Kasus pembunuhan wanita PSK online di Bandung diungkap polisi. Selain itu, terungkap bahwa Muhammad Kece pernah tinggal di Pangandaran.
Berikut rangkuman Jabar hari ini, Jumat (27/8/2021).
Muhammad Kece tersangka kasus penistaan agama yang telah ditangkap Mabes Polri ternyata berasal dari Kabupaten Pangandaran. Tepatnya di Kecamatan Cimerak.
Muhammad Kece diketahui bernama asli Kasman bin Suned. Dari dulu dia memang kerap mengemukakan pemahaman yang menyimpang sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Dia juga dituduh warga sebagai missionaris yang mengganggu akidah umat Islam di lingkungannya.
"Dia sudah terusir dari kampungnya. Sejak tahun 2007 sudah tidak tinggal di Desa Limusgede," kata Kapolsek Cimerak Iptu Umun via telepon, Jumat (27/8/2021).
Sebelum berhasil ditangkap tim Dirtipidsiber Bareskrim di Bali, pihaknya sempat melakukan penyelidikan terkait hal ini. "Memang benar asalnya dari sini (Limusgede), tapi menurut keterangan Kepala Desa setempat dia sudah pindah domisili. Keluarganya juga masih ada di sini, ada adiknya," kata Umun.
"Dia pernah membagi-bagikan mie instan, jadi missionaris," kata Umun.
Kemudian hal itu membuat kegaduhan di kalangan masyarakat. Tokoh-tokoh agama Islam mendatanginya untuk berdebat. Hingga akhirnya terusir dari kampung halamannya sendiri.
Sejak dulu juga dia kerap mengutarakan pandangan-pandangan yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Tak berbeda dengan apa yang dilakukannya sekarang di kanal YouTube miliknya.
"Anggota Polsek yang senior-senior tahu kejadian itu, karena sempat ikut mengamankan saat tokoh agama di Pangandaran mendatangi dia. Tapi dulu kan kondisinya berbeda, belum ada Medsos jadi tak seheboh sekarang," kata Umun.
Sebelumnya Muhammad Kece ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama dan dijerat dengan UU ITE. Polri menegaskan tidak akan menerapkan restorative justice di kasus Muhammad Kece ini.
"Tentunya Polri akan tegas terhadap perilaku-perilaku itu. Termasuk apa yang telah dilakukan oleh Tersangka MK ini," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).
"Kalau kita lihat permasalahan terhadap Tersangka MK, Polri telah berkomitmen, apabila ada tindakan-tindakan yang memang mengganggu kebinekaan, mengganggu situasi kamtibmas, mengganggu dan memecah belah daripada bangsa ini," tuturnya.
Diketahui ucapan Muhammad Kece dalam sejumlah video di YouTube dinilai telah menistakan agama. Akibat perbuatannya, Muhammad Kece terjerat UU ITE.
"Tersangka dijerat Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156 dan/atau Pasal 156 huruf a KUHPidana," jelas Brigjen Asep Edi Suheri.
Muhammad Kece saat ini sudah dibawa ke Bareskrim Polri. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia ditahan selama 20 hari ke depan terhitung sejak masa penahanan.
Pemuda Lemah Syahwat Tusuk Mati PSK Online
Iqbal Akhmad Romadoni alias Abay (22) mengakui membunuh dan membuang mayat SS (20), wanita pekerja seks komersial (PSK) online, yang dipesannya melalui layanan aplikasi. Abay mengaku kesal usia cekcok dengan korban gegara gagal berhubungan seks akibat tidak ereksi.
"Saya nafsu, tapi syahwatnya lemah. Nggak jadi saya (aktivitas seksual), jadi nggak bayar. Tapi dia gigit saya karena kesal," ucap Abay di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (27/8/2021).
Abay mengaku kenal dengan korban melalui aplikasi perpesanan. Saat itu, Abay melakukan transaksi layanan seks. PSK online tersebut pun datang ke rumah pelaku di Rancasawo, Kota Bandung, Kamis (12/8). Namun saat hendak aktivitas seksual, pelaku gagal ereksi.
"Bayarnya Rp 500 ribu," kata dia.
Meski tidak melakukan hubungan intim, korban tetap meminta uang Rp 100 ribu ke Abay. Namun, pelaku menolak hingga terjadi cekcok dan penusukan. Pelaku menghunjamkan pisau berkali-kali ke bagian depan tubuh dan punggung korban. Totalnya 65 tusukan.
"Habisin dia (korban) di tempat tidur, di rumah," ucap Abay.
SS yang sudah tak bernyawa kemudian dibungkus seprei dan selimut. Pelaku menggunakan gerobak pasir membawa korban, lalu membuang jasadnya ke sungai Cidurian yang tak jauh dari kediaman pelaku.
Empat hari kemudian, mayat wanita PSK online tersebut ditemukan oleh warga. Saat ditemukan korban tertutup selimut di sungai, Kampung Empang Pojok, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Senin (16/8).
Surat Nikah-Cerai Sukarno dan Inggit akan Disimpan Negara
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kalau surat nikah dan cerai Sukarno (presiden pertama Indonesia) akan disimpan di Kantor Arsip Nasional. Sebelumnya, dua dokumen bersejarah antara Sukarno dan Inggit Garnasih itu sempat membuat heboh pada September 2020.
Pasalnya, surat nikah dan cerai Sukarno-Inggit sempat muncul sebagai barang dagangan oleh sebuah situs penjualan online. Polemik sempat terjadi, hingga akhirnya semua ahli waris Inggit baik dari keturunan anak angkatnya, Ratna Djuami atau Kartika, bersepakat untuk menyerahkan surat tersebut kepada negara.
"Sebagai komitmen Pemprov Jabar dan keluarganya, sehingga sesuai kesepakatan, maka dokumen bersejarah berupa surat nikah/pisah Ibu Inggit dengan Bung Karno tidak jadi dijual dan akan diserahkan kepada Negara. Dan akan disimpan abadi di Kantor Arsip Nasional," ujar Ridwan Kamil dalam akun media sosialnya, Jumat (27/8/2021).
Sebelumnya, salah seorang cucu angkat Inggit, Tito Asmarahadi menunggu itikad baik pemerintah untuk menyelamatkan arsip tersebut dengan memberikan kompensasi yang sesuai untuk pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah dasar. Membangun kedua infrastruktur itu dikatakan Tito merupakan cita-cita dari Inggit.
"Membangun klinik kesehatan adalah wasiat dari Ibu Inggit. Insya Allah awal 2022, bangunan klinik Inggit Garnasih di Jalan Flores, Bandung di atas lahan bersejarah ini akan bisa dimanfaatkan untuk kesehatan para lansia se-Jawa Barat," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Bangunan Klinik Geriatri itu akan dibangun dan dikelola oleh Baznas Jabar. "Siapa memuliakan ibu kita, maka Allah akan memuliakan hidup kita," ujar Ridwan Kamil.
Saat menikah, Sukarno berusia 13 tahun lebih muda ketimbang Inggit. Waktu itu, Inggit merupakan induk semang atau ibu kos Sukarno selama di Bandung.
Setelah menikah selama 20 tahun, mereka akhirnya bercerai. Yakni, sekitar pertengahan 1943 atau dua tahun sebelum Indonesia merdeka dan Sukarno menjadi presiden RI. Dalam prosesnya, Sukarno kemudian menikah dengan Fatmawati.
Dokumen penjualan ini sempat membuat heboh jagat media sosial setelah diunggah oleh akun toko online @popstoreindo pada Rabu (23/9/2020). Namun belakangan, postingan tersebut dihapus dari akun tersebut.
Poster 'BESOK SADAR' Terpasang di Bandung
Belum lama ini mural mirip Presiden Jokowi yang dipasang di Jembatan Pasupati, Kota Bandung, ramai di perbincangan di kalangan masyarakat. Selain mural, ada juga poster bertuliskan 'BESOK SADAR' yang terpasang di beberapa fasilitas umum di Kota Bandung.
Dari hasil penelusuran detikcom, Jumat (27/8/2021) poster kertas bertuliskan 'BESOK SADAR' terpasang di rambu-rambu lalu lintas yang ada di persimpangan Jalan Jakarta, Kota Bandung.
Salah satu pejalan kaki, Abdul (30), tak mengetahui siapa yang memasang poster tersebut. Menurutnya, poster itu sudah ada cukup lama.
"Kalau yang pasang enggak tahu, tapi udah ada cukup lama, lebih lah dua minggu mah," kata Abdul.
Abdul menilai, keberadaan poster tersebut hanya mengotori saja, apalagi dipasang di rambu-rambu lalu lintas. "Nggak tahu ya itu tujuannya buat apa, yang jelas buat kotor," ujarnya.
Poster serupa, juga terlihat di Jalan Terusan Jakarta. Ada dua buah poster, terpasang di papan petunjuk rute Bus Damri Cicaheum-Cibereum.
Tak hanya dititik itu, poster itu juga terlihat di Jalan Gatot Subroto. Sama seperti di persimpangan Jalan Jakarta, poster itu dipasang di rambu-rambu lalu lintas.
Poster 'BESOK SADAR' juga terpasang di kotak panel listrik yang berlokasi di Jalan Asia Afrika. Tidak ada keterangan lain yang ada di poster tersebut, namun poster itu memiliki kesamaan karena ada gambar bunga mawar yang ada di poster itu.
Penampakan Toilet SD di Pandeglang yang Telan Anggaran Rp 104 Juta
Pemkab Pandeglang membangun toilet SD seharga Rp 104 juta dari anggaran dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pandeglang tahun 2021. Dari perhitungan kontraktor perumahan, angka itu dinilai tidak wajar. Yuk cek, seperti apa sih toilet sekolah yang anggarannya mencapai seratusan juta rupiah itu.
Toilet itu salah satunya dibangun di SDN Salapraya 2 Kecamatan Jiput, Pandeglang, Banten. Luasnya 4x7meter, letaknya berada di belakang sekolah. Warna cat bangunan merah putih.
Menurut salahseorang guru, pembangunan toilet itu memakan waktu dua bulan serta baru saja selesai beberapa minggu yang lalu.
Toilet dibagi dua untuk siswa maupun guru laki-laki dan perempuan. Di setiap ruangannya, terdapat dua kamar mandi yang dilengkapi kloset jongkok dengan merek volk dan bak plastik. Di luar kamar mandi, ada wastafel dengan merk 'Trilliunware' .
Toilet tersebut tak lupa dilengkapi keramik bercorak biru yang menutupi setengah dinding kamar mandi.
Di bagian atas toilet, terdapat torn air kira-kira tak lebih dari 1.000 liter untuk menampung kebutuhan sanitasi sekolah tersebut. Air di toilet itu pun masih bisa mengalir dengan normal karena memang pengerjaannya belum lama diselesaikan oleh pihak kontraktor.
Dalam laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), disebutkan bahwa proyek ini dilakukan melalui metode pengadaan langsung. Situs tersebut bisa diakses oleh publik dengan mengakses laman https://sirup.lkpp.go.id/. Pemenang lelang pun sudah ditunjuk yakni CV ASK Contractor yang diketahui beralamat di Ciherang, Pandeglang, Banten.
Saat melakukan pengerjaannya, sang pemenang lelang ikut mencantumkan rincian anggaran pembangunan toilet yang dimuat dalam spanduk kecil dan ditempel di dinding bangunan tersebut. Usai mengerjakan garapannya, pihak kontraktor juga memasang tulisan pemberitahuan yang berisi 'Ruang Toilet Ini Dibangun Menggunakan Dana DAK APBD Tahun 2021'.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Sarana dan Prasana Dindikbud Pandeglang Hafid Herdian membenarkan terkait angaran pembangunan toilet senilai Rp 104 juta tersebut. Namun ia mengklaim, anggaran fantastis itu sudah termasuk ideal untuk pembangunan satu toilet sekolah.
"Ya betul pak, anggaran dengan nilai Rp 104 juta itu untuk pembangunan toilet beserta sanitasinya. Menurut kami dengan anggaran sebesar itu cukup ideal," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Hafid melanjutkan, anggaran cukup fantastis untuk pembangunan toilet SD ini sudah disesuaikan dengan harga perkiraan standar (HPS) beserta pembayaran pajaknya. Ia pun menyebut dana seratusan juta itu sebagian besar diserap untuk kebutuhan kontruksi bangunan.
"Jadi toilet itu memiliki luas 7x4 meter plus selasarnya. Ada dua ruang untuk laki-laki dan perempuan, totalnya jadi ada empat WC," jelasnya.
"Kalau untuk penyerapan, terbesar itu ke konstruksi bangunan. Sebagian kecilnya untuk sanitasi dan kelengkapan toilet lainnya. Jadi, menurut kami sudah ideal dengan anggaran sebesar itu," dia menambahkan.