Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul dan Dihampiri Warga, BKSDA: Waspada!

Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul dan Dihampiri Warga, BKSDA: Waspada!

Jabbar Ramdhani, M Qadri - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 11:58 WIB
Penampakan Buaya Tersangkut Ban Motor di Palu
Buaya berkalung ban di Sungai Palu (Foto: dok. Caters News Agency)
Jakarta -

Buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), kembali menampakkan diri. Sejumlah warga terlihat mendekati buaya tersebut dalam jarak dekat.

Momen ini terekam video dan kemudian viral di media sosial (medsos). Dalam video yang beredar, terlihat ada wanita dan seorang pria yang mendekati reptil besar tersebut.

Sementara buaya berkalung ban terlihat terdiam di tepi sungai. Beberapa saat kemudian, buaya yang berukuran cukup besar tersebut kembali masuk ke dalam air. Disebutkan, buaya tersebut muncul di sekitar Jembatan 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng menyatakan pihaknya sudah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap buaya di Sungai Palu. Sebab, di sungai tersebut, tak hanya ada buaya berkalung ban.

"Kalau persoalan safety, kita BKSDA nggak mungkin mengingatkan terus, imbauan kami sudah terpasang di sepanjang sungai. Ini barang (buaya) berada di habitatnya, dia berjemur. Itu hal biasa saja," kata Kasatgas Pencarian Buaya dari BKSDA Sulteng, Haruna, Rabu (2/12/2020).

ADVERTISEMENT

Dia meminta warga tidak mendekati buaya tersebut. Dia mengatakan buaya tersebut merupakan satwa liar yang tetap punya insting membunuh.

"Kami khawatir, orang tidak waspada, mendekat, itu kan satwa liar. Sangat berbahaya, sehingga ketika masyarakat mendekati, kami khawatir," ujar Haruna.

Dia mengatakan buaya itu masih punya insting membunuh walau lehernya berkalung ban. Dia kembali mengingatkan bahwa di dalam sungai tersebut ada buaya-buaya lain yang bisa membahayakan nyawa masyarakat.

"(Sungai Palu) rawan (buaya). Faktanya kita di sungai kita bisa menjumpai buaya. Itulah makanya bisa membahayakan masyarakat, karena buaya ketika merasa terancam atau terusik, dia akan menyerang," kata dia.

Dia mengatakan buaya berkalung ban bukan baru kali ini menampakkan diri. Dia mengatakan Sungai Palu hingga muara adalah habitat buaya. Buaya kerap muncul karena wilayah habitatnya sudah makin sempit karena pemasangan tanggul di sungai dan permukiman.

Buaya tersebut sempat dilaporkan kembali muncul pada Rabu (4/11) lalu. Upaya penyelamatan buaya berkalung ban sempat gencar dilakukan pada Februari lalu. Saat itu BKSDA Sulteng bekerja sama dengan ahli reptil dari Australia Matt Wright dan pembawa acara televisi Animal Planet, Forrest Galante.

Matt Wright sempat selama delapan hari berusaha mengevakuasi buaya berkalung ban bersama tim BKSDA Palu. Namun, sejak 9 Februari, diumumkan bergabung dengan tim pencarian, Matt belum erhasil memancing buaya di Muara Sungai Palu muncul ke permukaan.

Upaya Matt menyelamatkan buaya berkalung ban sudah dilakukan dengan berbagai cara. Pada Minggu (16/2) dini hari, pukul 02.00 Wita, Matt melakukan pencarian buaya. Alasannya, menghindari kerumunan masyarakat yang menonton.

Proses evakuasi di Muara Teluk Palu, tim juga nyaris berhasil menangkap reptil tersebut dengan metode harpun. Dua anggota penyelamat buaya, yakni Oktovianus Sene dan Matt Wright, sempat mengenai buaya tersebut dengan harpun, namun si buaya berhasil melepaskan diri.

Tidak menyerah, tim kembali mengejar target yang masih membawa pelampung dari tombakan harpun. Pengejaran tim penyelamat terhadap buaya berkalung ban pun terjadi selama kurang-lebih satu jam.

Sayangnya, tim penyelamat kehilangan jejak. Ketika itu pelampung terlepas dari badan target. Evakuasi terhadap hewan reptil berkalung ban ini pun kembali gagal.

Buaya ini sudah terjerat ban sejak 2016. Saat tsunami menerjang Palu, buaya ini ternyata berhasil bertahan hidup.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads