Fisikawan Indonesia Profesor Yohanes Surya memberikan tugas pertama kepada Serda Aprilio Perkasa Manganang, yang menjadi anak didiknya. Tugas pertama bagi Aprilio adalah mempelajari video Prof Yohanes mengajar aritmetika.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aritmetika artinya pengkajian bilangan bulat positif melalui penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta pemakaian hasilnya dalam kehidupan sehari-hari.
"Mungkin besok asisten saya bawa video saya ngajar tentang kali, bagi, tambah, kurang, pecahan desimal. Tolong dipelajari, dalam 5 hari paling tidak sudah ada hasil," kata Prof Yohanes kepada Aprilio Manganang di RSPAD Gatot Soebroto seperti dilihat detikcom di YouTube TNI AD, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan Prof Yohanes dan Aprilio Manganang berawal dari keinginan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjadikan Aprilio dan kakaknya, Amasya Manganang, mengatasi ketertinggalan akademisnya. Andika sebelumnya menuturkan masa SMP Aprilio dan Amasya Manganang yang dihabiskan untuk berlatih voli membuat keduanya tertinggal secara akademis.
"Jadi dua ini (Aprilio dan Amasya) tumbuhnya memang tidak sempurna. Dia secara psikologis, dia memulai karier sebagai atlet lebih muda, sejak dia SMP sehingga akademiknya itu tertinggal," ucap Andika kepada Prof Yohanes sebelumnya.
Andika meminta Prof Yohanes mengajari Aprilio Manganang dan kakaknya tentang ilmu pengetahuan dasar agar intelektualitas kedua mantan atlet voli putri nasional itu meningkat.
"Ini yang perlu dikasih program sama Prof. Tapi tidak usah jadi juara (fisika), hanya memberikan foundation agar dia lebih berpengetahuan, lebih bisa berpikir secara intelektual," tutur Andika.
![]() |
Andika juga meminta Prof Yohanes mengajari tentang etika kepada Aprilio dan Amasya Manganang. "Ya diajarin tidak hanya akademik, tapi juga etika," ucap Andika.
Seperti diketahui, Serda Aprilio Manganang sebelumnya bernama Serda Aprilia Santini Manganang. Dia resmi berganti status menjadi laki-laki secara hukum setelah Pengadilan Negeri (PN) Tondano mengabulkan permohonan ubah identitasnya, Jumat (19/3).
Lanang, sapaan akrab Serda Aprilio Perkasa Manganang, hidup selama 28 tahun dalam status sebagai wanita, bahkan dikenal sebagai atlet voli putri nasional. Setelah Jenderal Andika Perkasa memanggil Lanang ke Jakarta dan memeriksakan dirinya ke RSPAD, baru diketahui dirinya mengidap kelainan hipospadia di mana alat kelamin prianya terbentuk tak sempurna sejak lahir.
Lanang kemudian menjalani corrective surgery untuk menyembuhkan kelainannya itu. Tak hanya Lanang, kakaknya yang bernama Amasya Manganang juga menderita kelainan yang sama setelah memeriksakan diri di RSPAD dan menjalani corrective surgery.