Para pemimpin negara-negara Eropa juga pejabat tinggi Uni Eropa bergegas menjalani tes virus Corona (COVID-19) setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dinyatakan terinfeksi. Sebabnya, Macron dinyatakan positif Corona usai menggelar serangkaian pertemuan dan rapat dengan para petinggi negara Eropa.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/12/2020), Macron yang akan berusia 43 tahun pada Senin (21/12) mendatang, kini tengah menjalani isolasi mandiri di area retreat kepresidenan La Lanterne, dekat Istana Versailles. Dia tetap menjalankan tugas kepresidenan namun dari jarak jauh.
Istri Macron, Brigitte, telah menjalani tes dan dinyatakan negatif Corona, namun dia tetap akan melakukan isolasi mandiri. Saat ini, Brigitte berada di Istana Elysee di pusat kota Paris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Macron positif Corona ini membuat para pemimpin dan petinggi negara-negara Eropa menjalani tes Corona masing-masing. Diketahui bahwa sebelum dinyatakan positif, Macron menghadiri seluruh pertemuan, kecuali dua pertemuan, dengan pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia, pekan lalu. Pertemuan itu membahas berbagai isu, mulai dari perubahan iklim, anggaran uni Eropa hingga soal Turki.
Pejabat kepresidenan Prancis menyatakan bahwa hampir pasti Macron tertular Corona saat menghadiri pertemuan dengan para pemimpin negara Eropa itu, jika merujuk pada waktu kemunculan gejala-gejala yang dirasakan Macron. Menurut pejabat kepresidenan Prancis, Macron mengalami kelelahan dan batuk-batuk.
Dalam pertemuan dengan pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa, Macron tampak bergabung dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan pejabat tinggi lainnya dalam sebuah ruang pertemuan. Pada momen itu semua pemimpin tampak memakai masker masing-masing.
Pemerintah Jerman dalam pernyataan terpisah menyatakan Merkel telah dites dan dinyatakan negatif Corona usai menghadiri pertemuan Uni Eropa itu.