Militer Amerika Serikat (AS) dihantam serangan sejumlah roket di wilayah Suriah. Serangan roket ini diduga merupakan balasan untuk serangan udara yang dilancarkan AS terhadap milisi pro-Iran di Suriah dan Irak pada akhir pekan.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/6/2021), militer AS dalam pernyataannya menyebut tidak ada laporan korban luka akibat serangan roket tersebut. Belum diketahui pihak atau kelompok yang bertanggung jawab atas serangan roket terhadap tentara AS tersebut.
Juru bicara militer AS, Kolonel Wayne Marotto, menuturkan bahwa pasukan AS di Suriah merespons serangan roket itu dengan melepas tembakan ke posisi-posisi peluncuran roket, sebagai pertahanan diri.
"Tidak ada korban luka (dari pihak AS) dan kerusakan sedang ditaksir," tutur Marotto merujuk pada serangan roket di Suriah.
Dia tidak menyebut lebih soal siapa yang diduga bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara AS itu.
Namun sejumlah sumber di Deir al Zor, Suriah bagian timur, menuturkan bahwa sebuah kelompok milisi yang didukung Iran melepaskan sejumlah tembakan artileri ke arah sekitar ladang minyak Al Omar, yang diketahui dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.
Serangan roket terhadap tentara AS ini menggarisbawahi risiko eskalasi dan batasan kekuatan militer AS untuk mengendalikan milisi yang didukung Iran, yang oleh AS disalahkan atas serentetan serangan drone terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.
Simak video 'Dalih 'Defensif' AS Usai Serangan Udara ke Irak':
(nvc/ita)