Kronologi ini kami susun berdasarkan keterangan polisi sampai Senin (21/11) kemarin. Berikut adalah urutan peristiwa terkait empat orang sekeluarga tewas sampai mengering di rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, di markasnya, Jakarta. Dia mengatakan kasus ini masih bak puzzle, belum ada kesimpulan. Kasus ini akan terus ditelusuri.
"Ini belum merupakan suatu kesimpulan, tapi perkembangan proses penyelidikan," kata Hengki di hadapan para wartawan.
Kronologi yang diketahui sejauh ini
Menjual barang-barang di rumah
Keluarga di Kalideres ini menjual barang-barang yang ada di rumahnya, termasuk mobil, AC, kulkas, blender, hingga televisi.
Hendak jual rumah Rp 1,2 M
Keluarga di Perumahan Citra Garden I Extention, Kalideres, Jakarta Barat itu hendak menjual rumahnya. Mereka mencari mediator atau makelar. Rumah itu dijual senilai Rp 1,2 miliar. Saat itu, Budiyanto Gunawan atau Si Om dalam keluarga itu menjadi pihak yang aktif menghubungi mediator jual beli rumah.
Budiyanto langsung menyerahkan sertifikat asli ke mediator. Namun demikian, rumah tidak laku-laku. Sertifikat dikembalikan dari mediator ke Budiyanto.
13 Mei: Pegawai koperasi simpan pinjam datang ke rumah
Budiyanto dibantu mediator tadi menghubungi pegawai koperasi simpan pinjam. Budiyanto ingin menggadaikan rumah senilai Rp 1,2 M tersebut ke koperasi simpan pinjam. Datanglah pegawai koperasi simpan pinjam itu ke rumah Budiyanto.
"Begitu membuka gerbang, langsung terasa bau busuk yang luar biasa, pada 13 Mei," kata Hengki menceritakan impresi indera penciuman si pegawai koperasi saat itu.
Anak sebut ibu masih hidup
Pegawai koperasi memeriksa sertifikat rumah itu yang tertera atas nama Renny Margaretha. Dian mengatakan, Renny Margaretha yang merupakan ibunya sedang tidur di dalam kamar, yakni kamar berbau busuk yang gelap dan tak boleh dinyalakan lampunya.
Renny ada di dalam kamar gelap nan bau busuk. Dian setiap hari masih diberi minum susu dan disisiri.
"Rambutnya rontok semua ini," kata Hengki menceritakan kepada para wartawan di depannya.
Pegawai Koperasi melihat Dian bengong-nangis
Di rumah berbau busuk itu, dia melihat sosok Dian Febbyana, perempuan berusia 42 tahun yang merupakan putri dari Renny (68). Dian terlihat banyak melamun dan menangis.
"Itu tadi kalau disampaikan pihak saksi seperti banyak bengongnya, kemudian menangis dan menganggap ibunya tetap hidup, tiap hari dikasih minum susu, dimandikan, seperti itu," kata Hengki.
Simak video 'Tim Dokter Lakukan Autopsi Psikologis Pada Sekeluarga Tewas di Kalideres':
Selanjutnya, pegawai koperasi teriak kaget melihat mayat Renny!:
(dnu/dnu)