Aneka berita berlangsung di Jabar hari ini. Di Karawang, 400 orang korban banjir positif Corona. Kabar lain, kakak dan adik di Cianjur tewas mengenaskan.
Respons Demokrat Jabar soal Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB
DPD Partai Demokrat Jawa Barat menanggapi hasil putusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Apa kata Demokrat Jabar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengerikan. Peristiwa ini tentu akan menjadi sebuah tragedi politik yang menggambarkan bagaimana watak para gerombolan liar itu sesungguhnya," ujar Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya kepada detikcom, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Perayaan KAA Ke-66 Digelar Secara Virtual |
Menurut Asep, KLB di Sumatera Utara tersebut akan menjadi preseden buruk bagi sistem demokrasi dan politik di Indonesia. "Kejadian ini tentu akan menjadi preseden yang amat buruk sekaligus menjadi sejarah kelam bagi kehidupan demokrasi dan politik di tanah air. Sangat kasar dan sama sekali tak mencerminkan adab berpolitik yang baik," tutur dia.
Dia pun meminta agar pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM tidak mengesahkan hasil dari KLB Demokrat di Sumatera Utara itu. Sebab, dia menilai pelaksanaan KLB tersebut ilegal. "Selanjutnya, tentu saya sangat berharap bahwa negara melalui Kemenkumham tak akan memberikan pengesahan dan legitimasi apapun atas segala keputusan apapun yang dilahirkan dari KLB bodong dan ilegal ini," kata dia.
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) yang diklaim sepihak oleh segelintir pihak memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih. Hal ini berdasarkan voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025," kata pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun saat membacakan putusan sidang pleno di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).
Selain itu, KLB Demokrat menetapkan politikus senior PD Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina PD. "Keputusan KLB Partai Demokrat tentang penetapan Ketua Dewan Pembina. Dengan Rahmat Tuhan Yang Mahakuasa, KLB Partai Demokrat menimbang dst, mengingat dst, memperhatikan dst. Memutuskan, menetapkan penatapan Kedua Dewan Pembina PD 2021/2025, Bapak Dr Marzuki Alie," kata pimpinan sidang KLB Demokrat, Jhoni Allen, di lokasi acara, The Hill Hotel and Resort, Jumat (5/3/2021).
Kakak-Adik Tewas di Cianjur
Dua orang terdiri kakak-adik di Cianjur ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan tubuh yang sudah mengering, Jumat (5/3/2021) sore. Keduanya diduga sudah meninggal tiga bulan lalu.
Informasi yang dihimpun, keduanya ditemukan pertama kali oleh warga yang diminta kerabat korban untuk masuk ke rumah korban di RT 03/10 Kelurahan Solokpandan Kecamatan Cianjur. Sebab saat kerabatnya datang, tidak ada jawaban dari dalam rumah.
"Awalnya ada saudaranya dari Bekasi yang hendak bertemu korban. Karena sudah lama tidak komunikasi. Saya kebetulan ada di sekitar lokasi, diminta untuk bantu buka pintu. Awalnya tidak berani, setelah ada pejabat RT dan warga lainnya, baru kita dobrak pintunya," ujar Ahmad Zain (42), warga sekaligus saksi.
Setelah berhasil didobrak, warga dan saudara dari korban terkejut mendapatkan penghuni rumah sudah meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan. Menurut Zain, kakak-adik berinisial T dan A tersebut ditemukan terbaring dengan kondisi yang sudah mengering. Menyisakan kulit dan tulang.
"Untuk T atau kakaknya yang berumur 70 tahun ditemukan di lantai di ruang belakang. Sedangkan adiknya, yakni A berumur 60 tahun di temukan di ruang tengah, tepatnya di bawah kursi," kata dia.
Diperkirakan kakak-adik yang sudah lanjut usia itu meninggal tiga bulan lalu. "Dilihat dari ada koran di depan rumah korban, kemungkinan sudah tiga bulan lalu mereka meninggal. Biasanya tiap ada korban dibawa. Tapi ini masih ada koran sejak Desember di halaman rumahnya," tutur Zain.
Zain menambahkan korban memang dikenal tertutup dan kurang bergaul. Bahkan sebelum ditemukan meninggal, warga mengira korban sedang mengunjungi kerabatnya di luar kota.
"Memang jarang ngobrol dengan warga sekitar. Jadi tidak tahu kalau meninggal. Kalau tidak ada kerabatnya datang, warga mungkin tidak tahu keduanya ada di dalam rumah. Kalau penyebab kematiannya tidak tahu, kondisi tubuhnya juga mengering jadi tak terlihat ada bekas luka arah tidak," kata Zain.
Sementara itu, pihak kepolisian belum mau memberikan keterangan terkait penemuan jasad kakak-beradik tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Bahkan garis polisi pun dipasang di gerbang dan pintu masuk rumah korban.
400 Korban Banjir Karawang Positif COVID-19
Pascabanjir dua pekan lalu, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Karawang meningkat. Hari ini, Jumat (5/3/2021) tercatat bertambah 400 orang positif dari hasil rapid tes terdampak banjir, dan para pengungsi.
Dari rilis data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Karawang, kenaikan positif tercatat 400 dari total 12.903 terkonfirmasi. Sementara dari kasus sembuh bertambah 158, dan kasus meninggal bertambah 25 orang.
Data tersebut memperlihatkan peningkatan kasus positif, kasus sembuh, dan kasus meninggal dibandingkan data penambahan kasus hari kemarin. Ketua Pelaksana Harian, Satgas COVID-19 Karawang Acep Jamhuri mengungkapkan penambahan warga yang terkonfirmasi positif diambil dari hasil rapid tes korban banjir, dan pengungsian.
"Setiap hari dari Selasa kemarin, dari data yang terkumpul, peningkatan yang terkonfirmasi positif terus terjadi. Peningkatan tersebut dari hasil rapid test korban banjir, dan para pengungsian," ujarnya yang menjabat juga sebagai Sekda Karawang.
Acep menambahkan, kasus positif kebanyakan Orang Tanpa Gejala (OTG), dan menyebar di berbagai lokasi banjir yang ada di Karawang. "Yang positif itu OTG, dan menyebar di berbagai lokasi banjir yang ada," katanya.
Lanjutnya, warga yang positif dari klaster banjir ini tentunya, karena imunitas dalam tubuhnya menurun. "Jadi klaster banjir ini, akibat menurunnya daya tubuhnya saat banjir, dan berkerumun di tenda-tenda pengungsian," kata Acep.
Melihat peningkatan, tentunya, kata Acep telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak. Salah satunya, dari BNPB yang memberikan 20.000 rapid antigen.
"Dalam menanggulanginya klaster banjir ini, BNPB telah memberikan 20.000 rapid antigen, yang nantinya dilaksanakan tes lagi," ujar Acep.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Daerah Jabar Daud Achmad mengatakan, bahwa pencegahan sebaran COVID-19 ketika terjadinya bencana banjir di tempat pengungsian oleh pemerintah setempat sudah dilakukan dengan baik.
"Pada saat bencana banjir, memang pengungsian di masa pandemi harus menjadi perhatian bersama dan saya yakin ini sudah dilakukan dengan baik," katanya kepada wartawan via pesan singkat, Jumat (5/3/2021).
Ia mengungkapkan, bencana banjir ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis warga dan akhirnya menurunkan imunitas. "Karena kondisi banjir secara psikologis berpengaruh terhadap imunitas (menurun), sehingga mengakibatkan banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19," ucap Daud.
Marinir Gadungan di Sukabumi
Mulyana, seorang penjual atribut TNI asal Bogor dibekuk aparat gabungan dari TNI dan Polsek Nagrak, Resor Sukabumi Kamis (4/3) malam tadi. Pria itu diduga mengaku sebagai anggota marinir demi menjerat hati seorang gadis di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Mulyana bahkan menjanjikan akan menikahi gadis tersebut.
"Namanya Mulyana, warga Bogor, baru ngontrak di Kalaparea, Nagrak, satu tahun. Dia jualan atribut dari informasi hasil interogasi begitu," kata Kapolsek Nagrak Iptu Teddi Armayadi, Jumat (5/3/2021).
Mulyana dilaporkan keluarga gadis pujaannya. Mereka curiga dengan status TNI pria tersebut. Tanpa menunggu lama, pihak keluarga yang kebetulan punya koneksi ke satuan Marinir langsung menggali informasi status Mulyana.
"Dia dilaporkan seorang perempuan di Cidahu karena perempuan ini pernah dijanjikan untuk nikah dan ketika pacaran mengaku marinir ke keluarganya. Karena curiga keluarga perempuan itu kemudian mencari status pria itu ke satuan marinir," jelas Teddi.
Setelah diketahui statusnya sebagai Marinir abal-abal, keluarga gadis tersebut kemudian membuat laporan. Tidak perlu menunggu waktu lama, Mulyana akhirnya diamankan.
"Pihak TNI-AL berkoordinasi dengan kami dan langsung melakukan penangkapan. Setelah itu ia dimintai keterangan dan dibawa ke Polres Sukabumi," ujar Teddi.
1 Juta Batang Rokok Ilegal Diselundupkan ke Bandung
Sebanyak satu juta lebih batang rokok ilegal diselundupkan ke Bandung. Jutaan barang rokok itu diselundupkan melalui jasa ekspedisi.
Jutaan batang rokok tersebut digagalkan berdasarkan penindakan yang dilakukan Bea Cukai Bandung dari awal Januari hingga Februari 2021. Total ada 465 kali penindakan yang dilakukan Bea Cukai Bandung.
"Adapun jumlah batang rokok yang berhasil ditindak mencapai 1.082.454 batang rokok illegal yang dikemas dengan berbagai macam merek dan berasal dari berbagai wilayah di Pulau Jawa," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandung Satya Nugraha dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).
Dia menjelaskan penindakan itu dilakukan dalam rangka operasi pemberantasan rokok ilegal bersandi 'Gempur'. Rata-rata pengiriman rokok ilegal itu dilakukan melalui jasa ekspedisi.
"Operasi pemberantasan rokok ilegal dengan nama sandi Gempur ini tidak lepas dari inovasi penggunaan mobile X-Ray yang digagas oleh Bea Cukai Bandung serta peran kerja sama Jasa Ekspedisi di Wilayah Bandung Raya," katanya.
Menurut Satya, bila rokok tersebut berhasil diselundupkan akan menimbulkan kerugian negara. Bahkan kerugian negara bila jutaan rokok tersebut diedarkan mencapai ratusan juta rupiah.
"Potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 554.010.790," kata Satya.