Semarang
Beredar informasi tentang adanya pasien kabur saat akan dirujuk terkait penanganan virus Corona di Kabupaten Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov Jateng mengaku akan menelusuri informasi tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, pasien tersebut menolak dirujuk ke RSUD dr Loekmonohadi, Kudus, ketika masih berada di salah satu rumah sakit swasta.
"Saya telusuri ke sana (RSUD Kudus) ternyata tidak ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (17/3/2020).
Yulianto mengaku masih mendalami informasi tersebut karena kemungkinan kejadiannya berada di rumah sakit swasta. Yulianto menegaskan masih mengumpulkan informasi.
Juru bicara penanganan COVID-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Dr Yuliana Wara menjelaskan peristiwa itu.
"Waktu itu (pasien) bilangnya batuk, demam, pilek sudah tiga hari. Ada riwayat dua minggu sebelumnya umroh dan dari Australia," kata Wara.
Wara mengungkap, peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/3). Pasien itu kemudian ditetapkan sebagai PDP .
"Masih di hari yang sama, (pasien) mau dirujuk tapi menolak dan meminta pulang paksa. Masih di isolasi IGD, rencana waktu itu akan dirujuk," lanjutnya.
Setelah pasien itu memaksa untuk meninggalkan IGD RS Mardi Rahayu Kudus, pihak rumah sakit melaporkannya ke Satgas COVID-19 Kudus.
"Informasi dan identitas pasien kami laporkan ke Satgas Covid-19 Kudus agar segera ditindaklanjuti bersama aparat pemerintahan," ujar Wara.
Pada perkembangannya, Wara menjelaskan, dia mendapat kabar pasien itu sudah datang sendiri ke RSUD Loekmonohadi Kudus. Dia menerima informasi, pasien itu memberikan keterangan yang berbeda dengan saat diperiksa di RS Mardi Rahayu Kudus.
"Informasinya sudah pasien itu sudah ke RSUD hari ini, berangkat sendiri. Keterangannya (pasien) tidak sesuai dengan (saat pasien diperiksa) yang di sini (di RS Mardi Rahayu Kudus)," lanjutnya.
Setelah hasil pemeriksaan pasien tersebut dinyatakan tidak masuk kategori PDP dan telah dipulangkan.
"Sudah diperiksa di rumah sakit, malah sudah pulang. Karena tidak mengarah ke PDP, sudah pulang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto kepada wartawan di Semarang, Kamis (19/3/2020).
(aan/idn)