Satpam Kompleks Jakbar Bicara soal Ribut dengan Warga: Diperintah RW

Karin Nur Secha - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 13:37 WIB
Komandan Regu II Satpam Kompleks Permata Buana Budiarto (Karin/detikcom)
Jakarta -

Keributan antara warga dengan sejumlah satpam kompleks Perumahan Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat, sempat viral di media sosial. Komandan Regu II Satpam Kompleks Permata Buana Budiarto buka suara terkait keributan pada Senin (20/9) itu.

"Awalnya saya belum ada, ada bawahan saya kontak saya ada sesuatu. Kemudian kita datang kondisi kendaraan itu orang-orang sudah ada di lokasi. Saya datang, saya ketemu dengan kontraktor di sana, (menjelaskan) 'izin Pak ini aturan belum berubah, perintah dari atasan barang bapak belum boleh masuk'," ujar Budiarto saat ditemui di lokasi, Kamis (23/9/2021).

Barang yang dimaksud adalah material bangunan untuk renovasi di rumah warga bernama Candy. Saat itu mobil pikap berisi tanaman hias sempat ditahan oleh satpam kompleks.

Pada saat itu terjadi perdebatan antara pihak Candy dengan para satpam kompleks. Satpam bersikukuh kontraktor tersebut tidak bisa menurunkan barang karena ada perintah.

"Kita tetap nggak bolehin itu barang turun, bicara alasan pun kami nggak bisa kasih alasan tapi memang perintah dari pengurus RW untuk nggak bolehin barang turun," kata Budiarto.

"Akhirnya tetap kita larang dan kita sudah commit memang kalau ada ribut kita memang panggil rekan-rekan lain untuk kumpul untuk halau mobil itu agar tidak turun barang," sambungnya.

Mobil Tanaman Dibawa ke Pos Satpam

Kemudian, pihak satpam akhirnya mendorong bersama mobil dengan bawaan tanaman-tanaman tersebut ke pos satpam. Saat itu, pihak satpam juga sempat diteriaki maling oleh pihak kontraktor.

"Saat ribut dia juga sampe teriak, tolong ada maling ada maling. Saya bingung, maling apaan saya bilang karena yang namanya maling itu tempatnya sepi tidak ada yang punya kemudian kami ambil dan itu menguntungkan buat yang ambil nah itu namanya maling," kata Budiarto.

"Kita minta itu dipindahkan, kita dorong paksa karena sopirnya itu kami minta mundur sopirnya nggak mau. Kemudian akhirnya rem tangan kita turunkan akhirnya ya udah kita dorong aja bawa ke pos," sambungnya.

Budiarto juga mengatakan jika sang pemilik rumah tersebut tidak hanya sekali dua kali saja melakukan hal seperti itu melainkan sudah sering kali. Namun kejadian kemarin menurut Budiarto adalah yang terparah semenjak dia menjadi satpam di sana.

"Ada beberapa kali, dia setiap dia bawa barang ada mungkin akhir-akhir ini empat sampe lima kali. Jadi dia kirim barang kan sesuai kebutuhan ya karena kan ini tinggal finishing aja," ungkapnya.

Lihat juga video 'Ribut-ribut Belasan Satpam dengan Warga Kompleks di Jakbar':



Baca halaman selanjutnya, penjelasan pihak RW




(mea/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork