Seorang pria asal Chicago, Amerika Serikat (AS), didakwa atas pembunuhan setelah menembak mati dua staf Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di luar sebuah museum Yahudi di Washington DC. Pria berusia 30 tahun ini mengakui dirinya melakukan penembakan mematikan itu untuk Palestina dan untuk Gaza.
Pelaku penembakan maut itu, seperti dilansir AFP, Jumat (23/5/2025), diidentifikasi bernama Elias Rodriguez (30). Disebutkan jaksa dalam dokumen pengadilan bahwa Rodriguez sempat berteriak "Bebaskan Palestina" ketika ditangkap dan dibawa pergi oleh polisi dari lokasi penembakan di luar Capitol Jewish Museum, yang berjarak 1,6 kilometer dari Gedung Putih, pada Rabu (21/5) tengah malam.
"Saya melakukannya untuk Palestina, saya melakukannya untuk Gaza," kata Rodriguez kepada petugas kepolisian yang mengamankannya.
Rodriguez yang berasal dari Chicago ini telah dihadirkan dalam sidang perdana yang digelar pada Kamis (22/5) waktu setempat, setelah dijerat dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan dakwaan pembunuhan pejabat asing.
Jika terbukti bersalah, Rodriguez bisa terancam hukuman mati.
Jaksa interim pada Distrik Columbia, Jeanine Pirro, mengatakan kepada wartawan bahwa otoritas berwenang menyelidiki penembakan mematikan itu "sebagai aksi terorisme dan sebagai kejahatan kebencian".
"Saya memperkirakan seiring berjalannya waktu... akan ada lebih banyak dakwaan yang ditambahkan," katanya, sembari mengatakan bahwa sidang pendahuluan telah ditetapkan pada 18 Juni mendatang.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Momen Pelaku Penembakan Staf Kedubes Israel Teriak 'Free Palestine'
(nvc/ita)