Cerita Prof Yohanes Surya Ajarkan Matematika-Etika ke Aprilio Manganang

Cerita Prof Yohanes Surya Ajarkan Matematika-Etika ke Aprilio Manganang

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 14 Apr 2021 17:53 WIB
Profesor Yohannes Surya
Foto: Profesor Yohannes Surya (Syailendra)
Jakarta -

Fisikawan Profesor Yohanes Surya diberi kepercayaan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk membuat Serda Aprilio Perkasa Manganang mampu secara akademis. Setelah dua pekan belajar dengan metode yang dikenalkan oleh Yohanes Surya, Aprilio Manganang disebut kini mahir perkalian dan penjumlahan.

"Saya lihat sebenarnya orang ini tidak bodoh, dia pintar karena dia bisa jadi juara voli. Itu menandakan dia punya intelektual yang bagus," kata Yohanes kepada detikcom, Rabu (14/4/2021).

Berdasarkan cerita Yohanes Surya, Serda Aprilio mengaku tak sekolah dan tak ada yang mengajari dia tentang pengetahuan dasar. Oleh sebab itu Yohanes Surya membuat program belajar selama 4,5 bulan untuk Aprilio Manganang, agar prajurit TNI AD itu menguasai materi matematika penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tanya, 'Kenapa kamu bisa gini?', karena dia nggak sekolah dan nggak ada yang mengajari dia. Ya wajar kalau gitu menurut saya. Nah kemarin saya treatment, yang pertama adalah penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian, paling basic," ucap Yohanes Surya.

"Kalau seseorang sudah kuasai empat topik tadi, itu bisa dikatakan nanti logikanya berkembang. Saya sudah ajarkan penjumlahan dan perkalian. Hampir dua minggu ini dia sudah mempelajari itu dan dia hitung sudah cepat sekali sekarang. Dan bukan hanya cepat, kami beri dia soal logika dan soal-soal olimpiade matematika (tingkat) SD (sekolah dasar)," imbuh Yohanes Surya.

ADVERTISEMENT
Aprilia Manganang, dulu pevoli putri kini tentara priaSerda Aprilio Perkasa Manganang (Instagram @manganang92)

Yohanes Surya dengan percaya diri membanggakan kemampuan penjumlahan dan perkalian Serda Aprilio Manganang. Menurut Yohanes Surya, pria asal Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), itu menyerap pelajaran dengan cepat.

"Dia mengerti logikanya, ternyata kemampuannya bagus. Cepat banget (menyerap pelajaran). Coba tes dia misalnya 457 + 386, dia bisa cepat sekarang hitungnya. Dan 27 x 36 , dia bisa cepat hitungnya dalam dua minggu. Tadinya hitung perkalian 8 x 9, eeee... nggak bisa. Jadi waktu pertama kali itu tidak bisa apa-apa soal matematika," jelas Yohanes Surya.

Apa yang Yohanes Surya lakukan terhadap Serda Aprilio Manganang sama seperti yang dia lakukan ke anak-anak Papua asuhannya. "Setiap hari kami treat dengan soal-soal olimpiade SD, yang butuh mikir, jadi banyak pakai logika. Kami latih seperti itu sehingga intelektualnya berkembang cepat. Itu yang seperti saya pernah ajarkan ke anak-anak Papua, pakai soal-soal olimpiade, jadi kemampuan dia jadi bagus banget," lanjut Yohanes Surya.

Setelah menguasai materi matematika penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian, Serda Aprilio akan dibuat mahir menghitung pecahan desimal. Hal itu, lanjut Yohanes Surya, cukup untuk menjadikan seseorang pintar saat mempelajari materi-materi pelajaran lainnya.

"Step kedua nanti kami akan ajarkan pecahan desimal. Kalau pecahan desimal sudah, nanti kalau dia mau belajar pelajaran apa, gampang. Kunci pendidikan, kalau anak mau jago itu dia cukup belajar kali, bagi, tambah, kurang, desimal. Dia kuasai itu, itu sudah jago. Saat ini anak-anak takut matematika, karena perkaliannya nggak bisa. Kenapa nggak bisa, karena cara mengajarnya," ungkap Yohanes Surya.

"Metode dan cara mengajar yang membuat anak ketakutan dengan matematika. Kalau tertekan, tidak efektif tentunya, mengurangi daya pikir anak. Orang yang karena tak bisa berhitung, tak bisa matematika membuat orang rendah diri, self esteem-nya kurang," tambah Yohanes Surya.

Baca cara Yohanes Surya ajari Aprilio Manganang soal etika di halaman selanjutnya.

Simak juga 'Blak-blakan Aprilio, Jago Voli Jadi Koki Jenderal':

[Gambas:Video 20detik]




Soal Pelajaran Etika

Yohanes Surya menuturkan pelajaran etika juga bisa didapat dari matematika, contohnya tentang kejujuran. Kemudian sopan santun.

"Pertama dia belajar jujur, kan kita ajari juga istilahnya belajar itu nggak boleh cheating. Jadi kita ajari, dia kalau memang bisa bilang bisa, nggak bisa ya nggak bisa, ngerti bilang ngerti. Kita menanamkan etika ke dia untuk belajarlah jadi orang jujur. Jadi kami ajarkan (matematika) sambil ajarkan etika, sopan santun," terang Yohanes Surya.

"Kalau mau bertanya misalnya, jangan langsung tapi ada caranya. Misalnya 'kamu ngomong nggak boleh kasar'. Saya juga pesankan ke para pengajar, kita juga sebagai guru harus mencerminkan etika itu," tutur Yohanes Surya.

Terlepas dari bimbingannya kepada Aprilio Manganang, Yohanes Surya berharap ke depan Indonesia memiliki gerakan pandai berhitung. Dengan begitu, Yohanes optimistis setiap orang anak menjadi pandai berhitung.

"Saya bayangkan kalau Indonesia ini bikin gerakan pandai berhitung, semua anak harus pandai berhitung kali, bagi, tambah, kurang, pecahan desimal. Wah dahsyat, belajar apa juga bisa. saya pengin sekali di Indonesia ada gerakan berhitung," tutup Yohanes.

Serda (K) Aprilia Manganang didampingi oleh KASAD Andika Perkasa dan Isteri KASAD Heti Andika Perkasa menghadiri persidangan secara daring dari Pengadilan Negeri Tondano atas kasus pengajuan pergantian jenis kelamin dan pergantian nama di Mabes Angkatan Darat, Jakarta, Jumat (19/3/2021).Serda Aprilio Perkasa Manganang (Grandyos Zafna/detikcom)
Halaman 2 dari 2
(aud/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads