"Ketika kita melihat apa yang dilakukan di tempat-tempat lainnya di dunia, kami percaya bahwa dua atau tiga pekan lockdown di Istanbul akan menjadi langkah yang bisa menurunkan jumlah kasus, dan atau kematian," imbuhnya.
"Keputusan ini harus diambil oleh kabinet, oleh presiden. Insya Allah, lockdown akan diumumkan," ujar Imamoglu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah permintaan untuk lockdown ini telah disampaikan kepada Erdogan, Imamoglu menjawab: "Saya telah meminta (untuk panggilan telepon) dengan presiden namun saya belum mendapat kabar darinya."
Sejak terpilih menjadi wali kota pada Juni 2019 lalu, Imamoglu dari partai oposisi, CHP dianggap sebagai penantang utama Erdogan untuk pemilihan presiden mendatang. Imamoglu dan pemerintah pusat kerap kerap menunjukkan ketidaksesuaian, yang makin terlihat jelas saat pandemi virus corona ini.
Bahkan hubungan Imamoglu dengan Erdogan makin memanas. Contohnya, pekan ini Imamoglu meluncurkan kampanye donasi "Kita akan Berhasil Bersama" untuk membantu penduduk miskin dengan uang tunai dan barang-barang kebutuhan.
Namun kampanye itu disebut ilegal oleh Erdogan, yang juga telah meluncurkan kampanye "Solidaritas Nasional" untuk menggalang dana dan menyerukan para pengusaha dan warga kaya untuk menyumbang. Erdogan juga telah menyumbangkan sebagian gajinya untuk kampanye tersebut.
Erdogan menyebut kampanye Imamoglu sebagai gagasan yang memberikan kesan adanya "negara dalam negara."
(ita/ita)