Pemerintah Iran bersumpah akan membangun kembali fasilitas-fasilitas nuklir yang rusak akibat serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) beberapa bulan lalu. Teheran bertekad untuk membangun kembali fasilitas nuklirnya menjadi "lebih kuat dari sebelumnya".
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengklaim serangan Washington telah memusnahkan program nuklir Iran, tetapi tingkat kerusakan sebenarnya masih belum diketahui secara jelas.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, seperti dilansir AFP, Senin (3/11/2025), menegaskan bahwa negaranya "akan membangun (situs-situs yang hancur) lebih kuat dari sebelumnya".
"Dengan menghancurkan bangunan-bangunan... kita tidak akan mundur," tegas Pezeshkian saat berkunjung ke organisasi nuklir Iran pada Minggu (2/11) waktu setempat. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah pada situs web resmi kepresidenan Iran.
Pezeshkian mengatakan bahwa para ilmuwan Iran masih memiliki pengetahuan nuklir yang diperlukan.
Dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataannya itu. Namun pernyataan serupa disampaikan pada Februari lalu sebelum serangan terjadi, dengan Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan membangun kembali situs-situs nuklirnya jika diserang.
Israel melancarkan gelombang pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran pada Juni lalu, memicu perang selama 12 hari yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran, serta area permukiman, yang menewaskan banyak ilmuwan nuklir negara tersebut.
Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan rudal balistik dan drone yang ditargetkan ke kota-kota Israel.
            
            
            
            
            (nvc/ita)