Seperti dilansir AFP, Jumat (18/12/2020), OKI yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim diketahui sering menangani kasus-kasus di mana mereka meyakini umat Muslim dianiaya, mengkritik Israel dan, atas permintaan Pakistan, mengkritik India.
Namun, organisasi yang berbasis di Arab Saudi ini belum menyuarakan kekhawatiran soal situasi di Xinjiang, China bagian barat, di mana menurut kelompok-kelompok HAM, lebih dari 1 juta warga Muslim Uighur dan warga Muslim berbahasa Turki lainnya ditahan di kamp-kamp sebagai bagian dari upaya menghapus tradisi Islam dan mengintegrasikan masyarakat secara paksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Macron Positif Corona, Pemimpin Eropa Bergegas Jalani Tes
Para pemimpin negara-negara Eropa juga pejabat tinggi Uni Eropa bergegas menjalani tes virus Corona (COVID-19) setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dinyatakan terinfeksi. Sebabnya, Macron dinyatakan positif Corona usai menggelar serangkaian pertemuan dan rapat dengan para petinggi negara Eropa.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/12/2020), Macron yang akan berusia 43 tahun pada Senin (21/12) mendatang, kini tengah menjalani isolasi mandiri di area retreat kepresidenan La Lanterne, dekat Istana Versailles. Dia tetap menjalankan tugas kepresidenan namun dari jarak jauh.
Istri Macron, Brigitte, telah menjalani tes dan dinyatakan negatif Corona, namun dia tetap akan melakukan isolasi mandiri. Saat ini, Brigitte berada di Istana Elysee di pusat kota Paris.
- Putin Bicara Soal Publikasi Kartun Nabi dan Pemenggalan di Prancis
Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara mengenai perdebatan seputar kebebasan berbicara dan hak-hak umat beragama. Dikatakannya, benturan budaya merupakan masalah eksistensial di negara-negara Barat.
Menanggapi pertanyaan dari jurnalis saat konferensi pers akhir tahun pada hari Kamis (17/12) waktu setempat, Putin mengatakan ada keseimbangan yang baik antara mengekspresikan diri dan menghina perasaan seluruh kelompok orang.
"Di mana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain?" tanya Putin seperti dilansir media Russia Today (RT), Jumat (18/12/2020).
(ita/ita)