Bandung kembali masuk ke zona merah penyebaran COVID-19. Selain itu, ada insiden tabrakan beruntun di Sumedang yang menewaskan satu orang.
Berikut ringkasan berita dalam Jabar hari ini:
Hasil Tes Swab Perawat RS UMMI
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga perawat RS UMMI yang merawat Habib Rizieq Syihab (HRS) dinyatakan negatif Corona atau COVID-19. Hal itu berdasarkan hasil swab yang dilakukan Pemkot Bogor, beberapa hari lalu.
"Sudah (keluar) semuanya, hasilnya negatif," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Selasa (1/12/2020).
Hasil swab tiga perawat RS UMMI yang merawat Habib Rizieq, kata Bima, keluar sejak kemarin. "Hasil swab keluar sejak kemarin," ujar Bima.
Tiga perawat itu bertugas di ruang perawatan Habib Rizieq di RS UMMI Bogor. Rizieq menjalani perawatan di ruang President Suite.
Selanjutnya, para perawat itu menjalani swab test. Mereka dipastikan negatif COVID-19.
Okupansi Ruang Isolasi di Jabar Lampu Kuning
Tingkat keterisian ruang isolasi bagi pasien yang terinfeksi COVID-19 di Jawa Barat sudah menunjukkan lampu kuning. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingkat keterisian ruang isolasi di Jabar sudah mendekati angka 70 persen. Kondisi itu sudah melebihi titik kritis yang ditetapkan WHO, yakni 65 persen.
"Kami sudah rapatkan kalau laporan terakhir mendekati 70-an (persen), ada satu dua kota yang mendekati angka seratus, tapi bukan se-Jabar kira-kira begitu," ujar Emil, sapaannya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (1/12).
Dua kota yang dimaksud Emil itu ialah Kota Bandung dan Kota Bekasi. Untuk mengantisipasi terjadinya penambahan pasien COVID-19, Kang Emil mengatakan ruangan isolasi baru akan ditambah.
"Hasan Sadikin selama ini tidak memasukkan dua atau tiga lantai yang kosongnya, kan begitu. Saat sudah dekat ke 70 maka tiga lantai barunya dimasukkan," ucap Emil.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani mengatakan dua kota yang tingkat keterisian rumah sakitnya nyaris berada di angka 100 persen ialah Kota Bandung dan Kota Bekasi. Menurutnya, 41 persen pasien yang terpapar virus Corona berasal dari rujukan dari luar wilayah Jabar.
"Kota Bandung dan Kota Bekasi tapi sedang dicarikan solusinya," kata Berli.
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman mengakui terjadi kenaikan jumlah pasien COVID-19. Lonjakan pasien ini terjadi secara signifikan sejak November 2020. Saat ini jumlah keterisian ruang perawatan COVID-19 di RSHS mencapai angka 95 persen.
"Ini dari grafik hari ke hari, ini menjadi perhatian bagi rumah sakit untuk meningkatkan baik jumlah perawatan maupun kapasitasnya," kata Kamaruzzaman.
RSHS pun saat akan melakukan perubahan di Gedung Kemuning untuk merawat pasien COVID-19. "Kita menambah dua ruangan, yaitu Kemuning 4 dan 5 menjadi ruang perawatan," ucapnya.
Menurutnya, masyarakat jangan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan memakai masker. "Ini harus diiringi dengan upaya-upaya pencegahan," kata Kamaruzzaman.
Pada Senin (30/11), terjadi kenaikan jumlah pasien sebanyak 741 pasien sehingga total warga Jabar yang terkonfirmasi COVID-19 menyentuh angka 52.51.6.559 di antaranya masih menjalani perawatan atau isolasi, 45.049 sembuh dan 909 lainnya meninggal.
Kota Bandung Kembali Zona Merah
Penyebaran COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat terus meningkat. Level kewaspadaan COVID-19 di Kota Bandung kembali ke level tinggi atau masuk lagi ke zona merah.
Sebelumnya, level kewaspadaan Kota Bandung ada di level sedang atau di zona orange. Dari informasi yang dihimpun, Kota Bandung kembali ke zona merah terjadi, Senin (30/11) kemarin.
Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara membenarkan informasi tersebut.
"Ya (benar)," kata Ahyani via pesan singkat, Selasa (1/12/2020).
Skor penyebaran COVID-19 di Kota Bandung ada di bawah angka satu. "RT 0.80," ujarnya.
Ahyani mengimbau, kepada warga Kota Bandung agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sementara itu, dari informasi yang dihimpun di laman Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, angka positif kumulatif mencapai 3.560 bertambah 106 orang dari sehari sebelumnya.
Positif aktif mencapai 759 bertambah 97 orang dari sehari sebelumnya, sembuh 2.688 bertambah 9 orang dan meninggal dunia masih di anta 113 orang. Berdasarkan data yang ada, Kecamatan Antapani kembali berada di urutan pertama penyumbang kasus positif aktif COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya sempat disalip Kiaracondong.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, Selasa (1/12/2020) di laman Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, angka positif kumulatif mencapai 3.560 bertambah 106 orang dari sehari sebelumnya.
Positif aktif mencapai 759 bertambah 97 orang dari sehari sebelumnya, sembuh 2.688 bertamabah 9 orang dan meninggal dunia masih di anta 113 orang.
Sementara itu, kecamatan yang berada di urutan pertama dengan kasus positif aktif ada di Kecamatan Antapani (52), Kiara Condong (47), Arcamanik (46), Coblong (40) dan Andir (40).
Untuk kelurahan, penyumbang kasus positif aktif yang berada di urutan pertama yakni, Kelurahan Antapani Kidul (22), Sukamiskin (19), Cisaranten Kulon (18), Antapani Tengah (18) dan Dago (18).
Seperti diketahui, belum lama ini, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Bandung sudah memberikan sinyal darurat COVID-19. Hal tersebut, dapat dilihat dari menipisnya jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19.
"Jadi kita sudah masuk pada situasi cukup darurat, bahwa Bandung harus benar-benar upayanya maksimal lagi. Makannya, kita minta sekarang kepada pihak kecamatan agar menyiapkan rumah isolasi bagi yang OTG, kalau yang bergejala wajib ke rumah sakit," ucap Ema.
"Kemudian juga tempat isolasi yang disiapkan pemerintah kota, penuh. Hotel S, Hotel U, itu penuh. Makanya ini sudah dibantu, Pak Camat, Bu Camat yang memanfaatkan kantor RW, itup un setelah ada rekomendasi petugas kesehatan, karena segala sesuatunya harus terstandarisasi," pungkasnya.
Pohon di Bandung Keluarkan Asap
Fenomena asap yang keluar dari dalam pohon angsana di Jalan Citarum, Kota Bandung menjadi viral di media sosial. Kejadian itu terjadi pada Senin (30/11/2020) siang. Rekaman video yang menampilkan asap keluar pohon tersebut ditayangkan oleh berbagai mediagram di Bandung dan mendapatkan berbagai respons dari netizen.
Irfan (31) salah seorang saksi mata, pertama kali melihat kepulan asap tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, ia baru menyadari pohon setinggi kurang lebih 10 meter itu mengeluarkan asap setelah diberi tahu oleh seorang pemulung.
"Ya kemarin saya ke sini, lagi mempersiapkan lapak jualan di mobil. Kemudian saya diberi tahu, kalau ada pohon yang mengeluarkan asap dan api dari dalam pohon," ucap Irfan saat ditemui detikcom, Selasa (1/12/2020).
Ia mengatakan, segera memotret pohon dan melaporkan kejadian tersebut kepada kerabatnya yang tergabung dalam forum relawan. "Saya juga coba menghubungi Diskar PB Bandung, takutnya apinya semakin membesar, sebelum damkar datang, Babinsa datang ke sini untuk memastikan," tutur Irfan.
Sambil menunggu pemadam kebakaran datang, ia pun bersama warga lainnya mencoba memadamkan api dari dalam pohon tersebut. Hujan pun turun mengguyur, kata Irfan, tetapi api di dalam pohon tersebut tak kunjung padam.
"Dari rongga di bagian atas pohonnya masih ada api dan asap, kemarin petugas pemadam kebakaran juga datang ke sini dengan membawa satu unit mobil," katanya.
"Kira-kira apinya mati sekitar pukul tiga sore," imbuhnya.
Saat ditanya penyebab munculnya api, Irfan mengatakan tak mengetahui secara pasti. "Kalau ditanya soal kebakarannya, dibilang dari pembakaran sampah tapi tidak ada sampahnya. Ini juga baru pertama kali saya lihat," katanya.
Pantauan detikcom, petugas dari DPKP3 Kota Bandung tengah membereskan ranting pohon tersebut. Terlihat rongga pohon tempat keluarnya asap dan api dikelupas petugas.
Kasi Rescue Diskar PB Kota Bandung Yogi Mamesa membenarkan petugas sudah memadamkan asap di pohon tersebut. Pohon itu berada tepat di sisi jalan raya.
Sebelum ditangani petugas, warga setempat sempat melakukan penanganan dengan menggunakan alat seadanya.
"Menurut warga setempat, api mengeluarkan asap sekitar pukul 14.30 WIB. Penanganan awal sempat dilakukan menggunakan alat seadanya, tetapi pohon tetap mengeluarkan asap," kata Yogi.
Tabrakan Beruntun di Sumedang, Satu Orang Tewas
Tabrakan beruntun terjadi di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Satu orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Kecelakaan tersebut terjadi siang tadi, Selasa (1/12/2020). Kecelakaan itu terjadi di alun-alun Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
"Benar (ada kecelakaan di Sumedang), " ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi.
Tabrakan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Selain itu, ada pula korban lainnya. "Satu orang meninggal dunia. Dua orang luka berat dan lima luka ringan," katanya.
Eddy menambahkan truk tersebut menabrak kendaraan lain. Ada lima kendaraan yang ditabrak oleh truk tersebut.
"Kendaraan truk menabrak lima kendaraan. Dua sepeda motor dan tiga roda empat," tutur Eddy.
Atas insiden tersebut, satu orang sopir diamankan polisi. Sopir diamankan di Polsek Tanjungsari.