lebih baik setelah mendapat perawatan.
"Menimbang kehati-hatian dan penuhnya ruangan RSUD Moh Anwar Sumenep, maka beliau dirujuk ke RS PHC Surabaya Senin pagi (14/12) untuk menjalani isolasi (perawatan)," kata Direktur RSUD Dr Moh Anwar Sumenep dr Erliyati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (17/12/2020).
Bupati Busyro dan isteri dirujuk ke Surabaya lantaran hasil swab positif COVID-19 sejak Minggu (13/12). "Bapak Bupati dan Ibu Bupati berdasarkan hasil swab hari Minggu tanggal 13 Desember 2020 dinyatakan positif COVID-19," tambahnya.
"Bupati Sumenep terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala awal batuk, pilek dan demam pada hari Minggu (13/12). Menimbang kehati-hatian dan penuhnya ruangan RSUD Sumenep, maka beliau dirujuk ke RS Husada Utama Surabaya Senin pagi 14 Desember 2020 untuk menjalani isolasi," kata Direktur RSUD Dr Moh Anwar Sumenep, dr Erliyati.
Sementara belum ada keterangan dari Direktur RSUD Dr Moh Anwar maupun Satgas COVID-19 Kabupaten Sumenep, soal kondisi istri Bupati, Nur Fitriana Busyro Karim. Wanita yang juga anggota DPRD Jatim Komisi E ini pun mengimbau warga tetap taat protokol kesehatan.
Hal itu terlihat dari instagram pribadi Nur Fitriana Busyro Karim. Tampak Bupati Busyro memakai kaus hijau bersarung coklat dengan tangan diinfus. Sedangkan istrinya memakai jilbab hijau tampak tersenyum mengambil foto mereka berdua.
Ucapan semoga cepat sembuh tampak membanjiri kolom instagram istri Nur Fitriana Busyro Karim. Bahkan di insta story nya tampak bupati dan istri video call dengan staf-stafnya. Belum diketahui keduanya terpapar COVID-19 dari mana. Namun beberapa waktu lalu Bupati Sumenep menggelar resepsi pernikahan putrinya dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mendatangkan Ustaz Yusuf Mansur pada hari Sabtu (28/11) di rumahnya Kecamatan Gapura Sumenep.
Sementara kantor Pendopo Pemkab Sumenep sendiri masih dibuka, meski aktivitas para ASN tidak sepadat seperti biasa. Hanya ruangan bupati dan sekda yang bersebelahan ditutup. Penutupan dilakukan sejak Senin (14/12/2020).
Kegiatan rapat di ruang Graha Ariawiraraja masih tetap berlangsung. Dari pantauan detikcom, rapat soal evaluasi penerimaan pajak hotel dan perusahaan dihadiri pengusaha serta Dinas Perizinan.
Humas Satgas COVID-19 Pemkab Sumenep, Ferdian Tetrajaya mengatakan piihaknya sudah melakukan beberapa langkah antisipasi.
"Di antaranya penyemprotan di kantor pemkab dan tracing terhadap kontak erat orang dekat bupati dan hasilnya salah satu putrinya dinyatakan terpapar juga," kata Ferdian saat dihubungi.
Dan setelah menjalani perawatan selama 10 hari, Bupati Busyro akhirnya sembuh dan dinyatakan negaitf COVID-19. Bupati, istri dan anaknya akhirnya diperbolehkan pulang.
Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Dirut RSHU dr Didi D Dewanto SpOG. Bupati Sumenep, istri dan anaknya diperbolehkan pulang sore ini, Rabu (23/12/2020).
"Iya, kabar terakhir tadi sore begitu (Busyron, Fitriani dan anaknya sembuh COVID-19 dan pulang)," kata Didi saat dihubungi detikcom.
Setelah pulang dari RSHU dan sembuh COVID-19, sesuai peraturan mereka harus tetap menjalani isolasi mandiri. Berdasarkan aturan Kemenkes isolasi mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan kewaspadaan terhadap munculnya gejala COVID-19, dan secara konsisten menerapkan protokol kesehatan.
"Iya, biasa. Pasien pulang harus isolasi mandiri 7 hari sebelum kembali aktivitas," jelasnya.
Didi menyampaikan, selama dirawat Bupati Sumenep, istri dan anaknya memiliki gejala. Namun kondisinya tidak berat, melainkan ringan hingga sedang.
"Sekitar 10 hari dirawat. Suami istri masuknya bareng, dua hari kemudian baru anaknya dan lagi hamil. Selama perawatan mereka selalu membaik," pungkasnya.