Otoritas Iran mengeksekusi mati tiga pria yang dinyatakan bersalah terlibat tindak kekerasan dalam unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini yang berujung kerusuhan di negara itu. Ketiga pria itu dinyatakan bersalah telah membunuh seorang polisi dan dua personel pasukan paramiliter Iran saat demo rusuh.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Jumat (19/5/2023), otoritas kehakiman Iran dalam pernyataan via Twitter mengumumkan ketiga pria bernama Majid Kazemi, Saleh Mirhashemi dan Saeed Yaghoubi telah dieksekusi mati di kota Isfahan pada Jumat (19/5) waktu setempat.
Ketiga pria itu dinyatakan bersalah telah membunuh seorang polisi dan dua anggota kelompok paramiliter Basij di Isfahan pada November tahun lalu, saat unjuk rasa marak secara nasional di berbagai wilayah Iran.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) setempat menyebut ketiga pria itu menjadi target tindak penyiksaan, dipaksa mengakui pelanggaran hukum di televisi dan tidak menjalani proses hukum yang adil.
Eksekusi mati itu tetap dilakukan Teheran meskipun pada Kamis (18/5) waktu setempat. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyerukan kepada Iran untuk tidak melakukan eksekusi mati terhadap tiga pria itu.
Ketiga pria itu, pada Rabu (17/5) waktu setempat, meminta dukungan publik melalui surat yang ditulis tangan berbunyi: "Jangan biarkan mereka membunuh kami."
Unjuk rasa antipemerintah meluas di berbagai wilayah Iran setelah kematian Amini pada September tahun lalu. Amini yang berusia 22 tahun itu meninggal beberapa hari setelah ditahan polisi moral atas dugaan melanggar aturan wajib berhijab yang berlaku di negara itu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/idh)