Kasus narkoba yang menjerat Ridho Rhoma membuat sang ayah angkat bicara. Raja dangdut itu berharap Rhoma Irama direhabilitasi karena kasus narkoba putranya itu dinilai tidak terlalu besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tadi saya mengatakan bahwa kasusnya juga tidak terlalu besar ya, perolehan (barang bukti) polisi tidak terlalu besar ya, tiga butir (ekstasi) gitu ya? Amfetamin itu, jadi saya mohon agar bisa direhab," kata Rhoma di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkap beberapa faktor yang menyebabkan Ridho Rhoma kembali mengonsumsi narkoba meski telah direhabilitasi.
Reza mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya proses rehabilitasi. Pertama, rehabilitasi itu sendiri belum tuntas dijalankan.
"Apa penyebab kegagalan rehabilitasi: satu, rehab pada dasarnya memang belum tuntas. Simpulan bahwa pecandu sudah bersih lebih dikarenakan alat ukurannya bermasalah. Mungkin juga karena waktu yang dialokasikan sudah habis," kata Reza kepada wartawan, Senin (8/2/2021).
Reza kemudian menyoroti rehabilitasi yang terlalu klasikal. Klasikal yang dimaksud adalah rehabilitasi yang dilakukan seragam dan mengabaikan ciri per individu.
"Dua rehab terlalu klasikal. Artinya, dilakukan seragam antarpecandu, sampai-sampai mengabaikan kompleksitas individu per individu. Padahal, setiap pecandu punya kekhasan masing-masing tentang bagaimana mereka menjadi penyalah guna lalu memburuk sebagai pecandu," jelasnya.
(ygs/mea)