Puluhan ribu orang yang merupakan pendukung oposisi pemerintah Pakistan ikut dalam unjuk rasa besar-besaran di kota Karachi. Unjuk rasa ini merupakan bagian dari kampanye melengserkan Perdana Menteri (PM) Imran Khan, yang dituding gagal menangani perekonomian yang semakin memburuk.
Seperti dilansir Reuters, Senin (19/10/2020), sembilan partai oposisi utama membentuk platform gabungan yang disebut Gerakan Demokratik Pakistan (PDM) sejak bulan lalu dan memulai kampanye nasional melawan pemerintahan PM Khan. Unjuk rasa terbaru digelar di Karachi pada Minggu (18/10) waktu setempat.
Unjuk rasa besar-besaran ini digelar saat perekonomian Pakistan -- yang telah memburuk akibat pandemi virus Corona (COVID-19) -- berjuang dengan inflasi dua digit dan pertumbuhan negatif. Oposisi menyalahkan pemerintahan PM Khan atas situasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintahan PM Khan yang berlangsung selama dua tahun juga diwarnai peningkatan sensor dan penindakan keras terhadap setiap perbedaan pendapat, kritikan dan pemimpin oposisi.
"Inflasi telah mematahkan punggung warga miskin yang memaksa banyak orang mengemis untuk bisa memberi makan anak-anak mereka," ucap salah satu demonstran bernama Faqeer Baloch (63) yang ikut unjuk rasa di Karachi.
"Sudah saatnya pemerintahan ini pergi sekarang," tegasnya, saat kerumunan massa meneriakkan slogan 'Ayo Imran pergi!'.