Ragam Alasan Ikut Demo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasra mewawancarai sejumlah anak di lokasi. Dari wawancaranya itu, diperoleh keterangan bahwa sebagian anak-anak ikut aksi karena khawatir akan kontrak kerja para orang tuanya sebagai dampak omnibus law UU Cipta Kerja.
"Dalam temuan diskusi dengan anak, mereka ikut ini karena kekhawatiran mereka atas informasi tentang orang tua mereka terancam kehilangan kontrak pekerjaan dan jaminan sebagai karyawan kontrak. Akibatnya orang tua dikhawatirkan ke depan tidak punya pendapatan seperti dulu," jelas Jasra.
Di sisi lain, sejumlah anak lainnya mengaku ikut ke lokasi aksi untuk mengusir kebosanan. Mereka mengaku hanya ikut-ikutan saja.
"Mereka juga menyampaikan kebosanan dan kondisi rumah melawan pandemi ini. Sehingga menurut mereka ini 'rekreasi' selain untuk bersama sama ikut aksi," imbuhnya.
Diberi Uang Jajan
KPAI juga menemukan adanya pengakomodasian anak-anak yang dilibatkan dalam aksi. Beberapa anak mengaku diberi sejumlah uang untuk ikut aksi.
"Saya juga menemukan anak anak dibagikan uang Rp 5.000. Kata mereka dapat untuk beli es ada abang yang ngasih tadi. Kemudian mereka pergi dari saya. Mereka usia kelas 1 atau 2 SD," sambung Jasra.
Kondisinya lebih mengkhawatirkan, mana kala Jasra Putra menemukan ada anak-anak remaja yang merokok, meski ada sebagian yang ikut melaksanakan salat.
"Situasinya bermacam-macam, ada yang merokok berkumpul duduk di taman depan taman jelang gerbang Monas-Patung Kuda, bersama teman-temannnya dan sebagian sekarang sedang salat ashar berjamaah berkelompok. Dengan di pandu mobil komando yang berada di patung kuda," imbuhnya.