Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul Lagi, BKSDA: Biasa, Itu Sedang Berjemur

Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul Lagi, BKSDA: Biasa, Itu Sedang Berjemur

Jabbar Ramdhani, M Qadri - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 13:10 WIB
Screenshot video saat warga tampak mendekati buaya berkalung ban yang ada di Sungai Palu, Sulteng (Instagram @infopalu)
Screenshot video saat warga tampak mendekati buaya berkalung ban yang ada di Sungai Palu, Sulteng (Instagram @infopalu)
Jakarta -

Buaya berkalung ban kembali menampakkan diri di Sungai Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng mengatakan situasi tersebut sering terjadi.

"Kalau baru muncul, tidak juga. Dia selalu ada di atas jembatan. Bukan (hanya buaya berkalung ban yang berjemur), buaya lain biasa (berjemur juga). Memang karakteristik buaya, menjemur diri," kata Kasatgas Pencarian Buaya dari BKSDA Sulteng, Haruna, Rabu (2/12/2020).

Dalam video yang viral di media sosial (medsos), terlihat buaya tersebut berada di atas daratan yang tak jauh dari aliran sungai. Terlihat ban sepeda motor berwarna hitam masih melingkari leher reptil besar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian terlihat seorang perempuan dan pria mendekati buaya tersebut. Buaya yang panjangnya lebih dari 3 meter tersebut tampak diam saja.

Beberapa saat kemudian, buaya tersebut kembali menceburkan diri dan masuk ke dalam sungai. Namun BKSDA khawatir warga bisa menjadi korban karena di sungai tersebut tak hanya ditinggali seekor buaya.

ADVERTISEMENT

"Kalau (warga) dekat, mungkin karena (buaya) sedang berjemur, dilihat warga, itu biasa. Tapi kami khawatir, orang tidak waspada, mendekat. Itu kan satwa liar, sangat berbahaya. Sehingga ketika masyarakat mendekati, kami khawatir," kata Haruna.

Dia mengatakan warga sudah diimbau waspada terhadap buaya di Sungai Palu. Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan pascagempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, BKSDA Sulteng mencatat setidaknya ada 35 ekor buaya di sungai tersebut.

"Kalau persoalan safety, kita BKSDA nggak mungkin mengingatkan terus, imbauan kami sudah terpasang di sepanjang sungai," kata Haruna.

Diketahui, buaya berkalung ban tersebut menjadi sorotan sejak 2016 lalu. Buaya ini salah satu buaya yang berhasil hidup ketika terjadi bencana tsunami dan likufaksi di Sulteng.

Sebelumnya diberitakan, buaya ini sempat menampakkan diri pada Rabu (4/11). Upaya penyelamatan buaya berkalung ban sempat gencar dilakukan pada Februari lalu.

BKSDA Sulteng sempat menggelar sayembara hingga bekerja sama dengan ahli reptil dari Australia Matt Wright dan pembawa acara televisi Animal Planet, Forrest Galante, untuk mengevakuasi buaya ini. Namun upaya belum berhasil hingga kedua WNA tersebut meninggalkan Palu.

BKSDA berencana melanjutkan upaya evakuasi setelah pandemi Corona berakhir. Sebab, upaya evakuasi diprediksi bakal memancing perhatian warga hingga akhirnya terjadi kerumunan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads