Jakarta -
Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut mengampanyekan pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi di Pilkada Medan, Sumatera Utara. PAN menilai UAS yang merupakan seorang ulama memiliki hak untuk mengkampanyekan calon kepala daerah.
"Sangat layak dan sangat boleh. Bebas sebagai WNI kan boleh dia memilih kan, secara terbuka tak sembunyi-sembunyi mengajak orang untuk memilih calon tertentu, bisa," kata Waketum PAN, Yandri Susanto saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).
Lebih lanjut, Yandri menyebut bahwa seorang ulama bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, tidak ada masalah jika UAS turut mengkampanyekan paslon tertentu di pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang jadi cawapres aja bisa ulama kok. Apalagi jadi timses. Ma'ruf Amin aja sukses jadi cawapres kan. Masa jadi timses aja nggak boleh. Tapi tetap menurut peraturan perundang-undangan. Ajakan nggak boleh hasut, provokasi memfitnah," katanya.
Ketua Komisi VIII DPR RI ini mengatakan tidak perlu ada dikotomi antara ulama dan bukan ulama. Ia mengatakan semua orang bebas memilih selama taat pada aturan perundang-undangan.
"Jadi nggak masalah. Jadi nggak perlu ada dikotomi atau pemisahan ini ulama, ini tidak ulama. Ini nggak boleh, ini boleh. Menurut saya tidak pada posisi itu kita lakukan pada kontestasi Pilkada gitu loh," ujar Yandri.
"Semua orang bebas (memilih), asalkan taat aturan, taat perundang-undangan, patuh dan paham terhadap Pancasila. Itu aja sih. Ukurannya," sambungnya.
Yandri juga bercerita tentang ulama jadi calon kepala daerah, simak pada halaman berikutnya.
Yandri juga mencontohkan adanya kiai dan ulama yang terlibat dalam kontestasi politik. Bahkan, dikatakan Yandri, ada juga ulama yang menjadi calon wali kota.
"Ya nggak masalah. Banyak juga, kiai-kiai di Banten ini, saya baru dari Cilegon nih. Ada cerita ke Cilegon banyak ulama-ulama itu terlibat langsung atau tidak langsung, ada juga yang menjadi calon wali kotanya malah," ungkapnya.
Diketahui, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengkampanyekan pasangan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi agar memenangi Pilkada Medan. UAS memberikan dukungan lewat video yang dia buat.
Dilihat detikcom pada Senin (30/11), ada beberapa video yang menunjukkan UAS sedang bersama Akhyar dan Salman. Di video pertama, UAS menjelaskan tim kampanye Akhyar-Salman harus datang dari pintu ke pintu untuk melakukan kampanye.
Dalam video lainnya, UAS bersama Akhyar dan Salman terlihat saling berpegangan tangan. Di sini UAS mengajak masyarakat Kota Medan memilih pasangan Akhyar-Salman.
"Sehebat-hebatnya, sehiruk-pikuknya kampanye sekarang tidak bisa di tanah lapang, tidak bisa di stadion. Maka tim Akhyar-Salman mesti ketuk pintu ke pintu, mesti bisa mempengaruhi orang sampai tanggal 9 Desember, mesti mencoblos nomor 1," kata UAS dalam video itu.
UAS mengatakan hal itu adalah kerja berat yang akan dilakukan oleh tim untuk memenangkan Akhyar-Salman. Dia kemudian mengatakan jika Akhyar-Salman menang, pasangan ini akan memberikan pertolongan kepada kaum duafa dan fakir miskin.
"Kalau menang pasangan ini, ditolongnya lah duafa, fakir miskin, anak yatim, ditolongnya masjid, ditolongnya hamba-hamba Allah," ucap UAS.
UAS juga memberikan pesan agar masyarakat tidak mengambil uang yang diberikan calon menjelang Pilkada. Menurutnya, jika terjadi pemberian kepada masyarakat, maka calon itu akan mengambil APBD untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkannya jika terpilih nanti.
"Kalau belum duduk saja sudah main duit haram, maka kalau duduk nanti habislah duit APBD Medan itu untuk membalikkan modal," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini