Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Jun 2025 22:06 WIB
Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS
Foto: Bendera Korea Utara (Ed JONES/AFP/File).
Jakarta -

Pemerintah Korea Utara (Korut) akhirnya angkat bicara usai Amerika Serikat (AS) dan Israel melancarkan serangan ke Iran. Korut mengutuk keras serangan itu.

Dirangkum detikcom, Senin (23/6/2025), Pemerintah Korut mengutuk keras serangan yang dilancarkan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Pyongyang menyebut serangan Washington itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemerintah Korut juga menyalahkan "keberanian Israel yang sembrono" sebagai penyebab ketegangan memuncak di kawasan Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Republik Demokratik Rakyat Korea mengutuk keras serangan terhadap Iran oleh AS yang sangat melanggar Piagam PBB soal menghormati kedaulatan," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, seperti dikutip media pemerintah Pyongyang dan dilansir AFP.

Juru bicara yang tidak disebut namanya itu menyebut ketegangan regional yang sedang berlangsung merupakan "produk tak terelakkan yang disebabkan oleh keberanian Israel yang sembrono".

AS Serang Iran

North Korean often uses military parades to show off its latest weapons Ed JONES AFP/File Foto: Bendera Korea Utara (Ed JONES/AFP/File).
Disebutkan juga oleh juru bicara itu bahwa Israel "telah mempromosikan kepentingan sepihak melalui gerakan perang tanpa henti dan ekspansi wilayah".

Pernyataan ini menandai komentar pertama Korut, yang memiliki senjata nuklir, tentang serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan.

Presiden AS Donald Trump, pada Minggu (22/6), menyebut serangan negaranya telah "menghancurkan" program nuklir Iran. Namun Washington bersikeras mengatakan mereka tidak berniat untuk menggulingkan pemerintah Teheran.

"Kerusakan besar terjadi pada semua lokasi nuklir di Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Pemusnahan adalah istilah yang akurat!" sebut Trump dalam pernyataan via media sosial, tanpa membagikan citra satelit yang dimaksudnya.

Korut diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir dan berbagai sistem pengiriman saat berhadapan dengan Korea Selatan (Korsel) dan sekutu utamanya, AS, yang menempatkan sekitar 30.000 tentara di Semenanjung Korea.

Korut dan Korsel secara teknis masih berperang, karena Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.

Tonton juga "Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal" di sini:

Halaman 2 dari 2
(whn/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads