Strategi Kampung Tangguh
Strategi Polres Jakarta Pusat dalam mewujudkan Kampung Tangguh ini sebagai program unggulan memberikan implikasi positif, baik terhadap penurunan angka penyebaran COVID-19 maupun dalam ketahanan pangan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kampung Tangguh Jaya yang dibangun di RW-RW zona merah COVID-19 ini, masyarakat bersama aparat TNI-Polri dan Pemkot Jakpus bergotong royong, melakukan upaya ketahanan pangan. Di sisi lain, dibangun ketangguhan dalam kamtibmas.
"Jadi tangguh protokol kesehatan, tangguh pangan, tangguh keamanan. Intinya menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek. Di sini kami menerapkan konsep pemolisian yang berbasis pada masalah, maupun problem oriented policing maupun collaborated policing, artinya kita di sini bersama-sama dengan 3 pilar dan juga komponen masyarakat yang ada," tutur Hengki.
Di dalam program Kampung Tangguh ini, Polres Jakpus juga mewujudkan empathy building dalam rangka ketahanan pangan masyarakat. Pengusaha hingga masyarakat ikut berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kampung Tangguh ini.
"Program empathy building seperti warung murah--ini dari pengusaha membantu, dari warga mampu membantu--kemudian ada program Jumat Barokah untuk masyarakat nggak mampu, anak yatim tiap Jumat diberi sembako. Dari protokol kesehatan ada program pemberian masker, rapid test, dan sebagainya, untuk isoman di bawah 3 pilar kita adakan program delivery isoman, dikirim dari warga agar tidak kesusahan. Jadi dari masyarakat untuk masyarakat, artinya tanggung jawab bukan dari pemerintah, tetapi bersama-sama," pungkasnya.
(mea/mea)