Syahdunya Terminal Ir Soekarno Klaten Kala Bertabur Bunga Tabebuya

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 05 Okt 2021 11:27 WIB
Terminal Ir Soekarno Klaten Bertabur bunga tabebuya yang bermekaran, Selasa (5/10/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Suasana berbeda tampak di kompleks terminal induk Ir Soekarno di Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah. Tampak bunga tabebuya yang mengelilinginya terminal itu bermekaran.

"Jumlah pohonnya kalau 100 batang ada di sekeliling terminal. Bunganya memang indah tapi mudah berguguran," tutur Koordinator Terminal Ir Soekarno, Marjono, kepada detikcom di kantornya, Selasa (5/10/2021).

Pantauan detikcom, bunga-bunga itu mulai terlihat di ujung Jalan Ir Soekarno ke arah terminal. Di sisi kanan jalan, kuntum bunga warna putih dan ungu bergerombolan.

Di halaman terminal tidak kalah meriah warna putih dan ungu. Termasuk di sisi selatan terus ke barat sepanjang jalan dan kompleks terminal, bunga bermunculan tapi juga berguguran ke jalan dan trotoar.

Dia menjelaskan pohon bunga itu dulu ditanam rekanan proyek terminal sejak dibangun tahun 2018. Bunga ini tampak seperti sakura di Jepang saat berguguran.

"Konon asalnya dari luar, namanya tabebuya atau apa tapi saya ndak tahu negara mana asalnya, yang menanam itu rekanan. Pohonnya kalau berbunga bersamaan warna-warni," sambung Marjono.

Salah seorang warga Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan, Joko Winarno, mengatakan sudah sepekan ini pohon semua berbunga. Karena bunga itu, sejumlah warga datang untuk berfoto.

"Sudah seminggu ini mulai berbunga, setahun kalau seingat saya dua kali. Di lokasi sering untuk foto- foto gitu," kata Joko kepada detikcom di lokasi.

Meskipun tinggal di timur terminal, ungkap Joko, dirinya tidak tahu nama bunga itu itu. Namun dia mengetahui pohon bunga itu ditanam sejak terminal dibangun.

"Ditanam sejak pembangunan terminal. Bunganya bagus tapi juga mudah gugur dan menyampah," imbuh Joko.

Petugas kebersihan terminal, Untung, mengatakan bunga memang sangat bagus. Tapi mudah rontok sehingga harus terus disapu.

''Kalau nuruti ya setiap jam harus disapu. Bunganya bagus, ada putih dan ungu berbunga bersamaan tapi ada juga biji buahnya setelah bunga habis," terang Untung kepada detikcom.




(sip/mbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork