Dia menyampaikan memaksa pompa bekerja dalam kondisi terendam air dapat merusak mesin pompa. Karena itu, saat banjir datang dan merendam pompa, petugas SDA memilih mematikan pompa.
"Namanya air sudah meluap, tentunya setelah air meluap, masuk ke lokasi pompa kita, kan kita harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot, ketika airnya masuk, ya kita harus mengamankan pompa. Akhirnya kan pompa terendam, tuh. Kalau pompanya terendam, kita nggak bisa dihidupkan. (Kalau dihidupkan) akhirnya jadi merusak pompa," ucap Juaini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Krisis Iklim dan Banjir Jakarta |
Selain itu, menurut Juaini, tingginya intensitas hujan membuat sungai menjadi penuh, sehingga air meluap.
"Curah hujan cukup ekstrem dari pukul 04.00 WIB (31/1/2019) sampai besoknya (1/1/2020), dan saat itu sungai-sungai yang ada meluap semua. Dan ketika sungai meluap, ya saluran-saluran yang ada di kota dalam lingkungan tentu nggak bisa masuk sungai itu. Itulah akhirnya kembali lagi ke lingkungan itu yang menyebabkan terjadinya genangan," ucap Juaini.
(aik/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini