Jabar Hari Ini: Wajah Tenang Pembunuh Bunda Maya-Kasus Anjanii Bee Belum Terungkap

Jabar Hari Ini: Wajah Tenang Pembunuh Bunda Maya-Kasus Anjanii Bee Belum Terungkap

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 06 Nov 2020 20:14 WIB
Anjanii Bee
Mendiang Anjanii Bee. (Foto: tangkapan layar Facebook akun Anjanii Bee)
Bandung -

Ragam peristiwa berlangsung di Jabar hari ini, Jumat (6/11/2020). Mulai kasus Anjani Bee yang belum terungkap sejak delapan bulan lalu hingga insiden Bunda Maya dihabisi Karyo.

Berikut informasinya:

Karyo Terlihat Tenang Usai Bunuh Bunda Maya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyo (39) tega membunuh Athiqotul Masha alias Bunda Maya. Usai menghabisi nyawa wanita yang juga guru ngaji tersebut, Karyo sempat pulang ke rumahnya di Ciriung, Cibinong, Bogor.

Kepada warga, Karyo mengungkapkan kesedihannya atas kematian Bunda Maya. Tidak hanya itu, dia juga mengaku kepada warga memiliki utang kepada korban dan belum dibayar.

ADVERTISEMENT

"Jadi sebenarnya pelaku ini sempat pulang ke rumahnya, itu Hari Rabu (4/11/2020), sehari setelah korban ditemuin," kata Ketua RT 05 Kelurahan Ciriung, Rican kepada detikcom, Jumat (6/11/2020).

Rican mengaku sempat berbincang dengan pelaku, hari itu. Kepada Rican, Karyo mengungkap kesedihannya atas kematian Bunda Maya. "Saya sempat ngobrol, saya kan ke rumahnya. Tampangnya biasa saja, tenang, dia ngaku kalau dia punya utang Rp 1 juta ke almarhumah (Bunda Maya), tapi belum bisa bayar," ucap Rican.

"Dia juga ngaku sedih karena almarhumah meninggal tapi belum sempat bayar utang," tambahnya.

Menurut Rican, Karyo pulang setelah istrinya menghubunginya melalui telepon. "Dia pulang setelah istrinya nelpon, nelponnya pakai telepon tetangga. Dikabarin tuh kalau almarhumah meninggal, ya terus dia pulang hari Rabu itu, pagi-pagi," ucap Rican.

Warga sekitar, kata Rican, sebenarnya sudah menaruh kecurigaan terhadap Karyo. Karena Karyo menghilang bersamaan dengan hilangnya Bunda Maya pada Minggu (1/11/2020).

Malam itu, lanjut Rican, Karyo menelepon istrinya yang sedang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid dan pamit pergi ke luar kota karena urusan kerja. "Jadi pas malam Senin itu dia (Karyo) kan nggak ikut ke masjid. Dia nelpon istrinya sekitar jam 10 malam, pamit mau ke Jawa, mau anterin orang, dia kan kerjanya sopir," ucap Rican.

"Warga juga sudah curiga di situ. Dia pergi pas almarhum hilang. Almarhum kan mulai hilang malam itu," imbuhnya.

Kepulangan Karyo ini kemudian diketahui oleh pihak kepolisian. Karyo diamankan ketika belanja di sebuah warung di kawasan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Rabu (4/11/2020). Karyo kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Bunda Maya setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Cibinong.

Kepada polisi, Karyo mengaku nekad menghabisi nyawa Bunda Maya karena sakit hati ditagih utang dan rahasia utangnya diketahui sang istri. Karyo kini masih mendekam dalam tahanan kepolisian. Karyo yang disebut sudah berniat menghabisi nyawa Bunda Maya sejak lama, dijerat dengan pasal berlapis.

"Pelaku sudah kita tangkap, pelaku kita kenakan pasal 338, 340, 365, pasal 351 ayat 2, ancaman hukumannya bisa penjara seumur hidup," sebut Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil.

8 Bulan Kasus Anjani Bee Belum Terungkap

Pelaku pembunuhan sadis terhadap Intan Marwah Sofiyah alias Anjani Bee yang mayatnya ditemukan di parit depan hotel di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (5/3/2020) lalu hingga kini belum bisa terungkap.

Hingga delapan bulan berlalu pelaku pembunuhan perempuan asal Kabupaten Subang itu masih misterius. Padahal berbagai upaya sudah ditempuh polisi untuk mengungkap kasus tersebut.

Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan. Namun belum ada hasil yang bisa mendekatkan pihaknya ke pelaku pembunuhan sadis tersebut.

"Sampai saat ini masih terus kita lakukan penyelidikan dimana, siapa, dan kapan korban dibunuh. Tapi memang belum ada kemajuan yang berarti," ucap Yohannes saat dihubungi detikcom, Jumat (6/11/2020).

Sejumlah saksi mata pun sudah berulangkali diperiksa. Namun sama sekali tidak mengerucut pada siapa pelaku pembunuhan Anjanii Bee.

"Hampir 120 orang kita periksa tapi belum ada yang mengerucut. Kita coba patahkan semua alibi mereka, tapi masih juga belum jelas. Teman dekat, pacar, dan keluarganya sudah kita periksa semua," katanya.

Pihaknya mendapatkan informasi jika sehari sebelum ditemukan tewas Anjanii Bee sempat bertemu dengan seorang pria. Kemudian dilakukan pemeriksaan ke lokasi yang ternyata berada di depan hotel di Kota Bandung.

"Kita sudah cek semua kamar hotel bahkan kita periksa satu-satu daftar tamu yang menginap di hari itu dan hari sebelumnya. Tapi enggak ada yang mengarah ke terduga lelaki yang kami kejar," ucapnya.

Pelaku pembunuhan Anjanii Bee diduga lebih dari satu orang dan sudah sangat terlatih lantaran pembunuhan tersebut dilakukan dengan sangat rapi sampai bisa menyamarkan jejak para pelaku.

"Dugaan kami lebih dari satu orang dan terorganisir. Ada peran-peran berbeda dari para pelaku, mulai dari yang mengeksekusi sampai yang membuang korban. Tapi kami terus lakukan upaya untuk mengungkap kasus ini," tandasnya.

Waspada Angin Kencang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, kilat atau petir di sejumlah daerah Jawa Barat saat pagi menjelang siang dan sore. Prakiraan cuaca ini berlaku selama dua hari ke depan sejak Jumat (6/11) hingga Sabtu (7/11).

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang, kilat/petir di wilayah Jawa Barat," tulis BMKG dalam akun resminya, seperti yang dilihat detikcom, Jumat (7/11/2020).

"Prakiraan cuaca Jawa Barat berlaku mulai hari ini pukul 07.00 WIB hingga Sabtu esok pukul 07.00 WIB," lanjutnya.

Terkait peringatan dini tersebut ditujukan kepada beberapa daerah yang berpotensi hujan angin yakni Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

Bandung Raya juga disebut berpotensi hujan sedang hingga lebat. Ditambah wilayah Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan terakhir Kabupaten Pangandaran.

Prediksi tersebut juga tersebar di berbagai macam kecamatan tiap-tiap daerah. Warga diminta waspada terkait potensi tersebut.

BMKG juga mencatat suhu udara di Jawa Barat secara umum baik di bagian Utara dan Selatan berkisar antara 18-32 derajat Celcius dengan kecepatan angin 10 km/jam. Perlu diketahui pula, kelembaban udara berada di angka 65-95 persen.

145 Santri di Sukabumi Positif Corona

Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman memperbarui data santri Ponpes Al Bayan, Cibadak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ia mengatakan sebanyak 145 santri positif COVID-19 hasil swab.

Andi menjelaskan, data itu bersumber dari hasil swab lembaga berbeda. "(RS Bhayangkara ) 124 orang, Prodia 20 orang dan 1 Labkesda, total 145 orang," kata Andi kepada detikcom, Jumat (6/11/2020).

GTTP dijelaskan Andi akan melakukan langkah lanjutan terkait penambahan tersebut termasuk melakukan isolasi kepada pasien yang terpapar.

"Yang positif harus diisolasi sekarang sedang proses advokasi, peninjauan tempat. Yang negatif akan dilakukan swab kedua, yang hasil positif 124 itu kan ada yang negatif, sedang diisolasi tidak boleh dijemput keluarga akan dilakukan test kedua," jelas Andi.

Diceritakan Andi, jumlah keseluruhan santri yang menjalani swab ada 348 orang santri. Sejumlah upaya juga dilakukan untuk melakukan penanganan-penanganan di lokasi.

"Upaya di lokasi dekontaminasi di lokasi sudah kita lakukan dikerjakan oleh tim satgas kecamatan dalam hal ini Puskesmas Sekarwangi, upaya treatment isolasi mandiri karena kebanyakan OTG dilakukan sementara ini masih proses di Al Bayan. Yang negatif akan dilakukan tes ulang oleh satgas kabupaten," pungkas dia.

Saat ditanya apakah 145 orang tersebut keseluruhan berstatus santri, Andi membenarkan. "Santri semua, untuk pendidik sejumlah 6 orang di test di Labkesda kita lagi menunggu hasil," pungkas dia.

Kepala Dusun di Cianjur Sunat Dana Usaha Mikro

Dana Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Desa Neglasari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga disunat. Mempercepat pencairan menjadi alasan oknum meminta dana hingga Rp 300 ribu dari para penerima manfaat.

Informasi yang dihimpun detikcom, dana 'pelicin' yang diminta oleh kepala dusun tersebut sudah disampaikan saat proses pengajuan dan penyerahan berkas dari para penerima manfaat.

Dana itu pun langsung diserahkan begitu bantuan dicairkan. Bahkan oknum tersebut sampai rela mengantarkan agar bisa langsung mendapatkan uang dari para penerima manfaat.

"Iya diminta uang, saya waktu itu ngasih Rp 300 ribu. Sama dengan yang lain yang juga menerima bantuan BPUM. Katanya untuk biaya pemprosesan agar lebih cepat cair," ujar D (45) salah seorang warga Desa Neglasari Kecamatan Cikalongkulon, Jumat (6/11/2020).

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti uang tersebut hanya untuk kepala dusun atau ada pihak lain yang menerima. "Kalau itu-nya mah tidak tahu, apa untuk dia sendiri atau ada yang dikasih lagi. Yang jelas begitu cari, di bank itu langsung diminta," kata dia.

Senada dengan D, penerima manfaat di kedusunan 2 Desa Neglarasi yang enggan disebutkan namanya mengaku juga mengalami pemotongan oleh oknum kadus.

"Sama dipotong juga Rp 300 ribu. Katanya untuk mempercepat proses pencarian juga," kata dia.

Dia menyayangkan adanya pemotongan tersebut. Sebab rencanya uang itu digunakan untuk pengembangan warung klontong miliknya.

"Warung saya kan warung kecil. Uang ini mau beli barang dagangan yang kurang, biar lengkap. Meski hanya Rp 300 ribu, untuk warung kecil ini ya cukup untuk tambah-tambah. Makanya menyesalkan juga," tuturnya.

Sementara itu Kepala Desa Neglasari Dani Hamdani mengatakan ada sekitar 200 orang warganya yang mendapatkan bantuan untuk pengembangan UMKM di tengah pandemi ini.

Namun sejak awal dia mengingatkan jika tidak ada potongan sepeserpun untuk bantuan ini. Baik sekadar untuk biaya administrasi, apalagi dengan embek-embel pelicin supaya cepat cair.

"Bahkan dalam kegiatan Maulid Nabi beberapa waktu lalu saya sampaikan agar jangan sampai ada potongan. Biarkan penerima manfaat menggunakannya untuk mengembangkan usahanya," kata dia.

Dani mengaku bakal memanggil oknum kepala dusun ataupun oknum lainnya yang diduga melakukan pemotongan tersebut. "Segera akan saya panggil, kalau perlu disanksi tegas jika terbukti," ujarnya.

Halaman 2 dari 5
(bbn/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads