Kampung Tangguh Semeru Dioptimalkan agar Jombang Keluar dari Zona Merah

Jombang - Hingga hari ini Kabupaten Jombang masih menjadi wilayah dengan risiko tinggi penyebaran COVID-19. Agar keluar dari zona merah, PPKM mikro terus dioptimalkan. Selain itu, jumlah kampung tangguh semeru (KTS) ditambah menjadi 175 desa.

Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, pihaknya telah menambah KTS menjadi 175 desa. Ratusan KTS itu tersebar di 21 kecamatan. Bersama Pemda dan TNI, pihak terus mengecek pelaksanaan KTS di wilayah hukumnya.

"Kampung tangguh sudah mencapai 45 persen dari total desa yang ada di Jombang. Nanti akan kami cek, kami evaluasi, kami sampaikan ke Bupati," kata Agung kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan PPKM mikro dan KTS di Desa Plandi, Kecamatan Jombang, Jumat (19/2/2021).

Selain itu, lanjut Agung, pihaknya juga mengoptimalkan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Saat ini terdapat 12 RT yang menerapkannya. Lokasi PPKM mikro tersebar di Desa Sengon, Plandi, Kepatihan, Candimulyo, serta Kelurahan Jombatan dan Kepanjen.

Baca juga: Jombang Zona Merah COVID-19, Penerapan 3M dan 3T Dinilai Kurang Optimal

"Sampai saat ini PPKM mikro berjalan dengan baik. Nanti kami bagi beberapa tim untuk mengecek pelaksanaannya di tempat-tempat yang lain," terangnya.

PPKM mikro maupun KTS di Kabupaten Jombang, kata Agung, mampu membuat sejumlah desa menjadi zona hijau atau bebas dari COVID-19. Dia berharap, wilayah yang masih merah, oranye dan kuning terus memperketat protokol kesehatan.

"Kami harapkan ke depan desa-desa yang sudah hijau bisa mempertahankan. Yang masih kuning harus tetap melakukan kegiatan-kegiatan untuk menekan penyebaran COVID-19 supaya menjadi zona hijau," tandasnya.

Kabupaten Jombang masih menjadi zona merah penyebaran COVID-19 dengan 4.200 orang dinyatakan positif. Terdiri dari 157 pasien dalam perawatan, 3.615 pasien sembuh, serta 428 pasien meninggal dunia. (fat/fat)