Suara dentuman terdengar di Depok, Jawa Barat (Jabar) hari ini. Kostrad mengungkap bahwa suara itu bersumber dari meriam munisi hampa. Berikut daerah di Indonesia yang pernah digegerkan suara dentuman.
1. Depok
Heboh suara dentuman di Depok itu awalnya viral di media sosial. Pengguna media sosial menyebut dirinya mendengar suara dentuman 5 kali pagi ini.
"Ada suara dentuman tadi jam 08.00 WIB sampai 5 kali itu suara apa?," tulis salah satu akun Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barusan ane denger suara dentuman 5 kali di wilayah Kecamatan Cilodong di Jalan Hj. Sairan," tulis akun yang lain, seperti dikutip dari akun @depok24jam.
Serka Iyus Supyandi, Staf 1 Divif 1 Kostrad, Cilodong, Depok, mengatakan di markas sedang dilakukan gladi bersih terkait serah terima jabatan. Kegiatan tersebut menggunakan Meriam 76.
"Untuk kegiatan kami sedang melaksanakan Sertijab (serah terima jabatan). Tadi masih gladi bersih, untuk acara sertijab ya besok. Kita gunakan meriam munisi hampa," papar Serka Iyus Supyandi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (16/5/2022).
Iyus Supyandi meminta warga untuk tidak panik perihal suara dentuman tersebut. Suara dentuman, kata dia, juga akan terdengar besok hari.
"Jadi jangan panik. Tolong sampaikan kepada warga," tuturnya.
2. Jogja
Warga Yogyakarta juga dihebohkan dengan suara dentuman pada Rabu, 9 Maret lalu. Akan tetapi, hingga kini tidak diketahui sumber suara dentuman itu.
Sejumlah warganet memposting soal dentuman misterius itu di media sosial. Ada yang menuliskan mendengar dentuman di wilayah Sleman, Kulon Progo, Jogja, bahkan Magelang.
"(Suaranya) Gembruduk terus hoer hoer. Mirip pesawat tapi bukan pesawat komersil, dan nggak keliatan di langit," ungkap warga Turi, Sleman, Dwi Iswahyudi (29), saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (9/3).
Dwi mengaku mendengar suara dentuman itu pada sekitar pukul 10.15 WIB. Suara itu berasal dari arah timur dan seperti bergerak ke arah barat.
"Dari timur menuju barat. Juga terdengar di wilayah Magelang dan Kulon Progo. Godean juga Minggir," ujarnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) buka suara mengenai dentuman itu. BPPTKG memastikan dentuman itu bukan dari aktivitas Gunung Merapi.
"Terkait suara dentuman yang terdengar oleh sebagian besar masyarakat di Yogyakarta dan sekitarnya pada pukul Β±10.00 WIB, dapat kami sampaikan bahwa kejadian tersebut tidak berkaitan dengan Merapi. Seismogram stasiun PUSS pukul Β±10.00 tidak menunjukkan aktivitas yang signifikan," bunyi postingan akun BPPTKG, dikutip detikJateng, Rabu (9/3).
Sementara itu, BMKG juga melakukan pengamatan kondisi cuaca saat waktu kejadian dentuman. BMKG mencatat tidak terdapat aktivitas petir pada saat kejadian.
"Data pukul 10.25 WIB, berdasarkan deteksi alat lightning detector tidak terdapat aktivitas petir di wilayah DIY," kata Forecaster Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA BMKG Jogja, Nurhadi, saat dihubungi detikJateng, Rabu (9/3).
Sementara itu, dari citra radar cuaca di wilayah DIY juga tidak terdapat aktivitas hujan sedang-lebat yang biasanya disertai kilat/petir. Dentuman tersebut hingga kini belum diketahui sumbernya.
Tonton video 'Heboh Dentuman Keras di Depok, Warga Diminta Tak Panik':
Simak berita selengkapnya pada halaman berikut.
3. Kampar Riau
Pada Rabu (15/12/2021) lalu, warga Kampar, Riau, juga dihebohkan dengan suara dentuman. Suara dentuman itu ternyata berasal dari pesawat TNI AU.
Salah satu warga mengaku mendengar dentuman keras. Dia menyebut dentuman bersumber dari langit.
"Ada dengar, dentuman keras tadi pagi di langit. Nggak tahu suara apa," ujar warga, Achmad, Rabu (15/12/2021).
Terkait suara dentuman yang didengar oleh sebagian masyarakat Kabupaten Kampar sekitar pukul 10.30 WIB dipastikan bukan ledakan bom. Tetapi adalah suara sonic boom dari pesawat tempur F-16.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Andi Kustoro menjelaskan suara dentuman tersebut merupakan suara dentuman sonic atau sonic boom. Suara dikeluarkan oleh mesin pesawat tempur F-16 dalam rangka functional check flight (FCF).
"Tadi pagi pesawat F-16 lakukan uji mesin yang dihasilkan dari mesin pesawat saat terbang di atas kecepatan melebihi suara," terang Andi Kustoro.
Andi mengatakan ledakan yang terdengar bukan berasal dari darat, melainkan dari ketinggian 40 ribu kaki dengan radius 5-25 NM.
"Uji terbang mesin pesawat di ketinggian tersebut sesuai dengan standar. Oleh karena itu, dimohon kepada masyarakat Riau, khususnya Kampar, untuk mengetahui sebagai pengetahuan tentang sonic boom," kata Andi Kustoro.
4. Rokan Hulu Riau
Selain di Kampar, suara dentuman juga pernah terdengar di Rokan Hulu, Riau. Namun, sumber dentuman itu tidak diketahui.
Dentuman keras itu terdengar 2 kali sehingga membuat warga di Rokan Hulu geger. Warga pun memberikan kesaksiannya.
"Saya lihat seperti meteor jatuh dari timur ke barat. Itu terlihat di langit, berekor dan cahayanya terang," ucap warga yang juga saksi mata, Warsono, Senin (6/9/2021).
Warsono mengaku melihat fenomena tak biasa itu pada Sabtu (4/9), sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu dia sedang membersihkan kebun miliknya di Rambah Muda, Rokan Hulu.
"Kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, terlihat terbakar ada pecahan 2 kali. Saya melihat langsung," katanya.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Wimpiyanto mengatakan telah menerima laporan itu. Jajaran Polsek juga telah turun ke lokasi untuk memastikan suara dentuman.
"Iya sudah (ada laporan). Dentuman terjadi di seputaran Desa Rambah Muda, Rambah Hilir," kata Wimpiyanto.
Sementara itu, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Zukri, mengatakan tak ada latihan pesawat tempur saat dentuman itu terjadi.
"Kami latihan itu Senin-Kamis, jadi Jumat sampai Minggu tidak ada. Kalau hari kita latihan memang di wilayah itu masuk, tapi kalau Sabtu saat kejadian tidak ada," kata Zukri kepada detikcom, Selasa (7/9/2021).
Zukri mengatakan suara dentuman bisa saja berasal dari supersonic pesawat tempur. Namun dia mengatakan tidak latihan yang digelar pihaknya di akhir pekan.
"Kalau dentuman bisa konfirmasi ke pihak lain. Biasa memang ada suara supersonic dengan ketinggian sekian ada suara, tapi kalau untuk ini tidak ada," katanya.
5. Solo
Suara dentuman juga pernah membuat heboh warga di sebagian wilayah sekitar Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Ternyata suara tersebut bersumber dari bom trinitrotoluene (TNT).
Dentuman terdengar mulai dari kawasan Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, hingga Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Suara dentuman itu terdengar pada Senin (1/2/2021) antara pukul 16.30-17.15 WIB.
Berdasarkan kesaksian warga, mereka mendengar suara itu dalam waktu berbeda. Seorang warga Colomadu, Bagus, mengaku mendengar suara dentuman dua kali.
"Tadi dengar dua kali, saya kira suara ledakan travo," kata Bagus saat dihubungi detikcom, Senin (1/2/2021) lalu.
Warga Kartasura, Ragil, mengatakan mendengar suara dentuman satu kali. Dia pun mengaku tak mencari tahu asal suara dentuman itu.
"Dari kos terdengar satu kali. Tidak tahu suara apa," katanya.
Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo kemudian memberikan perjelasan soal dentuman itu. Untuk diketahui, Lanud Adi Soemarmo berada di dekat tiga kawasan di atas.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adi Soemarmo, Kapten Sus Bambang Supriyatno, membenarkan adanya kegiatan di Lanud Adi Soemarmo. Bambang membenarkan ada ledakan bom TNT di wilayahnya.
Namun bom tersebut memang sengaja diledakan untuk kegiatan orientasi siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa). Dia memastikan TNT diledakkan dalam situasi aman dan tidak membahayakan masyarakat.
"Betul kami ada kegiatan orientasi siswa Setukpa di Skadik 401. Tadi memang pakai TNT," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Senin (1/2).
Suara dentuman pernah terdengar 2 kali di Lampung, simak pada halaman berikut.
6. Lampung
Pada Jumat (5/2/2021) warga di Kabupaten Lampung Utara dihebohkan suara dentuman. Asal muasal suara dentuman itu masih menyisakan tanda tanya.
Dentuman dilaporkan didengar beberapa warga wilayah di Kabupaten Lampung Utara. Dentuman tersebut terdengar dua kali.
"Iya, tadi pagi memang ada cukup luas mendengar dentuman 07.40 WIB. Kalau di grup dirasakan di Kelapa Tujuh, Kebon Empat, daerah Pasar Lama, dan sekitar Kotabumi," kata analisis geolitika BMKG Lampung Utara, Teguh, saat dihubungi detikcom, Jumat (5/2/2021).
Dentuman sebelumnya juga didengar warga Lampung di sejumlah daerah mengaku mendengar dentuman pada Kamis (29/1/2021) malam.
BMKG menindaklanjuti suara dentuman di Lampung Utara itu. BMKG tak mencatat ada kejadian gempa bumi.
"Saya juga dengar, seperti ban truk meletus. Tapi saya konfirmasi ke teman yang tadi pagi, tak ada aktivitas seismik atau kegempaan di daerah Kotabumi Lampung Utara. Jadi sampai sekarang belum diketahui sumber bunyinya dari mana. Karena saya keliling juga tak menemukan ada truk mogok," jelasnya.
Sementara Lapan belum melakukan analisis mendalam. Lapan menyatakan sumber dentuman bisa berasal dari meteor. Namun, secara statistik, Lapan menilai ada keanehan.
Sedangkan, peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Robiatul Muztaba menjelaskan kaitan penemuan meteorit ini dengan suara dentuman di Lampung.
7. Malang
Suara dentuman pernah pula terdengar di Malang. Dentuman itu pertama kali terdengar pada Selasa (2/2/2021) pukul 23.00 WIB. Dentuman terdengar beberapa kali dengan frekuensi yang berdekatan.
BMKG menyampaikan dentuman yang didengar warga Malang disebabkan oleh thunderstorm alias petir. Fenomena itu merupakan hal yang biasa terjadi.
"Jadi BMKG sudah melacak, di laman penyedia informasi tentang petir. Di beberapa daerah di Jatim sejak jam 00.00 WIB dini hari (Rabu) sudah terjadi hujan dan petir," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).
Daryono menjelaskan, dentuman tersebut merupakan fenomena alam yang bisa dijelaskan. Ia menampik dentuman itu dikaitkan dengan hal mistis.
"Tidak ada kaitannya dengan mistik lah, bencana dan lainnya. Itu fenomena alam yang lazim terjadi, dan bisa dijelaskan," jelasnya.
8. Pandeglang
Warga mengaku mendengar dentuman misterius dari arah laut khususnya di pesisir Panimban, Pandeglang, Banten, Selasa (2/2/2021). Suara tersebut seperti petir dan terdengar saat tengah malam.
"Suaranya kenceng, kedengaran sampai ke rumah juga. Itu suaranya bukan kayak geledek petir, beda soalnya," kata warga Panimpang bernama Bagas.
Suara yang sama pun didengar warga lain bernama Asep. Asep cerita bahwa saat ia di pinggir pantai mendengar dentuman suara pada Selasa (2/2/2021) pukul 17.00 WIB.
"Iyah. Jelas banget suaranya. Padahal cuaca lagi cerah, enggak ada mendung-mendung kayak mau hujan," paparnya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan dentuman yang didengar bukan dari aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani mengatakan Gunung Anak Krakatau meskipun saat ini di level waspada tapi belum ada indikasi terjadi erupsi.
"Kalau sampai saat ini aktivitas sampai pada level waspada di atas normal, tapi hingga saat ini belum ada indikasi terjadi erupsi atau peningkatan aktivitas jadi masih secara visual hanya ada hembusan gas, kemudian gas itu berwarna putih artinya dominan uap air tidak ada material batuan terbawa ke permukaan," kata Nia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Pandeglang, Banten, Rabu (3/2/2021).
9. Sukabumi
Warga Kampung Ciherang, Sukabumi, dihebohkan suara dentuman disertai gemuruh pada Sabtu (30/1/2021) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali gelombang seismik saat warga melaporkan kejadian itu. Apa penyebab gelombang seismik ini?
"Hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman," kata Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1/2021).
Daryono menjelaskan durasi rekaman seismik hanya berlangsung selama tujuh detik. Durasi seismik ini berlangsung saat di atas pukul 19.00 WIB.
"Tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik," ungkapnya.
Warga Surabaya juga pernah digegerkan suara dentuman, baca pada halaman berikut.
10. Surabaya
Warga Kota Surabaya juga pernah mendengar dentuman pada Sabtu (30/1/2021) pukul 06.24 WIB lalu. Suara tersebut terdengar dari Surabaya Utara hingga tengah kota.
Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Anggi Saputra menjelaskan suara dentuman itu dari Akademi Angkatan Laut (AAL). Sebab pihaknya telah mendapat informasi terkait adanya kegiatan di sana.
"Itu (Suara dentuman) dari AAL. Sudah, kita sudah diberitahu informasinya sebelumnya," beber Anggi kepada detikcom, Sabtu (30/1/2021).
Meski begitu, Anggi tidak mengetahui pasti suara dentuman bersumber dari apa. Tapi ia sebelumnya diberitahu bahwa ada sejumlah taruna kembali dari Magelang dan dilakukan semacam upacara penyambutan.
"Saya tidak tahu pasti suara apa. Tapi kemungkinan dari itu meriam hampa. Informasi yang kami dapat ada sejumlah taruna yang kembali dari Magelang. Dan ada ritual penyambutan," tandas Anggi.
11. Lebak
Warga di Rangkasbitung Lebak, Banten, juga heboh oleh suara dentuman Jumat (29/1/2021). Kabar ini ramai dibicarakan di media sosial.
Disebutkan ada suara ledakan beruntun pada Jumat (29/1/2021) dini hari pukul 02.00 WIB. Warganet mengaku mendengar dan menganggap bunyi dentuman berasal dari petir. Namun ada pula yang mengaku tidak mendengar sama sekali.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Serang Tarjono mengatakan suara dentuman tersebut kemungkinan diprediksi dari suara petir. Karena saat ini khususnya di bulan Januari-Februari masih musim hujan.
"Kalau penjelasan BMKG untuk saat ini Januari-Februari puncaknya musim hujan. Fenoman La Nina-nya masih kuat dan intensitas durasi hujan masih berlangsung, kemungkinan menurut prediksi BMKG adalah dentuman diakibatkan oleh petir atau thunderstorm," kata Tarjono.
12. Mojokerto
Suara dentuman atau ledakan juga dilaporkan didengar warga Mojokerto, Jawa Timur. Sebagian warga meyakini, ledakan keras yang mengguncang Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu akibat fenomena bola api.
Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Lapan Jatim Dian Yudha Risdianto menegaskan ledakan tersebut bukan akibat jatuhnya benda dari luar angkasa. Dia mengatakan bola api yang dilihat warga Dusun Mlaten, Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal, bukanlah benda dari luar angkasa berupa meteor maupun asteroid.
"Analisis saya, kecil kemungkinan itu asteroid atau meteor. Karena informasi saksi bergeraknya tidak cepat. Kalau asteroid kecepatannya sangat tinggi, sama dengan kecepatan suara (1.238 km/jam). Melayangnya setinggi 25 meter di atas rumah warga. Dengan ukuran sebesar bola kaki, pasti berantakan rumahnya. Karena asteroid akan menimbulkan gelombang seperti pesawat lewat. Namun, yang dilihat warga ledakannya, bukan suara gemuruh saat benda itu lewat," kata Dian saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (28/1/2021).
Dia mengatakan dentuman yang dikenal dengan skyquake atau gempa langit itu akan terjadi saat asteroid atau meteor memasuki atmosfer bumi. Selain itu, lubang yang biasa ditimbulkan karena jatuhnya benda dari luar angkasa juga tidak ditemukan di lokasi ledakan.
BMKG pun melaporkan tidak ada aktivitas kegempaan yang terpantau saat ledakan keras terjadi di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (20/1) sekitar pukul 19.00 WIB.
13. Bali
Dentuman juga dilaporkan terdengar di Buleleng, Bali. Diduga dentuman berasal dari benda langit yang jatuh ke bumi.
"Dentuman terjadi karena gelombang kejut saat asteroid memasuki atmosfer. Gelombang kejut tersebut yang menyebabkan getaran yang terekam di seismograf. Jadi itu terjadi sebelum mencapai daratan," kata Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Rabu (27/1/2021).
Belum ada yang mengetahui lokasi jatuhnya asteroid tersebut. Thomas menduga benda langit itu jatuh ke perairan.
Terkait peristiwa ini, Thomas membandingkan dengan peristiwa di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang terjadi pada 8 Oktober 2009. Saat itu, proses masuknya meteor ke atmosfer juga terekam seismograf serta memicu bunyi ledakan dan getaran.
"Warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka. Warga juga melihat jejak asap di langit. Dugaan Lapan bahwa itu meteor besar akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yang menggunakan data infrasound. Data infrasound mengindikasikan adanya asteroid jatuh yang diperkirakan berdiameter 10 meter. Belakangan diketahui juga seismograf BMKG terdekat merekam getaran 1,9 magnitudo," ungkap Thomas.
Baca selengkapnya pada halaman berikut.
14. Cimahi
Suara dentuman juga didengar sejumlah orang di Cibeber dan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (20/1/2021) siang. Kejadian itu bikin geger.
Segelintir warga mengakui mendengar dentuman itu beberapa kali, namun tak mengetahui sumber atau penyebab suaranya. Warga lainnya berspekulasi suara dentuman itu berkaitan proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
detikcom meminta konfirmasi mengenai hal itu ke pihak PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) selaku yang mengerjakan proyek KCJB melalui subkontraktornya PT CREC. Selama ini pihaknya melakukan pengeboman perut Gunung Bohong untuk menuntaskan proyek pembuatan terowongan. Terkait dentuman itu, Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya mengatakan akan melakukan pengecekan.
Sementara itu, BMKG Bandung menjelaskan, dari puluhan seismograf yang terpasang di Jabar, tak ada aktivitas seismik atau gempa yang terekam. Peralatan kelistrikan udara yang ada di Lembang pun tak merekam aktivitas petir di atmosfer selama 3 jam terakhir pada 13.30-16.00 WIB.
Pihak Lapan pun menyatakan tak ada aktivitas benda luar angkasa jatuh di wilayah Bandung dan sekitarnya. Selain itu, pencatat kemagnetan BMKG tak mencatat adanya gangguan magnet.
"Berdasarkan poin-poin di atas, suara dentuman di langit Cipageran Cimahi, Cimindi, dan Setiabudi mungkin merupakan aktivitas manusia. Seperti mungkin petasan yang terbuat dari bambu atau kemungkinan aktivitas tentara yang sedang melakukan latihan rutin (misalnya percobaan alutsista TNI) di sekitar suara dentuman. Kebetulan di sekitar wilayah mendengar dentuman ada beberapa lokasi tempat latihan rutin TNI," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu.
15. Jakarta
Warga di Jakarta dan sekitarnya dihebohkan dengan suara dentuman misterius, Minggu (20/9/2020). Dentuman itu hingga kini masih misteri alias belum terpecahkan dari mana asal muasalnya.
Para ahli mencari dari mana sumber dentuman misterius. BMKG menyebut dentuman misterius berasal dari suara petir di Gunung Salak.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pada Minggu (20/9/2020) memprediksi sumber dentuman misterius pertama karena gempa dangkal. BMKG tak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta terkait dentuman. Namun demikian, hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
"BMKG tidak ingin berspekulasi terkait sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur. Namun demikian, acuan kami adalah data hasil monitoring peralatan kami yang menunjukkan bahwa memang ada beberapa aktivitas petir yang terjadi saat rentang waktu terdengarnya suara dentuman yang dilaporkan oleh warga. Sehingga suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," demikian keterangan Daryono dalam rilis BMKG.
Baca juga: Fakta Suara Dentuman Misterius di Jakarta |
16. Bandung
Pada Mei 2020, suara dentuman terdengar di Kota Bandung. Dentuman misterius itu terdengar beberapa kali selama 2 hari pada 21 dan 22 Mei 2020.
BMKG kala itu memastikan tidak ada kejadian gempa bumi maupun petir di Bandung. Cuaca di ibu kota Jawa Barat itu pun cerah tanpa hujan.
Suara dentuman yang mirip 'gempa' dari langit itu pun diduga merupakan fenomena skyquake. Hal itu disampaikan peneliti sains atmosfer dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin.
"Hal ini karena suara tersebut bisa didengar oleh banyak orang di berbagai lokasi di kota Bandung pada skala yang luas sehingga seolah-olah berasal dari langit. Fenomena skyquake dikenal luas di berbagai negara dengan sebutan yang bermacam-macam. Spekulasi sumber suaranya juga bisa bermacam-macam," ujar Erma kepada detikcom, Rabu (27/5/2020).
17. Sleman
Pada April 2020, suara dentuman juga terdengar di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kala itu, suara yang terdengar disebut-sebut mirip gemuruh petir yang sangat keras.
Suara dentuman di Sleman itu terdengar pada 14 April 2020. Dentuman terdengar pada dini hari.
Pusat Studi Bencana Alam Universitas (PSBA UGM) mengaku belum memiliki dugaan soal sumber dentuman dan gemuruh misterius di Sleman itu. Namun dipastikan hal itu tak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Merapi.
"Pendapat saya, suara itu tidak ada hubungannya dengan (Gunung) Merapi. (Kalau dugaan lain asal suara) saya tidak punya dugaan yang lain," ucap Kepala PSBA UGM Agung Harijoko melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (15/4/2020).
18. Tulungagung
Pada November tahun 2019, fenomena dentuman juga terjadi di Jawa Timur, tepatnya di Tulungagung. Suara dentuman terdengar oleh warga pada 25 November 2019.
Kala itu, dentuman diduga berasal dari aktivitas seismologi. Aktivitas seismologi yang dimaksud itu bisa berbagai macam. Menurut Unggul, dentuman itu bisa terjadi karena aktivitas vulkanologi, tanah jatuh di dalam rongga bumi atau patahan yang tidak menyebabkan gempa.
"Itu bisa berbagai macam kemungkinan. Tapi kecenderungannya ini adalah aktivitas seismologi. Cenderungnya ke arah sana. Jadi kecil kemungkinannya aktivitas weather (cuaca) tapi besar kemungkinannya seismologi," ucap Kepala Subbagian Komunikasi dan Edukasi Publik LAPAN Unggul Satrio kepada detikcom, Senin (25/11/2019).
Dentuman ini pun bukan kali pertama terdengar di Jawa Timur. Pada 2011, rentetan dentuman pernah terjadi di Trenggalek dan Ponorogo.