Pria Inggris Akui Tabrak Parade Juara Liverpool hingga Lukai 134 Orang

Pria Inggris Akui Tabrak Parade Juara Liverpool hingga Lukai 134 Orang

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 26 Nov 2025 20:50 WIB
Forensic officers work near the site of an incident where a car plowed into a crowd of Liverpool fans during a parade celebrating their sides Premier League soccer title, in central Liverpool, Britain, May 27, 2025. REUTERS/Phil Noble
Foto: REUTERS/Phil Noble
Jakarta -

Pria Inggris bernama Paul Doyle menjalani persidangan usai menabrakkan mobilnya ke parade kemenangan Liverpool pada Mei 2025 yang lalu hingga menyebabkan ratusan orang terluka. Paul mengaku sengaja menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan orang.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/11/2025), Paul Doyle awalnya menyangkal 31 dakwaan, termasuk menyebabkan luka parah dengan sengaja, melukai dengan sengaja, pengkhianatan, dan mengemudi dengan berbahaya, dalam insiden tersebut.

Pada hari kedua persidangan, Doyle, terisak-isak di ruang sidang saat dia memasukkan pengakuan bersalahnya untuk setiap dakwaan. Dia akan dijatuhi hukuman pada 15 Desember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakim Andrew Menary mengatakan kepadanya untuk mempersiapkan diri menghadapi hukuman penahanan yang cukup lama. Doyle, yang juga mantan anggota militer Inggris, menabrakkan mobil Ford Galaxy Titanium miliknya ke sejumlah orang saat mereka meninggalkan parade 26 Mei untuk merayakan kemenangan Liverpool.

Menurut Kepolisian Merseyside, setidaknya 134 orang terluka, termasuk bayi, anak-anak dan orang dewasa. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun 50 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Polisi menyatakan bahwa insiden tersebut bukanlah terorisme. Namun, situasi dari serangan yang dituduhkan masih belum jelas.

Sarah Hammond, jaksa penuntut utama Crown Prosecution Service, mengatakan bahwa Doyle mengakui sengaja menabrak kerumunan orang itu. Rekaman dashcam dari kendaraannya menunjukkan, alih-alih menunggu menunggu parade lewat, Doyle dengan sengaja mengendarai mobil ke arah mereka.

"Mengemudikan kendaraan ke kerumunan orang adalah tindakan kekerasan yang diperhitungkan," kata Sarah Hammond.

"Ini bukan kelalaian sesaat yang dilakukan oleh Paul Doyle - ini adalah pilihan yang dibuatnya hari itu dan mengubah perayaan menjadi kekacauan," imbuhnya.

(wnv/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads