Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 28 Nov 2024 17:39 WIB
Policemen fire tear gas shells to disperse supporters of the Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) party during a protest demanding the release of former prime minister Imran Khan, at the Red Zone area in Islamabad on November 26, 2024. Pakistani protesters demanding the release of ex-prime minister Imran Khan on November 26 killed four members of the nations security forces, the government said, as the crowds defied police and closed in on the capitals centre. (Photo by Aamir QURESHI / AFP)
Polisi Pakistan menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang menuntut mantan PM Imran Khan dibebaskan (AFP/AAMIR QURESHI)
Islamabad -

Kepolisian Pakistan menangkap hampir 1.000 demonstran yang menggelar aksi protes di ibu kota Islamabad, untuk menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan dari penjara. Aksi demonstran pendukung Khan ini sempat memicu bentrokan dengan personel keamanan Pakistan.

Khan yang dipenjara sejak Agustus 2023, dijerat puluhan kasus hukum yang diklaim olehnya sebagai rekayasa demi mencegah dia kembali berkuasa. Sejak pemilu digelar pada Februari lalu, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang didirikan Khan menantang pemerintah dengan menggelar unjuk rasa rutin.

Namun unjuk rasa pada Selasa (26/11) waktu setempat tercatat sebagai yang terbesar yang pernah berlangsung di Islamabad sejak pemilu lalu. Lebih dari 10.000 demonstran membanjiri ibu kota Pakistan, menentang lockdown dan larangan pertemuan publik yang diberlakukan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan pun terjadi antara para demonstran dengan sekitar 20.000 personel pasukan keamanan Pakistan yang dikerahkan untuk membubarkan mereka.

Inspektur Kepolisian Islamabad Jenderal Ali Nasir Rizvi, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), mengatakan sedikitnya 954 demonstran telah ditangkap antara Minggu (24/11) hingga Selasa (26/11) waktu setempat, ketika massa bergerak dalam jarak 1,6 kilometer dari alun-alun umum di Islamabad yang ingin mereka duduki.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Pakistan melaporkan setidaknya satu polisi dan empat personel paramiliter tewas selama unjuk rasa berlangsung di ibu kota, sebelum jalan raya utama dibersihkan oleh pasukan keamanan bersenjatakan gas air mata dan tongkat pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

Saksikan juga video: Pakistan Memanas, Massa Turun ke Jalan Protes Kecurangan Pemilu

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan dalam pernyataannya bahwa pasukan keamanan telah "dengan berani memukul mundur para demonstran". Namun pihak PTI memberitahu para aktivis di media sosial soal penangguhan unjuk rasa "untuk sementara waktu".

Perdana Menteri (PM) Shehbaz Sharif menyebut aksi protes itu sebagai aksi "ekstremisme".

Sejak Minggu (24/11), para menteri dalam pemerintahan Sharif menggelar konferensi pers rutin di Islamabad dan bersumpah tidak akan memberi ampun kepada para demonstran yang datang ke ibu kota.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads