Penyidik Senior KPK Novel Baswedan mengaku sebelum teror siram air keras terhadap dirinya berlangsung, rumahnya sempat dipantau orang tidak dikenal (OTK). Menurut Novel, dia dipantau sejak dua minggu sebelum teror air keras berlangsung.
"Yang Mulia, sekitar 2 minggu sebelum saya diserang ada pengamatan di depan rumah saya. Jadi, di depan rumah saya ada sungai posisi pengamatan ini ada di seberang rumah saya. Dan juga ada beberapa kendaraan dan mobil yang mencurigakan, itu (foto) mobilnya sudah saya berikan ke Kapolda Metro, karena itu saya dapat dari tetangga saya," ujar Novel saat bersaksi di sidang penyerang air keras dirinya di PN Jakarta Utara, Kamis (30/4/2020).
Saat itu, kata Novel, Kapolda Metro Jaya Komjen M Iriawan yang menjabat kala itu merespons biasa saja. Bahkan, kata Novel, Kapolda saat itu terkesan seperti orang ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa tanggapan Polda pas dikasih tahu?" tanya hakim.
"Katanya 'oh iya kalau gitu kita perlu waspada dan hati-hati'. Saya ketika melihat itu, rasanya ada kekuatan yang cukup besar yang Pak Kapolda pun rasanya agak sedikit takut," jawab Novel.
Novel menyebut bukti foto-foto orang melakukan pengamatan di depan rumahnya itu juga sudah diserahkan oleh Polda Metro Jaya. Menurut Novel, wajah orang yang sedang memantau pergerakan Novel di foto itu jelas kelihatan.
Simak video Agar Korupsi Berkurang, Novel: Bersihkan Dulu Penegak Hukumnya: