Fakta-fakta Keterlibatan Anak di Aksi yang Disorot KPAI

Round-Up

Fakta-fakta Keterlibatan Anak di Aksi yang Disorot KPAI

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 07:12 WIB
Polisi terus membubarkan massa aksi unjuk rasa berujung rucuh di kawasan Gambir. Massa pun kocar-kacir saat polisi tembakkan gas air mata
Demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Ari Saputra/detikcom)


Terancam SKCK Di-Blacklist

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebanyak 140 pelajar dan pengangguran yang hendak ikut demo UU Cipta Kerja di Jakarta diamankan polisi di Kota Tangerang. Para pelajar yang terbukti hendak ikut demo anarkistis bakal di-blacklist dalam pengurusan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

"Kalau terbukti yang bersangkutan melakukan tindakan anarkistis dalam demo, baru kita beri sanksi pidana sampai blacklist dalam mengurus SKCK," kata Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Yudhistira dihubungi wartawan, Selasa (13/10/2020).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Yudhistira meminta kerja sama para orang tua dan guru di sekolah. Dia berharap keluarga dan sekolah mampu melakukan pengawasan ketat kepada para anak dan peserta didiknya agar tidak terhasut ajakan untuk pergi demo ke Jakarta.

"Kita mengimbau kepada guru dan orang tua untuk memantau dan tidak mengizinkan anaknya untuk ikut aksi ke Jakarta hanya karena ajakan dan iming-iming yang nggak jelas," tutur Yudhistira.


Datang dari Luar DKI

Untuk diketahui, pelibatan anak-anak di aksi bukan cuma terjadi Selasa (13/10) saja. Pada aksi sebelumnya, Kamis (8/10), ratusan anak juga ditangkap polisi karena hendak merusuh.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, anak-anak itu berasal dari luar DKI Jakarta yang sengaja ingin membuat kerusuhan.

Aksi demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja berujung ricuh. Polisi memastikan para pendemo yang menimbulkan kericuhan bukan dari kelompok buruh maupun mahasiswa.

"Iya, semua, di Monas, turun dari kereta api (di Stasiun) Gambir, datang dari Jakarta Timur pakai truk dari daerah Karawang. Jadi mereka ini memang mau bikin rusuh di Jakarta mereka-mereka semua ini. Ini namanya kelompok-kelompok anarko," ungkap Yusri, Kamis (8/10).

"Tetapi disampaikan bahwa kita secara humanis, persuasif, kita kasih dia masker, kita layani mereka pada saat kita minta keterangan. Asalnya dari beberapa kota-kota, seperti Bogor, Karawang, Jakarta sendiri, Banten," imbuhnya.


Bawa Obat Penenang


Puluhan pelajar hendak ikut demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Jakarta diamankan polisi di Bekasi. Total ada 49 yang digiring ke Polres Metro Bekasi.

"Ada 49 pelajar yang kita amankan saat ini dan kita data," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal saat dihubungi wartawan, Selasa (13/10/2020).

Para pelajar tersebut diamankan di dua titik, yaitu Bekasi Utara dan Jalan Medan Satria. Menurut Alfian, pihaknya tidak menemukan adanya senjata tajam yang dibawa para pelajar tersebut.

Namun, Alfian menambahkan, pihaknya menemukan obat penenang saat menggeledah barang bawaan para pelajar.

"Tidak ada yang bawa sajam (senjata tajam) atau yang berbahaya. Namun ada yang menggunakan obat sejenis penenang," jelas Alfian.

Polisi belum merinci berapa pelajar yang menggunakan obat penenang tersebut. Alfian mengatakan masih akan mendalami temuan tersebut.


(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads