Iran Ancam Blokir Inspeksi PBB ke Pembangkit Nuklirnya

Iran Ancam Blokir Inspeksi PBB ke Pembangkit Nuklirnya

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 13:33 WIB
Krisis nuklir Iran: Apa rencana Iran di balik niat meningkatkan pengayaan uranium hingga kemurnian 20%?
fasilitas nuklir Iran (Foto: BBC World)
Jakarta -

Iran bertekad untuk menutup akses inspeksi pengawas nuklir Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) ke pembangkit nuklirnya mulai pekan depan. Penutupan akan dilakukan jika Amerika Serikat tidak juga kembali ke kesepakatan nuklir 2015.

Seperti dilansir Arab News, Selasa (15/2/2021), ancaman itu adalah langkah terbaru Iran terkait Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), kesepakatan untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.

Sejak Iran melanggar perjanjian dengan meningkatkan pengayaan uraniumnya, AS menarik diri dari kesepakatan JCPOA dan kembali menerapkan sanksi ke Iran pada 2018. Pengganti Trump, Joe Biden mengatakan AS ingin kembali ke kesepakatan nuklir itu, tetapi Iran harus lebih dulu menunjukkan kepatuhan nuklirnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam protokol tambahan untuk JCPOA, Iran setuju bahwa inspektur dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat melakukan kunjungan mendadak ke fasilitas nuklirnya untuk memeriksa kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut.

"Jika orang lain tidak memenuhi kewajiban mereka hingga 21 Februari, pemerintah berkewajiban untuk menangguhkan implementasi sukarela dari protokol tambahan tersebut. Semua langkah ini dapat dibatalkan jika pihak lain mengubah sikap dan menghormati kewajibannya," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada Senin (15/2).

ADVERTISEMENT

Meski Iran mengambil sikap keras terhadap AS, para pejabatnya mengakui sanksi yang dijatuhkan AS telah melumpuhkan ekonomi negara, dan mungkin akan terpaksa untuk berkompromi dengan kepatuhan terhadap JCPOA.

Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan Iran mungkin saja akan mencoba membuat bom. Hal itu dilakukan akibat adanya tekanan berkelanjutan dari negara-negara Barat.

Pejabat-pejabat Iran lainnya pada hari Senin (15/2) menegur Alavi karena ancaman terselubung yang disampaikannya itu.

Simak juga video 'Reaksi Iran terhadap Kebijakan Joe Biden':

[Gambas:Video 20detik]



"Posisi Iran tetap tidak berubah. Kegiatan nuklir Iran selalu damai dan akan tetap damai," tegas Kementerian Luar Negeri Iran.

Analis politik Arab Saudi Dr. Hamdan Al-Shehri mengatakan kepada Arab News bahwa pihaknya akan memantau situasi Iran karena melihat eskalasi bertahap dari pihak Iran.

"Baru-baru ini mereka mengatakan telah meningkatkan jumlah sentrifugal dan memperkaya uranium hingga 20 persen, yang berbahaya. Kemudian kami mendengar bahwa Iran telah mulai memproduksi logam uranium, dan itu adalah bahaya lainnya. Dan hanya beberapa hari yang lalu, Iran mengatakan mungkin akan 'terpojok' untuk membuat senjata nuklir," kata Al-Shehri.

"Mencegah inspektur IAEA melakukan tugasnya adalah bukti bahwa Iran menyembunyikan sesuatu, dan bermaksud mengumumkan bahwa mereka memiliki bom nuklir," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads