Badan Gizi Nasional (BGN) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'amun, Kabupaten Serang. BGN menyebut masih banyak anak Indonesia yang belum mendapat gizi seimbang.
Peresmian dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, Gubernur Banten Andra Soni, dan Kapolda Banten Brigjen Hengki di di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'amun, Kabupaten Serang, Jumat (22/8/2025).
"Program SPPG ini bukan hanya soal memberi makan bergizi, tetapi juga investasi besar untuk masa depan bangsa. Saat ini 60% anak masih belum mendapat akses gizi seimbang, bahkan banyak yang tidak mampu membeli susu," ujar Dadan.
Ia menambahkan, SPPG ini akan membantu anak-anak untuk mendapatkan gizi yang baik. Pemerintah, katanya, ingin membentuk anak Indonesia yang cerdas untuk masa depan yang lebih baik.
"Karena itu, melalui SPPG kita memastikan anak-anak dari PAUD hingga SMA dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga 20 tahun mendatang mereka siap menjadi tenaga kerja produktif yang berkualitas," katanya.
Ia optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mendukung Indonesia Emas 2045. Karena itu, semua pihak akan berkolaborasi untuk menyukseskannya.
"Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi masyarakat, kita optimistis program ini akan menjadi fondasi penting menuju Generasi Indonesia Emas 2045," kata Dadan.
Sementara itu, Kapolda Banten Brigjen Hengki menyebut SPPG dibutuhkan kehadirannya di daerah-daerah. Ia berharap SPPG ini mampu membantu anak-anak Indonesia mendapat gizi yang baik.
"Polri sangat mendukung program ini karena kesehatan dan pemenuhan gizi adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang kuat. Dengan adanya SPPG, diharapkan masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi muda, bisa tumbuh sehat sehingga mampu menjadi penerus bangsa yang unggul," ujarnya.
Tonton juga video "Tak Semua Anggaran Makan Gratis Rp 335 T 2026 Dialokasikan di BGN" di sini:
(aik/whn)