Kepolisian Prancis menggelar operasi penggerebekan di berbagai wilayah pada Senin (28/4) waktu setempat, setelah rentetan serangan terhadap beberapa penjara di negara tersebut yang membuat para staf takut dan mengguncang pemerintah. Sedikitnya 20 orang ditangkap dalam penggerebekan polisi itu.
Menurut seorang sumber yang memahami penyelidikan kasus ini, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), operasi penggerebekan dan penangkapan itu terjadi pada dini hari di wilayah Paris, Marseille di selatan Prancis dan di Lyon, serta di Bordeaux.
Disebutkan sumber tersebut bahwa operasi penggerebekan terus berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Emmanuel Macron telah berjanji bahwa para pelaku penyerangan akan "ditemukan, diadili dan dihukum" setelah berhari-hari terjadi insiden di sekitar penjara-penjara di wilayah Prancis, dengan salah satunya melibatkan senjata api otomatis.
Menteri Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, mengucapkan terima kasih kepada para penegak hukum atas penangkapan para tersangka terkait penyerangan di penjara-penjara tersebut.
"Terima kasih kepada para hakim dan para penegak hukum karena telah menangkap para tersangka pelaku serangan terhadap para petugas penjara dan terhadap penjara-penjara di negara kita pagi ini," kata Darmanin dalam pernyataannya via media sosial X.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleu, menyampaikan ucapan selamat kepada para penyidik kasus tersebut. Dia memuji "profesionalisme hebat" mereka yang disebutnya "memungkinkan tercapainya hasil dalam waktu yang sangat singkat".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
'Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka'
Sementara itu, sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai DDPF, yang mengklaim membela hak-hak tahanan di Prancis, tampak mengklaim telah menargetkan fasilitas penjara dan para petugas penjara selama dua pekan terakhir.
DDPF memposting sejumlah video dan melontarkan ancaman via layanan pesan terenkripsi Telegram.
Namun menurut sumber Kepolisian Prancis, meskipun modus operandi beberapa kejadian menunjukkan ciri-ciri kejahatan terorganisasi, beberapa tindakan lainnya lebih mengingatkan pada kelompok sayap kiri.
'Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka'