Polisi Periksa 23 Saksi Kasus Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres

Polisi Periksa 23 Saksi Kasus Keluarga Tewas 'Mengering' di Kalideres

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Senin, 21 Nov 2022 21:57 WIB
Dua orang pria yang mengaku anggota polisi mendatangi rumah lokasi penemuan sekeluarga tewas mengering di Kalideres, Jakbar, untuk memutus aliran listrik. (Rumondang N/detikcom)
TKP penemuan mayat sekeluarga di Kalideres. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Polisi terus mendalami kasus empat jenazah sekeluarga 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat. Polisi telah memeriksa 23 saksi dalam kasus ini.

Hal itu disampaikan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi. Dia mengatakan, dari sejumlah saksi itu, terdapat pihak keamanan lingkungan (sekuriti), ketua RT, hingga para tetangga.

"Dua puluh tiga saksi (dimintai keterangan) banyak sekali, saksi-saksi terkait. Sekuriti, Ketua RT, tetangga," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Hengki mengatakan polisi mendalami aktivitas keempat jenazah tersebut sebelum meninggal. Materi pendalaman itu antara lain soal penggunaan BPJS hingga transaksi korban.

"Kita sampai telusuri yang bersangkutan pernah berobat, BPJS digunakan atau tidak, yang bersangkutan belanja ke mana, tanggal berapa terakhir tertangkap CCTV, yang bersangkutan belanja di mana," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkap saat ini polisi telah mendapatkan seluruh data dan informasi yang bakal membuat terang perkara itu. Namun dia tidak bakal merincikan apa saja temuan polisi dalam waktu dekat.

"Kami sudah dapat datanya dan kami akan mencari keidentikan metode penyelidikan satu sama lain untuk mengarah pada suatu kesimpulan, tapi tidak akan kami bongkar semua sekarang," ungkap Hengki.

Sebelumnya diberitakan, Kombes Hengki Haryadi menyebut keluarga itu sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar. Hengki menyatakan pihaknya kemudian melakukan penelusuran lewat rekam jejak digital.

"Kami temukan beberapa pihak dihubungi korban, kami temukan beberapa petunjuk," ujar Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11).

Dia mengatakan salah satu nomor yang dihubungi adalah mediator jual beli rumah. Menurutnya, ada rencana penjualan rumah keluarga tersebut.

"Salah sau nomor ini kami telusuri, kami ambil keterangan saksi. Akhirnya kita peroleh tiga orang saksi penting, ternyata satu orang ini adalah mediator jual beli rumah," ujarnya.

Dia mengatakan saksi tersebut mengajak rekannya yang sama-sama mediator jual beli rumah. Hengki menyebutkan orang yang menghubungi mediator jual beli rumah itu adalah salah satu korban tewas, yakni Budiyanto.

"Salah satu saksi, dia mengajak rekannya sama-sama mediator penjualan rumah dan saat tu salah satu penghuni atau yang meninggal atas nama almarhum Budiyanto untuk jual rumah tersebut," ujarnya.

Sebagai informasi, empat orang sekeluarga yang tewas di Kalideres itu adalah Rudiyanto Gunawan (71) yang berstatus sebagai ayah, Renny Margaretha (68) yang berstatus ibu, Dian Febbyana (42) yang berstatus anak dan adik Rudi atau om bernama Budiyanto Gunawan (69).

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads