Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah pemenggalan mengerikan seorang guru sekolah menengah di pinggiran kota Paris, usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada para siswanya.
Usai insiden ini, Dewan Muslim Prancis mengutuk serangan penikaman di kota Nice. "Kami mengutuk keras serangan teroris yang terjadi di dekat Basilika Notre-Dame di Nice," demikian pernyataan Council of the Muslim Faith dalam akun Twitter seperti dilansir CNN, Kamis (29/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai tanda duka cita dan solidaritas dengan para korban dan keluarga mereka, saya menyerukan kepada Muslim Prancis untuk membatalkan semua perayaan Maulid," demikian cuitan dewan tersebut.
Selain Dewan Muslim Prancis, kecaman datang dari pemerintah Turki. "Kami mengutuk keras serangan yang dilakukan hari ini di dalam gereja Notre-Dame di Nice," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/10).
"Tidak ada alasan untuk mengambil nyawa seseorang yang akan melegitimasi kekerasan. Jelas bahwa mereka yang melakukan tindakan kekerasan di tempat suci tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan, agama, atau moral," demikian disampaikan kementerian Turki.
Kementerian pun menyampaikan belasungkawa untuk keluarga para korban. Kementerian mengatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Prancis melawan kekerasan dan terorisme.