Warga Minang di Medan Bikin Petisi soal Puan

Warga Minang di Medan Bikin Petisi soal Puan

Ahmad Arfah - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 15:06 WIB
Ketua DPR Puan Maharani
Puan Maharani (Rolando/detikcom)
Medan -

Polemik pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, soal 'semoga Sumbar dukung negara Pancasila' berbuntut panjang. Sejumlah warga Minang yang ada di Kota Medan disebut sempat membuat petisi terkait pernyataan Puan tersebut.

"Ada yang buat petisi, penandatanganan dan lain-lain. Tapi kita tidak mengorganisir itulah dari BM3. Itu spontanitas dari masyarakat Minang," kata Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Kota Medan, Delyuzar, Senin (7/9/2020).

Namun, Delyuzar tak menjelaskan rinci isi petisi tersebut karena merupakan aksi spontan dari sejumlah warga Minang dan bukan kegiatan BM3. Dia mengatakan reaksi warga Minang kebanyakan menyayangkan ucapan Puan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya Puan tidak banyak tau tentang bagaimana sejarah. Harusnya dia tau bahwa dari 9 PPKI yang merumuskan Pancasila itu, tiga itu orang Minang. Ada M Yamin, ada Hatta, ada Agus Salim. Jadi ketika dia bilang bahwa Sumatera Barat itu harus menjadi provinsi yang memihak kepada Pancasila, ya seperti tidak tahu sejarah dia," ujarnya.

Delyuzar juga menyinggung PDIP yang bukan menjadi partai pemenang di Sumbar. Menurutnya, PDIP seharusnya mengambil hati warga Sumbar.

ADVERTISEMENT

"Harusnya PDIP mengambil hati seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Minang. Jika suaranya di Sumatera barat tidak signifikan, dia harusnya mengambil hati orang Minang," ucap Delyuzar.

Meski demikian, Delyuzar enggan menilai lebih jauh soal pengaruh ucapan Puan tersebut ke bakal calon wali kota Medan yang diusung PDIP, Bobby Nasution. Dia hanya menyebut jumlah warga Minang di Medan cukup banyak dan bisa mempengaruhi hasil Pilkada.

"Saya nggak mau terlalu berkomentar terhadap Pilkada Medan. Tapi ya harusnya PDIP bijaklah, mengambil hati orang Minang. Di Kota Medan ini jumlahnya tidak sedikit," jelasnya.

"Cukup signifikan untuk menentukan kemenangan seorang wali kota," sambungnya.

Menurut data terakhir yang dikeluarkan BPS tentang jumlah penduduk berdasarkan suku bangsa di Medan pada tahun 2000, tercatat ada sekitar 163 ribu orang warga Minang di Kota Medan. Saat itu, penduduk Medan berjumlah 1,9 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Medan pada 2019 berjumlah sekitar 2,2 juta jiwa.

Lalu, apakah pernyataan Puan soal Sumbar akan mempengaruhi dukungan masyarakat Minang kepada Bobby, yang diusung PDIP, di Pilkada Medan?

Akademisi ilmu politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Fernanda Putra Adela, menilai ucapan Puan tidak terlalu berpengaruh untuk Pilkada Medan. Alasannya, penduduk Medan sangat beragam atau terdiri dari banyak suku.

"Mungkin bagi masyarakat Sumatera Barat yang lebih homogen, itu lebih terasa apa yang disampaikan oleh Puan Maharani. Tapi bagi masyarakat Kota Medan yang heterogen, statement begitu tidak terkena langsung ke masyarakat," ujarnya.

Fernanda juga menyebut masyarakat Medan tidak lagi memilih berdasarkan partai yang mengusungnya. Menurutnya, untuk Pilkada nanti, masyarakat akan memilih sesuai sosok yang menjadi calon.

"Kalau khusus ke masyarakat Minang, masyarakat ini kan sudah banyak yang lahir di Medan. Di Medan kan sangat dinamis. Perilaku pemilih masyarakat di Kota Medan sudah soal keinginan dia secara personal, bukan lagi soal partai politik. Masyarakat Medan lebih memilih karena melihat sosok," jelasnya.

Sebelumnya, Puan Maharani menyelipkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila saat mengumumkan bakal calon yang diusung PDIP dalam Pilkada Sumbar.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!" kata Puan, Rabu (2/9).

"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," begitu kata Puan.

Setelah itu, politikus PDIP Zuhairi Misrawi menjelaskan lebih jauh soal maksud Puan Maharani yang mengatakan 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila'. Zuhairi atau yang akrab dipanggil Gus Mis menilai Sumbar berubah total semenjak 10 tahun dipimpin PKS.

"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," ujar Gus Mis kepada wartawan, Kamis (3/9).

Terkait Pilkada Medan, PDIP sendiri mengaku optimistis mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, di Pilkada Medan. PDIP yakin masyarakat Sumut, khususnya Medan, memiliki pemikiran yang terbuka.

"Kota Medan merupakan ibu kota Sumatera Utara. Hidup masyarakatnya dan open mind, terbuka, sehingga kami percaya Kota Medan tidak diwarnai oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers, Jumat (21/8).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads