"Kalau persoalan safety, kita BKSDA nggak mungkin mengingatkan terus, imbauan kami sudah terpasang di sepanjang sungai," kata Haruna.
Diketahui, buaya berkalung ban tersebut menjadi sorotan sejak 2016 lalu. Buaya ini salah satu buaya yang berhasil hidup ketika terjadi bencana tsunami dan likufaksi di Sulteng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, buaya ini sempat menampakkan diri pada Rabu (4/11). Upaya penyelamatan buaya berkalung ban sempat gencar dilakukan pada Februari lalu.
BKSDA Sulteng sempat menggelar sayembara hingga bekerja sama dengan ahli reptil dari Australia Matt Wright dan pembawa acara televisi Animal Planet, Forrest Galante, untuk mengevakuasi buaya ini. Namun upaya belum berhasil hingga kedua WNA tersebut meninggalkan Palu.
BKSDA berencana melanjutkan upaya evakuasi setelah pandemi Corona berakhir. Sebab, upaya evakuasi diprediksi bakal memancing perhatian warga hingga akhirnya terjadi kerumunan.
(jbr/idh)