Ragam Cerita Kecewa Antre Rapid Antigen di Stasiun hingga Bandara

Round-Up

Ragam Cerita Kecewa Antre Rapid Antigen di Stasiun hingga Bandara

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 22 Des 2020 20:31 WIB
Puluhan calon penumpang di Bandara Juanda Surabaya melakukan reschedule. Hal ini karena meraka tidak bisa mengejar penerbangan karena hari antre rapid test antigen.
Antrean rapid test (Suparno/detikcom)
Jakarta -

Antrean calon penumpang di bandara maupun stasiun kereta api mengular saat menjalani rapid test antigen. Para penumpang terpaksa gigit jari gegara antre berjam-jam demi mengantongi hasil rapid test antigen itu.

Aturan rapid test antigen mulai diberlakukan pemerintah kepada calon penumpang yang menggunakan armada darat, laut, dan udara pada Selasa 22 Desember 2020.

Atas aturan anyar itu, banyak calon penumpang yang mengaku belum mengetahui informasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka akhirnya harus antre hingga mengular untuk menjalani rapid test antigen agar dapat melanjutkan perjalanan ke tujuan.

Ini Aturan Wajib Rapid Test Antigen di Bandara

ADVERTISEMENT

Pemerintah menetapkan syarat wajib rapid test antigen bagi pelaku perjalanan di dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, syarat rapid test antibodi tidak berlaku lagi untuk penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Kapol Sub Sektor Terminal 2 Bandara Soetta, Sofyanto mengatakan aturan itu mulai berlaku 22 Desember 2020 pukul 00.01 WIB. "Rapid test antibodi sampai nanti malam pukul 00.00 WIB masih diberlakukan. Untuk 00.01 WIB ke sini, esoknya sudah menggunakan (rapid test) antigen," katanya saat ditemui di Bandara Soetta, Cengkareng, Tangerang, Senin (21/12/2020).

Menurut Sofyanto. ada dua wilayah yang tidak berlaku rapid test antigen dan harus menunjukkan hasil PCR swab, yakni Denpasar Bali dan Bangka Belitung.

Meski tidak berlaku lagi, Bandara Soetta tetap menyediakan layanan rapid test antibodi untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun yang sebenarnya tidak wajib menunjukan hasil rapid test.

"Untuk 12 tahun ke bawah tidak diwajibkan, (kalau mau) rapid test antibodi saja. Soalnya (kalau rapid test antigen) di lubang hidung, kalau anak kecil kan sakit, rasa traumanya, antisipasi kita di situ," jelas Sofyanto.

Saat ini, Bandara Soetta menyediakan layanan rapid test antibodi seharga Rp 85.000, rapid test antigen Rp 200.000 dan PCR Swab Rp 800.000.

Selanjutnya, antrean rapid antigen di bandara:

Antrean Rapid Antigen di Bandara Mengular

Antrean panjang calon penumpang yang hendak rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta mengular. Antrean terlihat di depan Shelter Kalayang Terminal 2.
Pantauan di lokasi, pukul 08.40 WIB, Selasa (22/12/2020), puluhan calon penumpang antre menunggu giliran melakukan rapid test antigen. Petugas terlihat mengingatkan calon penumpang agar menjaga jarak.

Sebelum dites Corona, calon penumpang harus registrasi terlebih dahulu. Registrasi dilakukan secara online dari HP masing-masing calon penumpang.

Per pukul 09.00 WIB, antrean calon penumpang yang hendak rapid test semakin panjang. Petugas tampak mengimbau calon penumpang untuk jaga jarak dalam antrean.

Suasana antrean rapid test antigen di Bandara Soekarno Hatta siang hari, Selasa (22/11).Suasana antrean rapid test antigen di Bandara Soekarno Hatta siang hari, Selasa (22/11). Foto: Adhyasta Dirgantara/detikcom

Mereka berbaris antre hingga duduk menunggu giliran dites atau menerima hasil.
Pantauan detikcom dlpukul 12.00 WIB, tampak antrean panjang di depan Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Lokasi ini menjadi tempat penumpang bisa melakukan rapid test antigen.

Sejumlah polisi dan petugas keamanan dari bandara tampak berusaha mengatur antrean agar tidak terjadi kerumunan. Melalui pengeras suara, polisi mengingatkan calon penumpang agar menjaga jarak dan memakai masker.

Meski begitu, banyak penumpang yang tidak mengindahkan imbauan dari pihak kepolisian. Mereka terlihat berkerumun karena bosan ingin mengobrol dengan kawan seperjalanannya.

Petugas dari Aviation Security terus mengingatkan calon penumpang supaya tidak terjadi antrean yang terlalu panjang. Salah satu petugas terus mengimbau kepada para penumpang yang baru terbang besok atau nanti malam agar tidak melakukan rapid test antigen saat ini.

Selanjutnya, penumpang tak tahu syarat rapid antigen:

Penumpang Tidak Tahu Syarat Rapid Antigen di Bandara

Calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mengaku tidak mendapat informasi tes antigen menjadi syarat untuk terbang.
Salah satu calon penumpang, Ari menyebut dia telah melakukan tes rapid antibodi. Namun, ternyata tes antibodi sudah tidak menjadi syarat, dan harus tes antigen di bandara.

"Kalo tanggapan sih saya makin sulit. Makin sulit. Ya yang pertama terbebani, yang kedua agak ribet," ucap Ari saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (22/12/2020).

"Ya kayak ini harus antigen lagi, kalau kemarin kan rapidnya tes antibodi. Tes bodi udah selesai, sekarang harus ngantre lagi sepanjang ini," ujarnya.

Penumpang lain, Eva, menyebut dia tidak mendapat pemberitahuan harus test antigen. Seharusnya, maskapai penerbangan memberitahu kepada calon penumpang.

PT KAI menambah empat stasiun yang layani rapid test antigenPT KAI menambah empat stasiun yang layani rapid test antigen Foto: istimewa

Selain itu, Eva juga mengaku baru mengetahui peraturan rapid test antigen hari ini. Dirinya tidak update terhadap informasi terkini akibat banyak urusan.

Wandi, salah satu penumpang yang hendak terbang ke Palembang mengungkapkan kalau dirinya sudah mengantre sejak pukul 09.00 WIB tadi. Hingga siang ini, Wandi masih menunggu gilirannya untuk melakukan rapid test antigen.

"Saya ngantre dari jam 9. Ini kan buang waktu, biaya, harus tes ulang," kata Wandi saat ditemui.

Pasalnya, 2 hari yang lalu, dirinya masih diperbolehkan terbang dengan menunjukkan hasil rapid test antibodi dari Bali ke Jakarta. Hari ini, Wandi diharuskan rapid test antigen dan merogoh kocek sebesar Rp 200 ribu. "Ya boros biaya lah," kata dia.

Selanjutnya, antrean di stasiun juga membeludak:

Antrean Penumpang Rapid Antigen di Stasiun Juga Membeludak

Tidak hanya di bandara, antrean calon penumpang kereta api di stasiun di Jakarta yang hendak rapid test antigen pun membeludak.

Para penumpang yang akan berangkat besok mendatangi Stasiun Pasar Senen untuk menjalani rapid test antigen. Antrean pun mengular panjang.Para penumpang yang akan berangkat besok mendatangi Stasiun Pasar Senen untuk menjalani rapid test antigen. Antrean pun mengular panjang. Foto: Agung Pambudhy

Di Stasiun Gambir dan Pasar Senen, layanan rapid test antigen sudah dipadati calon penumpang mulai yang dari berangkat besok, lusa, hingga dua hari ke depannya.

Antrean panjang layanan rapid test antigen terjadi di Stasiun Gambir pagi ini. Sampai pukul 08.45 WIB pagi tadi, antrean mencapai 920 orang.
Ini Syarat Rapid Antigen di Stasiun

Ini Syarat Rapid Antigen di Stasiun

Per Selasa 22 Desember 2020 penumpang KA wajib melampirkan hasil rapid test antigen untuk bepergian jarak jauh. Berdasarkan pernyataan resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI), syarat menunjukkan hasil rapid test antigen ini berlaku sampai 8 Januari 2021.

Hasil test berlaku maksimal H-3 keberangkatan. Ketentuan tersebut berlaku bagi penumpang KA jarak jauh di Pulau Jawa.

"KAI mematuhi seluruh aturan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 melalui moda transportasi kereta api," ujar EVP Corporate Secretary KAI Dadan Rudiansyah dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).

Dadan RudiansyahDadan Rudiansyah, foto diambil sebelum pandemi COVID-19 (Foto: Roland-detikcom)

Pada tahap awal, layanan rapid test antigen tersedia di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi. Biayanya Rp 105.000 per sekali tes.

Selanjutnya, imbauan KAI soal rapid test antigen:

KAI Imbau Penumpang Tes H-1 Keberangkatan

PT KAI mengimbau penumpang menjalani rapid test antigen aehari sebelum jadwal keberangkatan guna mengantisipasi antrean panjang.

"Kita imbau untuk yang mau melakukan test rapid antigen ini sehari sebelumnya atau menyediakan waktu yang cukup. Jadi misalnya dua jam sebelumnya, karena ini kan hasilnya baru keluar itu sekitar 20 menit baru keluar hasilnya," ujar VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2020).

Selain itu, ditemui secara terpisah, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, juga turut menekankan kepada calon penumpang agar melakukan test rapid antigen sehari sebelum keberangkatan.

"Kami ingatkan lagi kepada seluruh pengguna jasa yang terpenting adalah untuk tidak melakukan proses rapid antigen tersebut di hari yang sama dengan tanggal keberangkatannya," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, kepada wartawan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai risiko dari calon penumpang. Mulai dari telat keberangkatan ataupun tidak memiliki cukup waktu untuk mengejar jadwal keberangkatan kereta.

Eva juga menjelaskan untuk dapat melakukan rapid antigen di stasiun para calon penumpang diwajibkan untuk memiliki kode booking ataupun kode tiket yang sudah dipesan sebelumnya.

Kementerian Perhubungan pun buka suara. PT KAI (Persero) selaku operator kereta api diminta untuk membenahi sistem pendaftaran dan antrean layanan rapid test antigen.

"Layanan rapid antigen di stasiun ini merupakan bagian dari layanan KAI kepada calon penumpang kereta antar kota. Kami sudah meminta KAI untuk membenahi sistem pendaftaran dan sistem antrean," kata Jubir Kemenhub Adita Irawati, kepada detikcom, Selasa (22/12/2020).

Salah satu saran yang diberikan Kemenhub adalah dengan memberlakukan pendaftaran online untuk rapid test antigen di stasiun. Menurut Adita, hal itu bisa memangkas antrean.

Selanjutnya, KAI sediakan stok 4.000 alat rapid antigen:

KAI Sediakan Stok 4.000 Alat Rapid Antigen

PT KAI pun menjamin ketersediaan alat tes rapid antigen. "Kita menjamin bahwa ketersediaan alat antigen itu cukup dan malah selalu stok kita lebihkan," ujar ujar VP Public Relation PT KAI Joni Martinus, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2020).

Joni mengatakan hari ini pihaknya menyediakan stok sebanyak 4.000 alat rapid test antigen untuk para calon penumpang yang akan melakukan tes. 4.000 alat tersebut untuk Stasiun Senen.

Penumpang yang Ketinggalan Kereta Bisa Refund

PT KAI (Persero) menegaskan bagi penumpang yang ketinggalan kereta karena melakukan rapid test antigen di stasiun tak perlu khawatir.

KAI menegaskan akan memperbolehkan penumpang melakukan reschedule alias penjadwalan ulang ataupun refund alias pengembalian uang tiket.

Namun kebijakan refund dan reschedule ini hanya khusus berlaku di masa libur natal dan tahun baru yang waktunya ditentukan hingga tanggal 6 Januari ke depan.

Kepala Humas PT KAI Daop I Eva ChairunisaKepala Humas PT KAI Daop I Eva Chairunisa Foto: Wilda/detikcom

"Misalnya, mereka (penumpang) tertinggal kereta karena datang rapid test antigen berbarengan di hari yang sama dengan perjalanannya, itu melakukan pembatalan masih boleh. Mereka bisa reschedule atau refund atau pengembalian tiket," kata Kahumas Daop I KAI Jakarta, Eva Chairunisa kepada detikcom, Selasa (22/12/2020).

"Jadi nggak usah khawatir, kami paham resiko terbesar kan ketinggalan kereta, tapi itu bisa reschedule atau refund," imbuhnya.

Khusus, untuk reschedule tiket, Eva menjelaskan hal itu bisa dilakukan hingga 3 bulan ke depan.

"Bisa 3 bulan ke depan untuk reschedule-nya. Reschedule itu ganti tanggal. Jadi kalau mau diundur perjalanannya satu bulan lagi juga bisa," ujar Eva.

Halaman 2 dari 6
(hed/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads